Sejarah Homo Neanderthalensis – Manusia Homo neanderthalensis kuno yakni telah hidup di bumi ini kira-kira dalam 300.000 tahun yang lalu, dalam klasifikasi ilmiah, manusia purba jenis Homo neanderthalensis termasuk Homo sapiens.
Akan tetapi, dapat ditandai dengan subspesies Homo sapiens neanderthalensis. Homo neanderthalensis yakni pertama kali dikembangkan dengan Rudolf Virchow dan Dr. Fulrott di Neandertal dekat Düsseldorf.
Lalu, bagaimanakah Sejarah Homo Neanderthalensis ?
Pengertian Homo Neanderthalensis merupakan seorang manusia kuno dari Neandertal. Adanya sejumlah individu-individu tersebut merupakan sekelompok spesies homo dari Pleistocene yang telah punah.
Penemuan dengan banyak spesimen yakni telah terjadi dan menyebar di wilayah Eurasia, dari Eropa Barat ke Asia Tengah di bagian utara. Jejak Proto-Neanderthal yakni ketika pertama kali muncul di wilayah Eropa dapat diperkirakan sekitar 600.000 hingga 300.000 tahun yang lalu lamanya.
Di situs arkeologi Uluzzian (Italia selatan) ditemukan alat yang digunakan dengan Neanderthal kuno di zaman kuno. Peralatan termasuk alat untuk memancing, berburu, proyektil dan perangkat lain yang terbuat dari tulang dan batu.
Dalam suatu penemuan dalam struktur kerangka pertama yang dapat ditemukan di wilayah Neandertal dinamai dalam jenis spesies. Fosil yakni dapat ditemukan di wilayah Eropa Barat, dengan mayoritas di lembah dan sungai di Prancis.
Ada lebih dari sekitar 200 situs kuno dalam jarak 32 km dari Les Ezies di wilayah Prancis. Negara-negara Eropa lainnya yakni di mana sebuah fosil dapat ditemukan adalah Spanyol, Jerman, Portugal, Belgia, dan Italia.
Pola hidup pada periode Neanderthal adalah adanya sebuah penyesuaian dalam kondisi ketika adanya Pleistosen Eropa yakni lebih dingin, yang mengharuskan individu dapat beradaptasi. Berikut ini adalah contoh adanya penyebaran dalam Homo sapiens neanderthalensis yakni di dalam dunia.
Homo Neanderthal bergerak secara nomaden dalam sebuah kelompok-kelompok yang tinggal di luar dan dapat mengikuti sebuah kawanan terhadap hewan.
Neanderthal dapat hidup di daerah beriklim sedang. Selama musim dingin di Eropa Barat, mereka mungkin ditempatkan di gua-gua, dan di musim panas mereka bergerak ke utara untuk berburu kawanan migrasi.
Belahan Eropa sangat panjang di musim dingin, sedangkan musim panas pendek. Neanderthal Eropa memakan dalam sebagian besar daging dengan cara bertahan hidup.
Penemuan
Dalam adanya sebuah penemuan fosil yakni pertama dari jenis ini terjadi pada tanggal 21 Oktober 1907 dan datang dari Mauer, di mana pada seorang dalam pekerja Daniel Hartmann yakni dapat melihat sebuah pohon pinus di bagian lubang yang berada dipasir.
Rahang (dinding 1) yakni dalam keadaan baik kecuali untuk kehilangan molar, yang kemudian dekat dengan rahang. Pekerja itu adalah Profesor Otto Schoetensack dari sebuah Universitas Heidelberg, yang dapat mengidentifikasi serta dapat memberikan sebuah nama fosil.
Ciri – Ciri Homo Neanderthalensis
Terdapat beberapa sebuah ciri-ciri dalam manusia purba yang berjenis homo neanderthalensis, berikut ialah penjelasan nya:
- Berbentuk dagu tipis dan dahi rendah.
- Terdapat sebuah ukuran otak yakni sekitar 1.400 hingga 1.500 cc.
- Sudah terbiasa dengan adanya sebuah sistem dalam kepercayaan, sebagaimana dapat dibuktikan dengan ditemukannya adanya sebuah peralatan kuburan.
- Mempunyai sebuah kerangka yang lebih kuat dari pada orang modern.
- Memiliki sebuah ukuran 152 sampai 156 cm untuk wanita dan 165 sampai 168 cm untuk pria.
- Kuil dan rahang menonjol.
- Dapat mengumpulkan, menggunakan, dan memasak peralatan berburu.
Menurut analisis para ahli, Homo Neanderthalensis mempunyai sebuah tingkat dalam kelangsungan hidup yang tidak dapat menguntungkan. Meskipun dari mereka yang mampu membangun sebuah rumah kayu, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mampu melawan udara dingin di bagian daratan Eropa.
Para ahli menemukan adanya sebuah fakta bahwa dalam sebagian besar pada manusia berjenis Homo Neanderthalensis yakni akan meninggal sebelum mereka berumur 20 tahun. Para ahli dapat memperkirakan bahwa kepunahan Homo Neanderthalensis disebabkan oleh cuaca yang sangat dingin di wilayah Eropa dan adanya sebuah penyakit berjenis endemik.
Adanya sebuah kepunahan yang dapat disebabkan dengan sebuah penyakit yakni lebih masuk akal, karena dalam para ahli paleoantropologi dapat menemukan adanya suatu jejak patologi pada sisa-sisa fosil yakni Homo neanderthalensis.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan yakni secara jelas dan lengkap mengenai Sejarah Homo Neanderthalensis. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.