Tradegi Timor Leste – Delegasi parlemen dari Portugal berniat mengunjungi daerah tersebut. Terdapat 12 wartawan secara internasional akan mengikuti sebuah rencana tersebut, kedatangan mereka.
Dari tahun 1974 hingga tahun 1975, komunitas secara internasional, menutup mata, terutama PBB, dan telinga mereka sebagai menghindari melihat serta mendengar apa yang terjadi di wilayah Timor-Leste.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Tradegi Timor Leste. Untuk ulasan selengkapnya, yuk.. Simak penjelasan nya sebagai berikut.
Bagaimana Sejarah Timor Leste ?
Sejarah Timor Timur yakni dapat dimulai terhadap kedatangan Melanesia dan Australoid. Orang-orang dari Portugal yakni mulai berdagang di wilayah pulau Timor pada awal abad ke-15 dan menetap di pertengahan abad ini.
Setelah beberapa adanya bentrokan dengan Belanda, sebuah perjanjian dapat disimpulkan pada tahun 1859 di mana Portugal bisa memberikan bagian barat pulau itu. Jepang menguasai Timor Timur dari tahun 1942 hingga 1945, akan tetapi setelah kekalahan dengan Perang Dunia II, Portugal mendapatkan kembali kendali atas negara itu.
Ketika revolusi bunga terjadi di Portugal pada tahun 1975 dan Lemos Pires, gubernur terakhir Portugal di wilayah Timor Timur, tidak dapat menerima adanya sebuah tanggapan dari pemerintah pusat Portugal sebagai mengirim bala bantuan ke wilayah Timor Timur selama perang saudara.
Lemos dapat memerintahkan Pires sebagai menarik dalam pasukan Portugis yang membela di Timor Leste untuk mengungsi ke Pulau Kambing atau Pulau Atauro. FRETILIN kemudian menurunkan bendera Portugis pada tanggal 28 November.
Timor Leste Peringati Tragedi Santa Cruz
Dari tahun 1974 hingga 1975, adanya sebuah komunitas internasional, terutama dalam anggota PBB, telinga dan menutup mata mereka untuk menghindari melihat dan mendengar apa yang terjadi di Timor-Leste. Seluruh dunia dan PBB sengaja tidak ingin tahu perjuangan di wilayah Timor Leste.
Orang Timor telah sulit selama waktu 24 tahun. Ribuan orang mati setiap saat. Militer terhadap wilayah Indonesia memperkosa dan menyiksa para pemuda sesuka hati dan seluruh dunia untuk menutup telinga dan menutup mata mereka.
Pada Oktober 1991, delegasi anggota Parlemen Portugal dan terhadap 12 jurnalis akan mengunjungi dalam wilayah Timor Timur. Para siswa bersiap untuk menyambut delegasi.
Akan tetapi, rencana tersebut dibatalkan setelah adanya sebuah pemerintah Indonesia yakni menolak rencana kehadiran Jill Jolliffe untuk menjadi anggota delegasi. Jolliffe merupakan seorang jurnalis Australia yang dianggap sebagai pendukung dalam gerakan kemerdekaan yakni FRETILIN.
Pada akhirnya, Afonso Henriques terbunuh dalam perkelahian oleh kelompok pro-integrasi dan seorang aktivis Sebastião Gomes, pro-kemerdekaan, ditembak dengan tentara negara Indonesia.
Acara ini sekarang diperingati untuk Hari Pemuda dengan negara merdeka Timor Leste. Adanya sebuah tragedi 12 November dapat digambarkan olehdengan rakyat Timor-Leste merupakan salah satu hari yang paling berdarah dalam sejarah mereka untuk memberi perhatian internasional pada perjuangan mereka sebagai kemerdekaan.
Tentara Menembaki Demonstran
Dua minggu kemudian, pada pagi hari tanggal 12 November 1991, 27 tahun yang lalu hari ini, Pastor Alberto Ricardo yakni dapat mengadakan misa untuk memperingati kematian Gomez di Gereja Moteal Dili. Ribuan orang Katolik Timor datang ke massa.
Berdasarkan pernyataan, seperti yang ditulis Paul R. Bartrop, dalam sebuah tentara Indonesia yakni dapat menembaki dengan kerumunan, diikuti dengan tembakan senapan otomatis selama waktu beberapa menit.
Tentara Indonesia dapat menembak ke sebuah arah kerumunan dan meminta aktivis kemerdekaan dapat menembak di belakang ketika mereka melarikan diri. Tentara lain menikam dan menendang yang terluka, serta dalam sejumlah orang yang bersembunyi di kuburan.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Tradegi Timor Leste. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.