Cara menjadi polwan – Pada tanggal 1 September 1948, sejarah Polwan atau polisi wanita di Indonesia dimulai. Saat itu, negara sedang menghadapi Agresi Militer Belanda II dan pemerintah darurat Republik Indonesia sedang memfokuskan upayanya untuk menjauhi titik-titik peperangan dengan melakukan pengungsian secara besar-besaran bagi warganya, termasuk pria, wanita, dan anak-anak.
Namun, dalam proses pemeriksaan dan penggeledahan pengungsi tersebut, muncul sebuah kendala. Beberapa pengungsi wanita enggan untuk diperiksa atau digeledahan oleh polisi pria. Oleh karena itu, pemerintah berinisiatif untuk memecahkan masalah ini dengan membuka jalur pendidikan inspektur polisi bagi wanita melalui sekolah polisi negara di Bukittinggi.
Hasilnya, sekitar 6 perempuan terpilih untuk menjadi polisi wanita dan membantu proses pemeriksaan dan penggeledahan pengungsi. Keberadaan Polwan membuktikan bahwa wanita juga memiliki peran penting dalam upaya mempertahankan keamanan dan stabilitas negara. Ini menjadi bukti bahwa gender tidak menjadi halangan untuk memasuki profesi apapun, termasuk profesi yang terkait dengan keamanan dan pertahanan negara.
Polwan memiliki peran yang penting dalam membantu penanganan dan penyelidikan kasus kejahatan yang melibatkan wanita baik sebagai korban maupun pelaku. Tugas polwan juga telah berkembang dan menyamai tugas polisi pria, seperti menangani kejahatan anak-anak, remaja, narkotika, hingga masalah administrasi.
Terus Bagaimana cara menjadi Polwan yang banyak di idamkan oleh wanita indonesia. Simak ulasannya bagaimana cara menjadi Polwan dalam artikel berikut ini
Syarat dan Cara Menjadi Polwan
Syarat Umum Menjadi Polwan
Namun, menjadi seorang polwan tidaklah mudah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, termasuk tahap pendaftaran dan seleksi. Berikut adalah syarat-syarat untuk menjadi seorang polwan:
- Merupakan warga negara Indonesia yang terbukti dengan KTP elektronik.
- Telah berdomisili selama minimal 2 tahun sesuai KTP atau KK di Polda tempat mendaftar.
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan.
- Berusia antara 18 hingga 21 tahun.
- Sehat jasmani dan rohani, terbukti dengan surat RSUD daerah tempat tinggal dan surat bebas narkoba.
- Tidak memiliki tato atau bertindik.
- Patuh terhadap hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945.
- Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana, terbukti dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
- Memiliki integritas dan berkelakuan baik, jujur, dan adil.
- Lulus tes fisik dan mental.
- Belum pernah menikah atau hamil dan siap tidak menikah dahulu selama proses pendidikan.
- Bersedia menjalani ikatan dinas selama 10 tahun dan harus dengan persetujuan dari orang tua.
- Selalu siap dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Syarat Pendidikan
Untuk memenuhi syarat pendidikan menjadi polwan, calon harus memiliki pendidikan minimal SLTA. Ijazah serendah-rendahnya yang dibutuhkan adalah SMA/sederajat jurusan IPA/IPS, meskipun bukan lulusan paket A, B, atau C.
Bagi mereka yang lulus tahun 2022, nilai rata-rata rapor semester V kelas XII harus minimal 80,00 atau setara dengan nilai rapor rata-rata minimal “A” menggunakan alphabet (A, B, C, D). Namun, bagi mereka yang tinggal di Papua dan Papua Barat, nilai rata-rata rapor semester V kelas XII minimal 70,00 atau setara dengan nilai rapor rata-rata minimal “B”.
Sedangkan bagi pemilik ijazah luar negeri, harus memperoleh penyetaraan dari Kemendikbud sebelum memenuhi syarat pendidikan menjadi polwan.
Persyaratan Fisik
- Tinggi badan minimal yang dibutuhkan adalah 163 cm dengan berat badan ideal sebesar 53 kg.
- Diharuskan memiliki gigi yang rapi dan utuh, mulai dari gigi pertama hingga terakhir, dengan jumlah 28 gigi yang sehat dan tidak ada gigi yang hilang dari gigi depan.
- Kepekaan visual harus baik, yaitu mata tidak minus dan memiliki kemampuan yang baik dalam membedakan warna.
Syarat Hijab bagi Polwan
- Hijab polos tanpa emblem atau tanda apa pun.
- Hijab berwarna cokelat tua digunakan saat tugas dinas, sedangkan hijab berwarna loreng brimob digunakan saat tugas bersama tim Brimob.
- Hijab berwarna abu-abu dikenakan saat berkaitan dengan PD Gabungan Musik.
- Hijab berwarna hitam polos (selain dari poin 1 dan 2) bisa digunakan pada kondisi umum.
- Hijab berwarna sesuai dengan pakaian olahraga yang akan dipakai saat melakukan aktivitas olahraga.
- Sepatu dan kaus kaki harus berwarna hitam, dan jika sepatu dinas berwarna putih, maka kaus kaki harus juga berwarna putih.
- Celana panjang harus digunakan sebagai pakaian (rok tidak diperbolehkan).
Tata Cara Menjadi Polwan Serta Cara Pendaftaran
- Kunjungi situs resmi penerimaan.polri.go.id
- Cari dan pilih opsi seleksi Bintara.
- Klik tombol Daftar dan buka formulir pendaftaran online.
- Isilah formulir dengan informasi pribadi dan pendidikan yang relevan.
- Setelah mengirim formulir, anda akan menerima nomor registrasi dan password melalui email atau melalui tampilan layar.
- Login ke situs penerimaan.polri.go.id dengan menggunakan nomor registrasi dan password yang telah diterima.
- Klik tombol login yang terdapat pada bagian atas sebelah kanan layar.
- Lengkapi biodata pendaftaran dengan informasi tambahan yang diperlukan.
- Ikuti petunjuk dan tahap selanjutnya untuk menyelesaikan proses pendaftaran hingga selesai. Pastikan anda membaca dan memahami syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum menyelesaikan proses pendaftaran.
Tahapan Seleksi Polwan
Dalam memperkuat jajaran Polisi Wanita (Polwan), pemerintah melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjalankan tahapan seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa calon polwan yang terpilih memiliki kualitas dan kompetensi yang baik serta sesuai dengan standar yang ditentukan. Berikut adalah tahapan-tahapan seleksi tersebut yang harus dilalui oleh para calon polwan:
- Seleksi Administrasi: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani seleksi administrasi yang meliputi pemeriksaan dokumen dan data-data pribadi.
- Penelusuran Rekam Jejak Media Sosial: Dalam tahap ini, calon polwan akan ditelusuri mengenai rekam jejaknya di media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram, untuk memastikan bahwa mereka memiliki moral dan etika yang baik.
- Tes Psikologi Tahap I secara tertulis: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes psikologi tahap I secara tertulis untuk menilai kepribadian dan kesehatan mental mereka.
- Tes Kompetensi bagi Calon Bintara Kompetensi Khusus: Calon bintara kompetensi khusus akan menjalani tes kompetensi untuk menentukan kemampuannya dalam bidang tertentu.
- Tes Kesehatan Tahap I: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes kesehatan tahap I untuk memastikan bahwa mereka memiliki kondisi fisik yang baik.
- Tes Kesamaptaan Jasmani: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes kesamaptaan jasmani untuk memastikan bahwa mereka memiliki daya tahan dan kebugaran yang baik.
- Pemeriksaan Antropometri: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani pemeriksaan antropometri untuk menentukan tinggi dan berat badan ideal mereka.
- Tes Akademik (Bintara PTU, Brimob, PPKT/Wiltas): Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes akademik untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
- Kesehatan Tahap II, termasuk Keswa: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes kesehatan tahap II yang meliputi pemeriksaan keswa.
- Tes Psikologi Tahap II atau Wawancara: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani tes psikologi tahap II atau wawancara untuk menilai kepribadian dan kesehatan mental mereka lebih lanjut.
- Pendalaman PMK: Dalam tahap ini, calon polwan akan melakukan pendalaman PMK (Pengenalan dan Pendalaman Modul Kepolisian) untuk memastikan bahwa mereka memahami tugas dan tanggung jawab sebagai polwan.
- Pemeriksaan Administrasi Akhir: Dalam tahap ini, calon polwan akan menjalani pemeriksaan administrasi akhir untuk memastikan bahwa semua dokumen dan data pribadi mereka sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Dengan melalui tahapan seleksi yang ketat dan berskala, diharapkan para polwan yang terpilih memiliki kualitas dan kompetensi yang baik untuk melayani dan memproteksi masyarakat.