Sejarah Candi Brahu – Termasuk dalam peninggalan Buddha diyakini lebih tua dari kerajaan Majapahit. Seperti kita ketahui, kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang pernah menang atau pernah berjaya.
Candi Brahu hanya digunakan sebuah tempat untuk sholat. Candi Brahu adalah salah satu candi yang mungkin dibangun sebelum masa pemerintahan sebuah kerajaan Majapahit.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sejarah Candi Brahu beserta penjelasan lengkap. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Bagaimanakah Sejarah Candi Brahu?
Berbeda dalam sebuah candi-candi kerajaan lain di wilayah Jawa Timur, sejarah Candi Kidal di wilayah Malang, Candi Tikus, dan Candi Jago yakni dibangun makam untuk raja-raja sebelumnya.
Candi Brahu hanya digunakan sebuah tempat untuk sholat. Candi Brahu adalah salah satu candi yang telah dibangun di sekitar wilayah Trowulan sebelum pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Kuil Brahu ada ketika Majapahit dijalankan dengan Hayam Wuruk, dan bahkan candi ini ada pada masa pemerintahan Raja Brawijaya I. Oleh karena itu, dalam sebuah sejarah Candi Brahu dihargai sebagai candi pertama yang dibangun di dalam sebuah situs yang bersejarah di wilayah Trowulan.
Candi ini didirikan dengan seorang Empu Sendok, Empu Sendok adalah raja dari sejarah sebuah kerajaan Mataram kuno, dan kuil Brahu yakni dapat diperkirakan dengan menjadi salah satu peninggalan pada sebuah kerajaan Mataram kuno.
Ini berasal dari sebuah prasasti yang ditemukan 45 meter di sebelah barat Kuil Brahu. Di mana kata Warahu atau Wanaru disebutkan dalam prasasti tembaga Alasantan, itu adalah bangunan suci yang digunakan untuk acara keagamaan.
Dari kata Wanaru, maka dikaitkan dengan kata Brahu. Prasasti tersebut bertanggal dari 861 Saka atau 9 September 939 M. Di mana prasasti itu juga menyebutkan bahwa pembuatan candi Brahu diperintahkan oleh seorang raja MPU Sendok dari wilayah Kahuripan.
Sejak ditemukannya dalam sebuah prasasti pada tahun 939 M, adanya sebuah sejarah Candi Brahu yakni yang lebih tua dari pada suatu Kerajaan Majapahit.
Ciri – Ciri Candi Brahu
Terdapat beberapa ciri-ciri dalam Candi Brahu, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Bentuk candi yang ramping.
- Bagian atas atap memiliki bentuk seperti kubus.
- Tidak ada kelegaan saat menggambarkan sosok yang menyerupai sebuah wayang kulit.
- Relung dan pintu candi hanya terukir di atasnya dan tidak ada makara yang ditemukan.
- Atap terdiri dari kombinasi level.
- Terletak di belakang halaman.
- Kebanyakan telah menghadap ke wilayah barat.
- Dan karena kebanyakan dari mereka menggunakan batu bata merah, tidak ada batu bata andesit yang digunakan dalam membangun candi seperti di wilayah Jawa Tengah.
Arsitektur Bangunan Candi Brahu
Candi Brahu mempunyai sebuah struktur dasar, yaitu dasar candi, atap candi, dan badan candi. Adanya sebuah ukuran awal Candi Brahu adalah kurang lebih 17 x 17 meter dan kemudian diperluas di wilayah kaki candi tersebut.
Kuil ini mempunyai sebuah relief yang dapat menggambarkan sekresi antara Hindu dan Budha. Akan tetapi pada dasarnya, Candi Brahu mempunyai sebuah struktur utama yang hampir sama dengan yang ada di wilayah Jawa Timur.
Kuil Brahu terdiri dari batu bata merah dengan dena persegi panjang sekitar 18 × 22,5 meter, beberapa di antaranya telah hilang. Sekarang bangunan telah dipugar dan Kuil Gentong terdiri dari batu bata biasa, sehingga dalam sebuah bentuknya yang tidak teratur sering membuat pengunjung heran mengapa Candi Gentong memiliki bentuk yang sama sekali berbeda dari candi-candi lainnya.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sejarah Candi Brahu beserta ciri-ciri dan bentuk arsitekturnya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.