Sejarah Candi Penataran – Candi ini terletak dengan Desa Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dalam Candi Penataran berada di lereng barat daya Gunung Kelud dalam ketinggian 450 meter.
Lokasi berada di bagian utara Kota Blitar. Candi Penataran terletak di lereng barat daya Gunung Kelud di ketinggian 450 meter. Candi Penataran atau dapat disebut sebagai candi Palah ialah salah satu candi besar yang berada di wilayah Jawa Timur.
Apa itu Candi Penataran ?
Candi Penataran adalah kompleks candi di dataran tinggi terhadap Dieng yakni dengan ketinggian 2000 meter di atas dari permukaan laut.
Kompleks candi ini, ialah salah satu candi tertua di wilayah Jawa, dibangun dengan sekitar abad ke-7 hingga abad ke-9. Kompleks candi ini mempunyai suatu luas yang cukup besar, panjang hampir 1900 meter dan lebar sehingga 800 meter.
Candi Dieng ialah salah satu peninggalan dari agama Hindu yang berdasarkan Syiwa dan diyakini telah dibangun dengan masa pemerintahan Kerajaan Kalingga selama Dinasti Sanjaya. Selain candi Dieng, terdapat beberapa candi Hindu di wilayah Indonesia, termasuk sejarah Candi Penataran dan sejarah Candi Cetho.
Candi Dieng terdiri atas 8 candi kecil. Sampai saat ini, nama candi dan sejarah candi Dieng masih menjadi sebuah misteri, karena kurangnya sumber daya dan penemuan prasasti yang mengungkap kisah di balik pendirian candi. Namun, penduduk setempat memanggilnya tokoh dalam pewayangan dapat terkenal seperti Gatutkaca, Arjuna, Dwarawati dan Bima.
Sejarah Candi Penataran
Candi Penataran dibangun pada 1194 M oleh Raja Kerajaan Kediri yang bernama Raja Srengga. Raja Srengga diberi judul Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa.
Ia telah memerintah tahun 1190-1200 M di Kerajaan Kediri. Pada awal dalam suatu pembangunannya, terdapat sejarah Candi Penataran berfungsi sebagai sarana untuk upacara pemujaan Hindu. Dalam upacara ini, memiliki tujuan yakni sebagai menangkal bahaya dalam Gunung Kelud, yang sering meletus pada waktu itu.
Tahun 1286 Kuil Naga dibangun yang berada dikompleks Candi Penataran. Di kuil Naga ini, dapat melihat relief 9 orang yang mendukung atau menyangga dalam naga. Naga itu sendiri adalah sebuah simbol dari Candrasengkala atau pada tahun 1208 Saka.
Selama pemerintahan Jayanegara, Candi Penataran mendapatkan suatu perhatian lagi. Para pemimpin berikutnya, yaitu Hayam Wuruk dan Tribuanatunggadewi, juga memastikan bahwa candi ini menjadi kuil resmi negara dengan status Dharma dimatikan.
Dalam kitap yang Negarakertagama Mpu Prapanca (1365), dinyatakan bahwa Raja Hayam Wueuk, yang pada saat itu memerintah kerajaan Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389, mengunjungi kuil Penataran selama kunjungannya ke Jawa Timur. Raja Hayam Wuruk mengunjungi kuil ini dengan tujuan menyembah Hyang Acalapat, yang merupakan perwujudan Dewa Siwa sebagai Raja Gunung atau Girindra.
Sumber lain, dalam sebuah kronik abad ke-15, telah menyebutkan bahwa Candi Penataran adalah sebuah tempat yang digunakan untuk sarana dalam pembelajaran agama dan situs ziarah yang ramai dikunjungi dengaan pengunjung. Kronik ini menceritakan perjalanan seorang bangsawan kerajaan Sinan ke kuil Penataran, yang disebut dalam kronik sebagai Rabut Palah.
Letak Candi Penataran Blitar
Dalam adanya sebuah Candi Penataran Blitar, yang b erada di wilayah Jawa Timur Indonesia memili letak di Desa Penataran, Kabupaten Blitar, Kecamatan Nglegok, Jawa Timur.
Candi terbesar yang berada di Provinsi Jawa Timur memiliki lokasi di bagian utara Blitar dalam ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Candi Penataran terletak di dekat daerah pemukiman di desa Penataran. Jadi penemuan candi ini merupakan berkah bagi orang yang berjualan yang di sekitar candi.
Fungsi Candi Penataran
Pada awalnya dalam candi revaluasi dibangun sebagai bangunan suci untuk ibadah dalam agama Hindu. Ini diperkuat dengan adanya sebuah patung Dwarapala besar di pintu masuk kuil. Dua patung besar ini dilengkapi dengan maces. Setiap bangunan suci pada waktu itu selalu dijaga dengan dwarapala.
Upacara dalam sebuah penyembahan sering diadakan di dalam candi tersebut. Ibadah ini merupakan salah satu sebagai menangkal bahaya dalam Pegunungan Kelud, yang kerap meletus kala itu.
Sementara itu, dalam catatan sejarah dengan adanya suatu kitab Negarakertagama Mpu Prapanca telah menyatakan bahwa Raja Hayam Wuruk, yang memerintah pada kerajaan Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389 M, dan mengunjungi Kuil Penataran selama kunjungannya ke Tepi Timur.
Dalam candi ini, terletak dengan Desa Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dibangun sebagai bangunan suci untuk ibadah dalam agama Hindu.
Baca Juga :
- Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
- Pengertian Capital (Modal)
- Pengertian Titik Harga Keseimbangan
- Pengertian Ekonomi Mikro
- Pengertian Firma
Demikian pembahasan kali ini, yang dapat kami sampaikan mengenai Sejarah Candi Penataran, yeng telah dijelaskan dengan singkat. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.