Makna Patung Dwarapala – Candi Singhasari, termasuk sebuah kuil Syiwa yang dibangun dalam tahun sekitar 1300 Masehi. Kuil ini memiliki sebuah letak di sebuah desa Candi Renggo, Kabupaten Malang, dan Kecamatan Singosari.
Patung Dwarapala adalah sebuah patung yang pada umumnya berada di setiap sebuah candi. Alasan Dwarapala adalah adanya suatu patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Budha dan Siwa.
Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Makna Patung Dwarapala beserta penjelasan lengkap. Untuk ulasan selengkapnya, yuk.. Simak sebagai berikut.
Apa itu Patung Dwarapala ?
Patung Dwarapala merupakan sebuah patung yang bertugas sebagai penjaga gerbang atau pintu dalam bentuk Siwa dan Buddha dalam bentuk monster atau manusia. Biasanya, Dwarapala ditempatkan di bagian luar kuil, candi, atau bangunan yang lainnya berguna sebagai melindungi tempat atau situs suci.
Dwarapala yakni biasanya telah digambarkan untuk makhluk yang telah menyeramkan. Bergantung pada kemakmuran sebuah kuil, jumlah patung Dwarapala bisa sendirian, berkelompok, atau berpasangan.
Dwarapala termasuk patung terbesar di Jawa ada di Singosari dan terdiri dari sekitar 3,7 meter, andesit utuh. Di pulau-pulau Jawa dan Bali, patung Dwarapala yakni biasanya dapat diukir dari sebuah batu andesit, dan memiliki perawakan yang gemuk dan ditampilkan dalam posisi setengah berlutut, memegang dalam sebuah tongkat atau senjata ganda.
Sementara baju besi kerdil di Kamboja dan Thailand memiliki ukuran tubuh lebih ramping dengan postur tegak, ia memegang tongkat di tengah kanan di antara kedua kakinya. Patung Dwarapala di Thailand terdiri dari bejana tanah liat yang dilapisi dengan susu mengkilap ringan.
Patung-patung seperti ini yakni dapat dibuat selama kerajaan Ayutthaya atau Sukhothai (abad ke 14 sampai 15), yang dibuat dengan beberapa tempat sebagai pembakaran tembikar di wilayah Thailand bagian utara.
Bangunan suci kecil yakni biasanya hanya mempunyai satu patung Dwarapala. Baju kurcaci yakni sering ditempatkan dengan cara berpasangan di antara gerbang depan. Beberapa situs keramat yang lebih besar mempunyai delapan, empat, atau bahkan dua belas patung Dwarapala yang menjaga empat titik mata angin sebagai Lokapala, dewa penjaga empat atau delapan titik mata angin.
Makna Filosofis Peran Dwarapala Sang Penjaga
Tokoh-tokoh Dwarapala mempunyai sebuah fungsi dan peran dengan sebuah makna yang begitu sangat dalam. Pertama, Dwarapala bertindak sebagai penjaga yang menjaga pintu masuk ke area suci. Selain itu, area kastil kerajaan menjaga istana kastil bagi para pendeta.
Secara rinci, karakter Dwarapala ditafsirkan sebagai penjaga pintu masuk, agar tidak dilalui secara sembarangan oleh orang-orang dan energi negatif yang dapat membahayakan ketenangan atau memudarkan kesucian area pusat dan area dalam kuil.
Kehadiran Dwarapala yakni dapat ditafsirkan sebagai adanya pengingat dan pencerahan bagi orang-orang, sehingga mereka selalu berperilaku sopan dan etis ketika mereka ingin memasuki wilayah yang suci dan sakral.
Kedua, Dwarapala yakni dapat bertindak sebagai pemilih, yang berarti bahwa Dwarapala memilih siapa saja yang memasuki alam suci. Orang Bali percaya bahwa jika ada orang yang memiliki niat buruk ketika mereka berjalan melewati gerbang tempat suci, mereka akan mendapat sebuah masalah.
Orang-orang percaya bahwa kedua tokoh Dwarapala telah memenuhi tugas mereka untuk memilih dalam angka-angka dengan itikad baik yang dapat mencapai wilayah inti yang paling suci melalui gerbang kuil.
Ketiga, Dwarapala diyakini bahwa dalam memainkan sebuah peran sebagai pemimpin, penerima, dan pemimpin, karena tokoh-tokoh ini menganggap bahwa itu adalah simbol bimbingan dan pengenalan ke jalan yang lebih tinggi, atau umumnya disebut sebagai jalan naik.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Makna Patung Dwarapala beserta penjelasannya. Semoga ulasan ini, apat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.