Sejarah Makam Sunan Kalijaga – Diperkirakan bahwa Sunan Kalijaga yakni telah lahir dalam tahun 1450 dalam nama Raden Said.
Dia merupakan putra Adipati Tuban bernama Raden Sahur atau Tumenggung Wilatikta. Nama lain untuk Sunan Kalijaga adalah Lokajaya, Pangeran Tuban, Raden Abdurrahman dan Sheikh Malaya, yang merupakan karakter Walisongo.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas mengenai Sejarah Makan Sunan Kalijaga, beserta biografinya. Untuk ulasan selengkanya, mari simak secara bersama-sama.
Dimana Letak Makam Sunan Kalijaga ?
Alamat makam suci tersebut yakni salah satu walisongo yang memiliki sebuah letak di Kabupaten Demak, Desa Kadilangu, (Bintoro), Jawa Tengah. Jika Anda datang dari kota Semarang, kendarai kendaraan roda empat ke arah timur selama sekitar satu hingga satu setengah jam.
Alamat makam suci makam Kanjeng Sunan Kalijaga atau Kadilangu cukup mudah untuk ditemukan, karena ada rambu atau rambu jalan di sepanjang jalan yang benar-benar mengarah ke sebuah masjid Kadilangu (Makam Sunan Kalijogo).
Bahkan dalam orang biasa yang tidak mengenal dalam jalan dengan mudah dapat menemukannya dengan mudah. Anda dapat bertanya terhadap orang-orang di sekitar Demak, mereka perlu tahu betul alamat makam suci petilasan Sunan Kalijogo atau Sunan Kalijogo.
Makam Sunan Kalijaga yakni sangat ramai dan telah dikunjungi dengan para peziarah dari berbagai sebuah bagian negara. Tidak hanya orang-orang di Jawa Tengah dan sekitarnya yang tinggal di sana, tetapi juga orang-orang di luar Jawa.
Tidak hanya untuk orang biasa, akan tetapi juga seniman, pejabat tinggi, dan tokoh masyarakat mengunjungi makam Kanjeng Sunan Kalijaga di wilayah bKadilangu.
Sejarah Sunan Kalijaga
Umur Sunan Kalijaga yakni telah diperkirakan lebih dari 100 tahun. Maka ia telah mengalami akhir dalam masa pemerintahan terhadap Majapahit (akhir 1478), Kesultanan Cirebon, Kesultanan Demak, dan Banten.
Bahkan Kerajaan Pajang, yakni telah lahir pada tahun 1546, dan awal kehadiran Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinan Panembahan Senopati. Dia juga membantu dalam merancang Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu), yang termasuk salah satu pilar utama masjid, ialah penciptaan terhadap Sunan Kalijaga.
Silsilah Sunan Kalijaga
Dua pendapat yang telah berkembang tentang asalnya. Pendapat pertama adalah bahwa Sunan Kalijaga adalah penduduk asli Jawa. Pendapat tersebut telah didasarkan dalam sebuah catatan sejarah terhadap Babad Tuban.
Kronik melaporkan bahwa Abdul Rahman dari Aria Teja alias berhasil mengubah Adipati Tuban, Aria Dikara, dan menikahi putrinya. Dari pernikahan itu, Aria Teja kemudian mempunyai seorang putra yang memiliki sebuah nama Aria Wilatikta.
Kronik Tuban didukung oleh catatan terkenal penulis dan bendahara Portugis Tome Pires (1468 hingga 1540). Menurut Tome Pires, penguasa Tuban merupakan seorang cucu penguasa Islam pertama di Tuban pada tahun 1500, yaitu Aria Wilakita, dan Raden Mas Said dan Sunan Kalijaga merupakan seorang putra dari Aria Wilatikta.
Kanjeng Sunan Kalijaga merupakan salah satu seorang Wali Songo yang mempunyai sebuah kekuatan gaib. Dia juga berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Agung Demak, yang terkenal dengan pilar-pilar kayunya.
Kanjeng Sunan Kalijaga tidak hanya dikenal karena sihirnya, tetapi juga sebagai “Mandi Pangucape” (kata-katanya efektif). Segala sesuatu yang keluar dari mulut Sunan Kalijaga dapat diwujudkan.
Tidak heran jika makamnya yakni telah dikunjungi dengan banyak orang yang penting karena berkatnya. Banyak yang percaya bahwa mereka datang ke kuburan saya dan berdoa di sana.
Kemudian kekayaannya lega, posisinya dipromosikan, belahan jiwanya lega, dengan cepat mencapai apa yang diinginkannya, menenangkan hati dan menjauh dari semua masalah dalam hidup.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Sejarah Makam Sunan Kalijaga, serta silsilahnya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat.