Sejarah Candi Dieng – Dalam peninggalan candi Hindu Syiwa yang mungkin dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Kalingga selama dinasti Sanjaya.
Selain candi Dieng, terdapat beberapa candi Hindu di wilayah Indonesia, termasuk sejarah Candi Cetho dan sejarah Candi Penataran. Dalam prasasti itu terungkap kisah di balik pembangunan candi.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan dengan jelas dan singkat mengenai apa itu Candi Dieng. Yuukk… Simak ulasan selanjutnya sebagai berikut.
Apa itu Candi Dieng ?
Kompleks Candi Dieng merupakan sebuah kelompok kompleks dalam suatu candi Hindu pada abad ke-7 yang memiliki letak di Dataran Tinggi Dieng dekat dengan Wonosobo, wilayah Jawa Tengah, Indonesia.
Dalam bangunan-bangunan ini yakni berasal dari suatu Kerajaan Kalingga. Dataran tinggi ini dapat menampung 8 kuil Hindu kecil, termasuk salah satu sebuah bangunan keagamaan yang tertua yang pernah dibangun di wilayah Jawa.
Nama sesungguhnya dari candi itu, sejarah, dan raja yang bertanggung jawab sebagai membangun terhadap candi-candi ini tidak dapat untuk diketahui. Hal ini, karena disebabkan oleh kurangnya data dan prasasti yang berkaitan dengan pembangunan candi-candi ini. Orang Jawa setempat menyebut setiap candi tokoh Wayang Jawa, kebanyakan dari epos yakni Mahabharata.
Sejarah Candi Dieng
Tidak begitu jelas kapan candi itu dibangun, dan dapat diperkirakan bahwa mereka ialah berkisar dari pertengahan abad ke-7 hingga akhir abad ke-8. Mereka adalah bangunan Menhir yang tertua dan dapat dikenal di wilayah Jawa Tengah. Mereka awalnya telah diperkirakan dalam 400, tetapi hanya 8 yang tersisa.
Setelah mempelajari gaya dalam sebuah arsitektur terhadap candi Jawa, para arkeolog mengelompokkan candi Dieng dengan gaya Jawa Tengah Utara bersama candi Gedong Songo, dan sampai batas tertentu termasuk Kuil Badut Jawa Timur dan Candi Cangkuang, Bojongmenje wilayah Jawa Barat. Serta telah menyarankan dalam semua candi ini dapat dibangun dengan periode yang sama dan telah berkisar dari abad ke-7 hingga ke-8.
Sebuah prasasti yang ditemukan yang berada di dekat Candi Arjuna di Dieng yakni berasal dari tahun 808 hingga 809 M dan merupakan contoh tertua dari naskah kuno Jawa.
Dalam candi-candi Dieng telah ditemukan kembali dengan tahun 1814 oleh seorang prajurit dari wilayah Inggris yang berkunjung yang melihat puing-puing candi di tengah danau. Saat itu, dataran di sekitar kelompok Arjuna kebanjiran dan membentuk danau kecil. Pada 1856, Isidore van Kinsbergen memimpin upaya untuk mengeringkan danau sebagai mengunkap adanya sebuah candi-candi.
Dalam pemerintah Hindia, yakni Belanda memulai kembali dengan proyek rekonstruksi pada tahun 1864, diikuti oleh studi dan foto-foto yang telah diambil dengan Van Kinsbergen. Saat ini, telah diyakini bahwa kuil-kuil itu dinamai setelah pahlawan epos Mahabharata.
Peninggalan Candi Dieng
Candi Dieng adalah sebuah peninggalan bersejarah yang misterius karena pada keberadaannya begitu tampak hebat karena gaya dalam arsiteknya. Terdapat beberapa peninggalan dalam Candi Dieng, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Candi Arjuna
Kompleks dalam sebuah candi Arjuna adalah salah satu candi di Dieng yang dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Kompleks candi Arjuna ini memiliki 4 sebuah bangunan utama candi yang begitu megah dan 1 candi sebagai pendamping.
2. Candi Srikandi
Candi Srikandi adalah sebuah tempat dalam pemujaan bagi Dewa Civa, dan bahwa dalam bangunannya dapat menyerupai bangunan kuil di wilayah India, yang tertunjuk ke Kuil Dwarawati.
Relief Tri Murti yang dapat mengesankan terlihat jelas di kedua sisi Kuil Dwarawati. Candi ini, telah menghadap kepada matahari terbenam, yang merupakan satu-satunya candi di Dieng yang telah menyandang dalam kelegaan Tri Murti.
3. Candi Bima
Dalam candi Hindu di Dieng ialah sebesar candi di Prambanan. Candi terbesar yang telah digali selama beberapa waktu ialah Candi Bima. Candi Bima telah ditemukan dengan setinggi 4,55 mx 4,55 m.
Jika dicermati, dalam Candi Bima meniru gaya candi India, yang terdiri atas 3 tingkat secara bentuk horizontal. Di sisi dinding candi adalah patung Kudu.
4. Candi Puntadewa
Candi Puntadewa memiliki ukuran sebesar 4,44 x 4,44 meter yang merupakan sebuah tempat yang sangat istimewa sebaagai upacara akbar, Festival Dieng Cultre tahunan.
Dalam Candi Puntadewa, memiliki sebuah letak di Kompleks Kuil Arjuna, dianggap oleh penduduk dan Sang Juru Kunci sebagai salah satu kuil tertua di Kompleks Kuil Arjuna, di mana Kuil Puntadewa adalah saksi nyata akan kecenderungan tidak menguntungkan dari rambut Dieng.
5. Candi Gatutkaca
Melalui Kuil Gatutkaca, yang lebih tinggi dari area candi lainnya, orang merasa betah duduk dan menikmati panorama Dieng Plateau yang indah. Hanya ada satu candi di kompleks candi ini, yaitu Candi Gatutkaca itu sendiri. Bentuk dan seni reliefnya hampir sama terhadap candi-candi lainnya.
6. Candi Dwarawati
Candi Dwarawati adalah salah satu candi Hindu di Dieng, yang telah terisolasi dari kuil-kuil lain. Candi Dwarawati memiliki sebuah letak di tepi desa Dieng. Karena pada tempatnya berbeda dari yang lain, yang sering datang ke sini untuk menikmati suasana yang romantis.
7. Candi Sembadra
Bentuk candi ini tidak begitu jauh berbeda dari yang lain, hanya saja dalam ukuran begitu kecil di antara candi lainnya. Relief dalam Candi Srikandi termasuk kala yang agak besar dan kepala makara yang memiliki bentuk seperti ikan.
Lokasi dalam sebuah Candi Srikandi adalah di bagian paling akhir, tetapi jangan membuat kesalahan ketika mengambil gambar dengan lensa kamera.
8. Candi Semar
Candi Semar adalah sebuah candi dalam persegi panjang dengan ukuran 3,5 m x 7 m, yang kakinya memiliki sebuah bentuk sepeti Padma. Dalama Candi Semar adalah salah satu Cani di kompleks candi Arjuna yang menantang terbitnya matahari.
Dipercaya bahwa Candi Semar adalah candi pendamping dari Candi Arjuna, karena terletak di depan Candi Arjuna. Sebelumnya, candi ini berfungsi sebagai gudang peralatan doa.
Dalam candi ini, sebuah kelompok kompleks dalam suatu candi Hindu pada abad ke-7, termasuk salah satu sebuah bangunan keagamaan yang tertua yang pernah dibangun di wilayah Jawa.
Baca Juga :
- Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
- Pengertian Capital (Modal)
- Pengertian Titik Harga Keseimbangan
- Pengertian Ekonomi Mikro
- Pengertian Firma
Demikian pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai Sejarah Candi Dieng. Semoga ulasan kali ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.