Sejarah Mumi – Mayat yang diawetkan, karena dalam perlindungan terhadap pembusukan secara buatan maupun alami, sehingga dalam sebuah bentuk aslinya dapat dipertahankan.
Dengan kata lain, mumi yakni dapat terjadi jika dalam mayat (tubuh) ditempatkan yang sangat dingin, dengan ketiadaan oksigen beserta sangat kering.
Mumi, merupakan mayat yang sengaja diawetkan dalam tujuan tertentu. Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara jelas dan lengkap mengenai Sejarah Mumi. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Mumi ?
Mumi merupakan suatu mayat yang diawetkan karena dilindungi dari adanya pembusukan secara alami atau buatan sehingga dalam sebuah bentuk aslinya dapat dipertahankan.
Dengan adanya hal ini, yakni dapat dicapai dalam memindahkan tubuh ke sebuah tempat yang sangat kering atau yang sangat dingin, kekurangan oksigen atau penggunaan bahan kimia.
Mumi yang paling terkenal ialah mumi yang dibalsem terutama di wilayah Mesir kuno dengan tujuan melestarikannya. Orang Mesir yakni telah percaya bahwa tubuh tersebut merupakan tempat orang yang sangat penting di akhirat.
Mumi yang disebabkan oleh peristiwa alam seperti di tempat asam (Tollunds manusia), tempat yang sangat dingin (Ötzi), atau kekeringan dapat ditemukan di berbagai banyak tempat di belahan dunia. Beberapa jenis mumi yakni telah diawetkan terbaik dengan keadaan alami dimulai di Peru selama periode Inca.
Tujuan Pembuatan Mumi
Tujuan dalam membuat mumi atau pengawetan terhadap jenazah dalam peradaban Mesir kuno merupakan sebagai menjaga agar roh raja atau orang-orang penting tenang ketika tubuhnya masih kekal.
Keyakinan bahwa dalam jiwa orang yang sudah meninggal dalam suatu hari akan kembali ke bagian tubuh mereka. Itu sebabnya banyak mumi juga menawarkan dalam hadiah berupa perhiasan emas dan lainnya.
Ini juga yakni dapat memperkuat dalam bukti bahwa orang Mesir kuno dan percaya dalam kehidupan setelah kematian dan bahwa tubuh yang telah terpelihara bermanfaat sehingga jiwa dapat mengetahui dan mengenalinya dalam kuburan mana yang akan dimasukkan.
Dikatakan bahwa dalam sebuah kata Mumi berasal dari sini, yang berarti bahwa tubuh dilestarikan. Sejauh ini, banyak mumi telah ditemukan dalam sebuah di wilayah Mesir (meskipun kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka hanya milik dalam peradaban Mesir kuno).
Lokasi Pembuatan Mumi Mesir Kuno
Para arkeolog yakni telah menemukan dalam bagian tempat kerja mumi kuno dengan sebuah patung, sepuhan emas, guci, topeng onyx, dan lima mumi secara sarkofagi di makam Saqqara di wilayah Mesir.
Seperti dalam namanya, dalam bagian tempat kerja ini ialah sebah tempat di mana orang Mesir kuno dapat memelihara dan menyiapkan terhadap berbagai mayat manusia untuk kehidupan setelah kematian.
Pembuatan mumi yakni dengan memulai sebuah proses dalam upacara dengan mencuci tubuh dan mengeluarkan organ internal. Kemudian mereka akan mengeringkannya dalam garam yakni selama kira-kira 40 hari.
Kemudian pembuat mum, yakni menaruh dalam organ di gelas dan menggosok tubuh dengan minyak yang tidak diketahui. Itulah sebabnya para arkeolog telah berharap sebagai mengidentifikasi terhadap minyak baru yang sangat misterius di sebuah area kerja.
Hanya setelah mengoleskan dengan minyak, mereka yakni telah membungkus tubuh dengan suat kain linen. Penemuan Saqqara yakni telah menunjukkan dengan bagaimana mumifikasi yang didasarkan dalam kelas sosial. Meskipun semua orang yang telah meninggal dilindungi, mereka yang kaya dan memainkan peran penting dirawat dengan cara terbaik.
Mumi ialah mayat yang diawetkan, karena dalam perlindungan terhadap pembusukan secara buatan maupun alami dan sebagai menjaga agar roh raja atau orang-orang penting tenang ketika tubuhnya masih kekal.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, kami telah menyampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Sejarah Mumi, penemuan, beserta tujuannya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.