Sejarah Pencak Silat – Pencak Silat, atau biasa disingkat dengan sebutan silat, merupakan salah satu jenis olahraga yang berasal dari daerah Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Brunei Darusaalam, dan Filipina.
Dalam proses mempertahankan hasil budaya manusia di Indonesia, kemudian mempertahankan pada eksistensi nya (Independensi) dan integritas (Persatuan) untuk lingkungan sekitarnya.
Pasti kalian tidak asing dengan istilah silat bukan? Dan adanya ilmu silat dapat melindungi diri dalam bahaya. Dalam pembahasan kali ini, akan menjelaskan mengenai silat. Yuukk… Simak ulasan selanjutnya sebagai berikut.
Bagaimana Sejarah Pencak Silat ?
Sejarah perkembangan dalam Pencak Silat telah dimulai sejak perkembangan pada zaman kerajaan, kemudian era kolonial Belanda, sampai pendudukan Jepang dan tahun-tahun terakhir kemerdekaan.
1. Perkembangan pada Pendudukan Jepang
Pada era kolonial Jepang, dalam bela diri Pencak Silat yakni telah dikembangkan sebagai kepentingan Jepang untuk membangkitkan semangat pertahanan dan melawan sekutu.
Karena saran Shimitsu, ada konsentrasi kekuatan yang besar dari aliran seni bela diri.
Seluruh wilayah Jawa diciptakan oleh adanya sebuah seni bela diri yang diatur oleh pemerintah pada saat yang sama. Meskipun Jepang menawarkan kesempatan untuk menghidupkan kembali unsur-unsur warisan berukuran nasional, tujuannya adalah untuk menggunakan semangat yang katanya akan menyala lagi untuk kepentingan Jepang dari pada kepentingan nasional.
2. Perkembangan pada Zaman Kerajaan
Di Zaman Kerajaan, seni bela diri dikenal untuk keamanan dan perluasan dalam kerajaan terhadap kerajaan lain. Negara-negara seperti Tarumanegara, Kutai, Mataram, Kediri, Singasari, Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit sedang mempersiapkan para prajurit yang akan dilengkapi pada seni bela diri yakni sebagai mempertahankan wilayah mereka, pada waktu itu mereka belum dikenal untuk Pencak Silat.
3. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda
- Pertumbuhan dalam Pencak Silat dianggap tidak mungkin dengan pemerintah Belanda, karena dianggap berbahaya bagi kelanjutan dalam pendudukan nya.
- Pencak Silat secara diam-diam dilakukan hanya dalam bagian kelompok terkecil saja.
- Hanya mempunyai sebuah kesempatan untuk mengembangkan seni yang hanya digunakan pada area tertentu, dalam bentuk pertunjukan atau dalam bentuk upacara.
- Dampak yang telah dihasilkan dari penekanan pada periode kolonial Belanda, yang telah membentuk pertumbuhan Pencak-Silat untuk periode berikutnya.
4. Perkembangan pada Zaman Kemerdekaan
Dalam periode ini ialah pada awal pendirian sebuah organisasi seni bela diri dengan tujuan mengakomodasi sekolah-sekolah seni bela diri yang ada.
Pada 18 Mei 1948, sejumlah para pejuang telah berkumpul di Surakarta sebagai mendirikan sebuah organisasi yang disebut Asosiasi Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSSI.
Organisasi Silat meliputi:
– PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam.
– IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia.
– PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura.
– PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia.
Teknik Pencak Silat
Pembentukan dalam sikap ini merupakan bagiaan dasar bagi pembentukan gerakan teknis untuk pejuang berikutnya, yang meliputi sikap fisik dan sikap mental. Terdapat beberapa pengaturan dasar seni bela diri ini, diantaranya ialah:
1. Sikap hormat
Memiliki sebuah rasa hormat atau sikap jujur yang dapat digunakan sebagai menghormati teman dan musuh. Posisi penghormatan dalam bentuk tubuh yang kuat, diikuti oleh kaki dan tangan yang sempit di depan. Posisi dada yang begitu ketat dengan jari dan terbuka pada bagian tangan dan pandangan dengan mengarah ke atas.
2. Sikap Tegak
Posisi tegak yang baik dengan caara sikap siap berdiri tegak termasuk dalam seni bela diri. Terdapat 4 macam sikap dalam sikap tegak, diantaranya ialah:
- Sikap Tegak 1
- Sikap Tegak 2
- Sikap Tegak 3
- Sikap Tegak 4
3. Sikap Duduk
Sebagai sikap dasar sebagai permainan berikut, dalam sikap duduk dibagi menjadi empat pengaturan:
- Sikap sila.
- Sikap sempok atau dempok.
- Sikap Duduk.
- Sikap simpuh.
4. Sikap Pasang
Yang berikutnya merupakan sikap dalam pasang surut, yang merupakan sikap awal yang dapat ditujukan sebagai melakukan sebuah serangan atau pertahanan. Dalam sikap pasang tersebut, mempunyai 4 jenis sikpa, diantaranya ialah:
- Sikap pasangan pertama adalah pasang satu.
- Selanjutnya adalah sikap pasang dua.
- Kemudian masuk kedalam sikap pasang tiga
- Dan akhirnya sikap dengan pasang empat
5. Kuda – Kuda Pencak Silat
Kata “kuda” berasal dari kata “kuda”, yang berarti dalam posisi kaki seperti orang yang menunggang seekor kuda. Dalam seni bela diri, kuda dapat diartikan dengan sebuah posisi dasar untuk pasang surut. Selain itu, dalam teknik serangan, dan teknik bela diri.
Di bawah ini adalah lima jenis kuda seni bela diri yang terdaftar, diantaranya ialah:
- Posisi Kuda-Kuda Tengah.
- Posisi Kuda-Kuda Belakang.
- Posisi Kuda-Kuda Silang.
- Posisi Kuda-Kuda Samping.
- Posisi Kuda-Kuda Depan.
6. Pembentukan Gerakan
Terdapat juga formasi pada sebuah gerakan yang dapat membentuk sebagai dasar bagi implementasi dengan berbagai langkah-langkah dalam defensif atau serangan terhadap pihak terhadap lawan. Dalam formasi gerakan ini juga mengandung beberapa unsur, diantaranya ialah:
7. Pembentukan Arah
Yang begitu benar-benar sebagai dibutuhkan pada saat gerakan ialah terhadap arah. Ada sejumlah dalam instruksi yang perlu dipahami saat belajar seni bela diri. Di bawah merupakan 8 arah arah angin. Terdapat 8 jenis sudut kompas yang merupakan sebuah lokasi dan pola dalam sebuah silo melangkah dengan membentuk 8 sudut di tengah poros.
Adapun 8 arah dalam penjuru diantaranya ialah:
- Arah ke belakang.
- Arah samping kanan.
- Arah serong kanan belakang.
- Arah serong kiri depan.
- Arah depan.
- Arah serong kiri belakang.
- Arah samping kiri.
- Arah serong kanan depan.
Tujuan Pencak Silat
Tujuan dalam adanya sebuah perkembangan pendidikan dalam mental dan spiritual juga dapat diringkas sebagai berikut:
- Menciptakan toleransi, kepercayaan diri dan disiplin yang begitu tinggi.
- Meningkatkan kesalehan kepada Tuhan, Yang Mahakuasa dan juga berbudi luhur untuk setiap pengikutnya.
- Meningkatkan perasaan persaudaraan, kontrol diri dan memiliki sikap tanggung jawab sosial yang tinggi.
- Membangun rasa solidaritas sosial, kejujuran, keinginan untuk maju, kebenaran, dan keadilan bagi para pengikutnya.
- Membangun cinta untuk bangsa dan tanah air, didukung oleh kehadiran Pencak Silat sebagai salah satu seni bela diri tradisional Indonesia.
Sejarah perkembangan dalam Pencak Silat telah dimulai sejak perkembangan pada zaman kerajaan, kekuatan yang besar dari aliran seni bela diri.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini yang telah kami jelaskan secara singkat dan jelas mengenai Sejarah Pencak Silat. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.