Sejarah Kerajaan Malaka – Dalam awal abad ke 15 M terjadi perang laut di kerajaan Majapahit. Selama perang, seorang pangeran kerajaan Majapahit, yang namanya Paramisora didampingi oleh para pengikutnya.
Dalam manajemen dan organisasi bidang politik negara, ternyata para sultan mengakui pemahaman politik tentang koeksistensi damai (kebijakan koeksistensi) yang diterapkan secara efektif.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai Sejarah Kerajaan Malaka, awal mula, letak geografis. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak penjelasan nya sebagai berikut.
Bagaimanakah Sejarah Kerajaan Malaka ?
Kerajaan Malaka yakni dapat didirikan antara 1380 hingga 1403 M oleh Parameswara. Parameswara yakni berasal dari Sriwijaya dan termasuk putra Raja Sam Agi. Pada waktu tersebut, ia masih termasuk seorang Hindu. Dia melarikan diri ke dalam Malaka karena pada kerajaannya di wilayah Sumatra runtuh karena dia diserang oleh Majapahit.
Raja dan para pengikutnya merupakan sekelompok migran yang mempunyai tingkat budaya yang jauh lebih tinggi, itulah dalam sebabnya mereka dapat berhasil untuk memengaruhi penduduk asli. Kemudian dalam sekelompok migran, bersama dengan penduduk setempat ini, mengubah Malaka menjadi kota yang sibuk.
Rombongan tidak hanya menjadikan kota untuk pusat komersial, tetapi juga mengundang penduduk asli untuk menanam tanaman seperti pisang, tebu, dan rempah-rempah yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Sekelompok migran juga menemukan dengan biji timah di darat. Selama perkembangannya, lalu mulai sibuk untuk hubungan dagang ke dalam daratan Sumatra.
Salah satu barang terpenting yang diimpor dari Malaka dengan Sumatra pada waktu itu termasuk beras. Malaka sangat bergantung pada Sumatera untuk memenuhi kebutuhan beras ini karena sawah dan budidaya di Malaka tidak dapat dikembangkan. Ini mungkin dapat disebabkan dengan fakta bahwa teknologi padi belum dipahami atau bahwa lokasi geografisnya yang strategis berarti lebih banyak berfokus pada sektor ritel.
Relatif dengan asal nama Malakka dapat ditelusuri dari kisah berikut. Menurut catatan sejarah Melayu Tun Sri Lanang pada 1565, Parameswara melarikan diri dari Tumasik karena ia diserang dengan Siam. Dia tiba di Muar saat melarikan diri, tetapi terganggu oleh kadal monitor yang tak terhitung jumlahnya.
Kemudian dia telah pindah ke Burok dan mencoba agar tetap di sana, akan tetapi tetap gagal. Kemudian dalam Parameswara pindah ke Sening Ujong sampai ia mencapai Sungai Bertam, sebuah kota pantai, dan orang Seletarian yang tinggal di daerah itu meminta Parameswara untuk menjadi seorang raja.
Suatu kali dia pergi berburu. Tanpa diduga, selama perburuan, dia melihat salah satu anjing pemburunya ditendang oleh tanduk. Dia sangat terkesan terhadap keberanian tanduk. Pada saat ini ia mencari perlindungan di bawah pohon Malaka. Kemudian daerah yang ia sebut Malaka.
Masa Kejayaan Kerajaan Malaka
Merupakan salah satu kota timur, Malaka juga sering dikunjungi dengan pedagang seorang Muslim. Secara bertahap, agama ini dapat menyebar di wilayah Malaka. Dalam perkembangannya terhadap Prameswara, raja pertama Malaka, akhirnya pada masuk Islam pada 1414. Dengan di perkenalkan nya raja ke dalam Islam, Islam yakni telah agama resmi kerajaan Malaka, dan banyak dari warganya yang masuk Islam.
Selain itu, Malaka yakni menjadi pusat dalam sebuah agama Islam di Asia Tenggara dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan terhadap Sultan Mansyur Syah dalam tahun 1459 hingga 1477. Ukuran Malaka sejalan dengan perkembangan Islam. Negara-negara di bawah perlindungan terhadap Malaka telah mengadopsi Islam. Upaya dalam mempercepat untuk penyebaran Islam, pernikahan antar keluarga ditutup.
Runtuhnya Kerajaan Malaka
Pengganti Sultan Alauddin Riayat Syah merupakan Sultan Mahmud Syah. Sultan tersebut telah memerintah antara 1488 dan 1511. Efek dari stabilitas ini ialah bahwa kerajaan Malaka menjadi miskin karena pada saat itu Sultan Mahmud Syah merupakan pemimpin yang masih memerintah kerajaan Malaka. Sultan Mahmud Syah merupakan Sultan Malaka terakhir sebelum Malaka jatuh ke tangan Portugis.
Sultan kecil itu didukung dengan laksamana, bendahara, dan penguasa kekaisaran. Pada masa dalam pemerintahan Sultan Mahmud Syah, Malakka mulai mengalami kemunduran, karena Sultan Mahmud Syah tidak mampu memerintah seperti para sultan sebelumnya. Penurunan Malaka juga disebabkan oleh kematian Tuan Perak untuk bendahara Kesultanan Malaka yang berpengaruh.
Bapak Perak meninggal tahun 1489 dan posisinya ialah untuk Bendahara digantikan dengan Tuan Putih. Dalam kasus lain dengan Master Perak, master putih tidak mempunyai karakter Tuan putih, Tuan Perak, merupakan bendahara yang lemah dan sombong yang suka mengumpulkan dalam sebuah kekayaan. Dalam kondisi Malaka, yang sedang mengalami krisis kepemimpinan, diperparah terhadap kedatangan invasi Portugis.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan yakni mengenai Sejarah Kerajaan Malaka. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.