Sejarah Prasasti Ligor – Prasasti ini adalah sebuah pahatan dalam dua sisi, yakni pada bagian pertama disebut sebagai prasasti Ligor A atau sebagai naskah Viang Sa.
Sementara di bagian lain prasasti itu disebut Ligor B dengan aksara Kawi. Dari Ligor Sebuah manuskrip berisi berita tentang raja Sriwijaya yakni raja raja dunia yang telah didirikan oleh Trisamaya caitya sebagai Kajara.
Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan apa itu prasasti Ligor? Untuk penjelasan selanjutnya, yyuukk… Simak ulasan selengkapnya sebagai berikut.
Bagaimana Sejarah Prasasti Ligor ?
Salah satu sebuah peninggalan digunakan untuk sumber sejarah dalam Kerajaan Sriwijaya ialah dalam prasasti Ligor. Prasasti ini membuktikan bahwa kekuatan kerajaan Sriwijaya tidak hanya di pulau Sumatra, tetapi juga di luar negeri. Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang pernah berdiri di Sumatra. Bukti keberadaan kerajaan ini dapat ditemukan dalam catatan I Tsing, seorang imam Cina Dinasti Tang.
Dalam catatannya, dia menulis bahwa dia telah mengunjungi Kerajaan Sriwijaya yakni selama 6 tahun, mulai dari tahun 671 Masehi. Selain dalam catatan-catatan ini, beberapa prasasti juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah atau sebagai bukti sejarah keberadaan Kerajaan Sriwijaya. Salah satunya adalah prasasti Ligorian, yang berisi sebuah informasi tentang Kerajaan Sriwijaya. Berikut ini adalah penjelasan tentang isi liga prasasti.
Prasasti Ligor merupakan adanya sebuah bukti yang sah dari sumber-sumber sejarah di Kerajaan Sriwijaya dan berlaku tidak hanya untuk pulau Sumatra tetapi juga untuk negara-negara asing. Sriwijaya adalah kerajaan laut yang telah mendominasi dalam wilayah Sumatera.
Bukti otoritasnya dapat ditemukan dalam catatan I Tsing, seorang imam Dinasti Tang Tiongkok. Prasasti Ligor sendiri mempunyai sebuah hubungan khusus dengan kemenangan Sriwijaya karena ia berfungsi sebagai bukti kekuatan pemimpin dalam zaman itu.
Tidak begitu sedikit dari mereka yang kurang menyadari bahwa prasasti Ligor pertama kali ditemukan di daerah yang disebut Ligor, sementara daerah tersebut mengubah namanya menjadi Nakhon Si Thammarat, tepat di Thailand selatan.
Prasasti itu ditemukan di tanah gajah putih yang begitu sangat jauh dari titik utama Kerajaan Sriwijaya, di Sumatera Selatan, Palembang, dan terutama di sekitar sungai Musi, yang saat ini merupakan simbol ibukota provinsi, di mana prasasti dari pahatan berasal dari dua sisi yang begitu sangat berbeda.
Isi Prasasti Ligor
Sesuai dengan namanya, dalam sebuah prasasti Ligor yakni telah ditemukan dalam daerah yang sebelumnya yang dapat dikenal sebagai Ligor atau sekarang Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan. Prasasti ini telah ditemukan di Thailand, sangat jauh dari pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang, yakni dalam Sungai Musi.
Prasasti Ligorian terdiri atas beberapa patung tertulis dan dua sisi. Bagian pertama disebut tulisan Lior A atau naskah Viang Sa. Kemudian bagian kedua disebut Ligor B. Prasasti. Prasasti Ligor kedua memiliki aksara Kawi, yang berasal dari tahun 775 Masehi.
Menurut para ahli, dalam prasasti Ligor B dibuat dengan Maharaja Dyah Pancapana kariyana Panamkarana, yakni merupakan salah satu raja dinasti Sailendra dari kerajaan Sriwijaya.
Isi dalam prasasti ligor A adalah tentang raja Sriwijaya, raja dari raja dunia, raja ialah sebagai pendiri Trisamaya caitya sebagai Kajara. Kemudian pada bagian kedua berkaitan dengan nama Visnu, yang menyandang gelar Maharaja. Visnu berasal dari keluarga Sailendravamsa, dijuluki Sesavvarimandavimathana, atau ditafsirkan sebagai pembunuh bagi musuh-musuh yang sombong dan tidak bertahan.
Dalam prasasti ini, adalah sebuah pahatan dalam dua sisi, yakni pada bagian pertama disebut sebagai prasasti Ligor A atau sebagai naskah Viang Sa. Prasasti Ligorian terdiri atas beberapa patung tertulis dan dua sisi.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini yang dapat kami sampaikan secara jelas dan mudah untuk dipahami yakni mengenai Sejarah Prasasti Ligor. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.