Meganthropus Paleojavanicus – Terdapat begitu banyak dalam jenis fosil manusia purba yang telah ditemukan dalam negara ini, termasuk Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecanthropus Erectus.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis Meganthropus Palejavanicus yakni hidup dua juta tahun yang lalu, yang ditemukan dengan Marks pada tahun 1952 dalam bentuk rahang bawah.
Apa itu Meganthropus Paleojavanicus? Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai Meganthropus secara jelas, singkat, dan mudah untuk dipahami. Yuukk… Simak ulasan selengkapnya sebagai berikut.
Apa itu Meganthropus Paleojavanicus ?
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba tertua di Indonesia. Kehidupan manusia tertua di Indonesia adalah di DAS Solo.
Meganthropus Paleojavanicus, salah satu spesies tertua manusia purba di Indonesia yang pernah ditemukan. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut:
- Mega, yang berarti besar.
- Paleo, yang berarti tertua.
- Anthropus, yang berarti manusia.
- Javanicus, yang berarti Jawa.
Maka disimpulkan bahwa Meganthropus merupakan seorang manusia yang memiliki tubuh sangat besar, yang merupakan yang tertua dari pulau Jawa.
Sejarah Meganthropus Paleojavanicus
Penelitian menunjukkan bahwa jenis Meganthropus Palejavanicus hidup dua juta tahun yang lalu. Fosil mana yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1936 oleh G.H.R. ditemukan oleh Koenigswald dan berakhir pada 1941 di situs Sangiran, rahang bawah dan atas.
Jenis meganthropus ini adalah manusia purba yang hidup di era Paleolitik atau Batu Hebat dua hingga satu juta tahun yang lalu dan menemukan fosil serupa pada tahun 1952 oleh Marks dalam bentuk rahang bawah.
Diperkirakan bahwa spesies Megantropus ini hidup 1 hingga 2 juta tahun yang lalu, selama era Palaeolitik atau Paleolitik. Kelebihan yang ada dalam jenis meganthropus ini, yang memiliki sebuah bentuk tubuh yang lebih besar dari orang tua lainnya.
Ciri – Ciri Meganthropus Paleojavanicus
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri dari jenis manusia purba, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Tulang terhadap rahang begitu kuat.
- Tidak mempunyai dagu.
- Mempunyai karakteristik manusia berupa rahang, tetapi lebih mirip monyet.
- Tubuhnya besar dan kekar.
- Tulang pipi telah mencolok dan tebal.
- Dahi juga menonjol dan tebal, seperti bagian belakang kepala.
- Dalam otot-otot yang begitu sangat kuat.
- Merupakan herbivora sebagai makanan pokok.
- Volume otak lebih kecil dari pada manusia modern, sehingga dianggap sebagai manusia purba paling bodoh.
- Tingginya sekitar 2,5 meter.
- Cara berjalan seperti orangutan, sedikit ditekuk, tangan menopang tubuh.
- Panjang tangannya melebihi panjang kakinya.
Jenis Meganthropus Palaeojavanicus
Terdapat beberapa jenis manusia purba yakni Meganthropus, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Arkaik
manusia dalam jenis tipe homo yang ditemukan di yang tertua. Dia telah ditemukan pada lapisan tanah liat hitam dalam pembentukan grenzbank dan pucangan di Sangiran dan pasir vulkanik di utara Perning. Tipe ini merupakan sebuah tipe terbesar dan paling berotot dengan volume otak yakni sekitar 870cc.
2. Progresif
Progresif adalah sebuah jenis yang paling maju yang ditemukan terutama di endapan aluvial di Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi) dan endapan vulkanik di Tiger Connect. Volume otak telah mencapai 1.100 cc, dengan tengkorak yang lebih tinggi dengan wajah pudar.
3. Tipik
Tipik merupakan sebuah tipe yang paling maju dibandingkan dengan tipe arkaik atau tipe lainnya. Spesies ini adalah bagian terbesar dari Homo erectus di Indonesia. Penemuan ini kedungbrubus (Madiun), Patiayam (Kudus) dan sejak 2011 kembali ditemukan di (Tegal). Konstruksi tengkorak tersebut lebih ramping, meskipun dahi masih miring dan agak bengkok. Kapasitas otak adalah 1.000 cc.
4. Meganthopus 2
Meganthopus 2 adalah sebuah fragmen tengkorak yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1982 oleh Sartono. Tengkorak itu lebih dalam, lebih melengkung lebih dalam dan lebih luas dari spesimen yang sebelumnya tidak ditemukan. Selain itu, temuan ini mempunyai sebuah lambang sagital yang sama atau punggung temporal ganda dengan kapasitas tengkorak yakni sekitar 800-1000 cc.
5. Meganthopus 1
Spesimen Tyler ini telah digambarkan sebagai sebuah tengkorak yang hampir lengkap, tetapi dihancurkan dalam batas-batasnya. Apa yang berbeda dari tipe atau tipe lain, adalah bahwa spesimen ini tidak mempunyai sebuah ketinggian ganda yang memenuhi hampir di atas tengkorak dan bagian belakang lehernya sangat tebal.
6. Pithecanthoropus Soloensis
Pithecanthoropus Soloensis merupakan seorang pria monyet dari solo. Jenis fosil manusia purba ini ditemukan sekitar tahun 1931 langsung oleh Openorth dan Von Koenigswald di pulau Jawa. Sampai tahun 1933, manusia purba serupa lainnya ditemukan di Sangiran dekat sungai di Solo. Bagian pertama yang ditemukan ialah sebuah tulang tibialis dan tengkorak.
7. Homo Soloensis
Franz dan Koenigswald telah menemukan seorang manusia purba ini pada kisaran 1931-1934. Karena volume otak, manusia purba ini tidak termasuk dalam kelas monyet-manusia. Mereka juga dianggap lebih pintar dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Fosil pertama yang ditemukan adalah tulang tengkorak. Dan diperkirakan hidupnya terjadi antara 900.000 dan 300.000 tahun yang lalu.
Meganthropus adalah manusia purba tertua di Indonesia. Kehidupan manusia tertua di Indonesia adalah di DAS Solo. Cara berjalan seperti orangutan, sedikit ditekuk, tangan menopang tubuh.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini yang dapat kami sampaikan secara jelas, dan mudah untuk dipahami yakni mengenai Meganthropus Paleojavanicus. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat.