Sejarah Patung Buddha – Sebuah monumen yang terdiri atas dua patung Buddha yang diukir dan berdiri di sebuah sisi jurang dan di lembah Bamiyan yang berada di tengah Afghanistan.
Badan utama yakni telas diukir langsung dari tebing batu, tetapi rinciannya terdiri dari lumpur dicampur dengan jerami dan ditutupi dengan sebuah semen.
Lalu, bagaimanakah sejarah mengenai Patung Budha? Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan mudah untuk dimengerti. Untuk ulasan selanjutnya, yuukk… Simak ulasan selengkapnya sebagai berikut.
Apa itu Patung Buddha ?
Patung Buddha merupakan sebuah monumen yang terdiri atas dua patung Buddha yang telah diukir dan berdiri di sisi jurang di Lembah Bamiyan di wilayah Afghanistan tengah. Dalam lokasi patung itu sekitar 230 km barat laut Kabul dalam ketinggian sekitar 2.500 meter.
Kemungkinan besar dalam sebuah patung-patung tersebut yakni berasal dari abad ke-5 / ke-6 dan termasuk dalam perpaduan klasik seni Buddha dan seni gaya Yunani. Badan utama diukir langsung dari tebing batu, tetapi rinciannya terdiri dari lumpur dan telah dicampur dengan jerami serta ditutupi dengan semacam semen.
Dalam lapisan tersebut, yang telah hampir hilang sejak jaman dahulu, kemudian dicat yakni sebagai membuat ekspresi tangan, wajah, dan lipatan jubah yang lebih rinci. Bagian bawah tangan patung itu juga terbuat dari campuran jerami dan lumpur yang sama, saat dibawa oleh kayu. Seharusnya bagian atas wajah-wajah dalam sebuah patung terbuat dari topeng kayu besar.
Sejarah Patung Buddha
Karena Bamiyan telah terletak di sebuah Jalur Sutra yang telah menghubungkan India dan Cina dengan dunia wilayah Barat, Bamiyan menjadi pusat agama dan filsafat. Ada juga beberapa biara Buddha di daerah ini.
Maka daerah ini juga penting karena merupakan tempat di mana budaya Barat dan Timur bersatu untuk menciptakan bentuk-bentuk baru seni Buddha Yunani. Daerah ini adalah salah satu pusat Budha besar abad ke-2 SM. Sampai masuknya Islam ke lembah dalam abad ke-9.
Para biarawan di biara hidup sebagai seorang pertapa di gua-gua kecil yang dibangun di sepanjang tepi tebing di sepanjang Lembah Bamiyan. Banyak bhikkhu ini mengukir patung di gua-gua tersebut.
Banyak berbagai patung Buddha dalam posisi berdiri atau duduk dalam berbagai dan memiliki sebuah ukuran menghadap ke tebing, sementara banyak dari gua ini dihiasi dengan lukisan dinding berwarna-warni oleh para biksu.
Dua patung utama yakni sebuah patung Buddha dengan posisi berdiri 37 dan 55 meter, contoh dalam sebuah patung Buddha yakni telah berdiri dalam ukuran terbesar dan paling berukir di dunia. Kedua patung tersebut telah menjadi monumen budaya selama beberapa tahun dan situs tersebut bahkan ada dalam Daftar Warisan Dunia dengan UNESCO.
Perkembangan Terakhir
Pada bulan Mei tahun 2002, sebuah banguan patung Buddha gunung yakni telah diukir di bagian lereng gunung di Sri Lanka. Patung ini sengaja dirancang menyerupai patung Buddha di Bamiyan.
Pada Desember tahun 2004, para seorang peneliti dari negara Jepang telaah menemukan bahwa adanya sebuah mural Bamiyan yang sebenarnya dicat dalam abad ke-5 dan ke-9, bukan antara abad ke-6 dan ke-8, seperti yang di asumsikan sebelumnya.
Penemuan ini telah dilakukan dengan sebuah analisis isotop radioaktif yang telah terkandung dalam serat jerami yang ditemukan di bawah lukisan. Penemuan lebih lanjut yakni telah diharapkan setelah dalam sebuah data yang diberikan pada gaya lukisan.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan mengenai Sejarah Patung Budha yakni secara lengkap dan jelas. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.