Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Kerajaan Kediri, mulai dari sejarah, perkembangan agama, sampai kehidupan politik di kerajaan ini. Langsung saja …
Sejarah Kerajaan Kediri
Sebelumnya kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga dapat di pecah menjadi Dua bagian Yaitu memiliki nama Panjalu yang terletak di Daha.
Kerajaan Janggala terlahir dari pecahan Kerajaan Panjalu atau Kahuripan iyalah kota lama yang ditinggalkan Airlangga yang kemudian dijadikan ibukota Janggala.
Wilayah Kerajaan Janggala meliputi di kota Malang, Pasuruan, Surabaya dan sungai Brantas ( pelabuhan kota Rembang ). Sedangkan di kerajaan Panjalu dengan ibukota Daha wilayahnya meliputi Madiun dan Kediri.
Batas antara wilayah Panjalu dan Janggala bisa diceritakan dalam prasasti Mahaksubya (1289) yang dirtulis dalam kitab Negara kertagama (1365 M), Calon Arang 1540 M.
Raja-Raja Kerajaan Kediri
Sebagai kerajaan yang Bisa termasyhur Kediri pernah diperintah oleh delapan raja mulai dari awal berdirinya hingga masa keruntuhan.
Dari kedelapan raja-raja yang pernah memerintah hanya Prabu Jayabaya yang mampu mengantarkan kerajaan di Kediri mencapai masa keemasannya. Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Adapun urutan dari 8 raja Kediri yang pernah berkuasa di zamannya iyalah sebagai berikut :
1. Sri Jayawarsa
Sejarah ini bisa diketahui dari sebuah prasasti Sirah Keting (1104 M) yang mana adalah raja Sri Jayawarsa sangat perhatian terhadap rakyatnya.
Hal ini terbukti pada masa pemerintahannya Sri Jayawarsa sering memberikan hadiah terhadap rakyat desa sebagai penghargaan atas jasanya.
2. Sri Bameswara
Banyak meninggalkan prasasti-prasasti yang tersebar di daerah Kertosono dan Tulung Agung.
Prasasti peninggalan dari raja Sri Bameswara ini lebih banyak memuat hal-hal mengenai keagamaan.
Sehingga melalui prasasti ini bisa diketahui kalau keadaan pemerintahannya pada jaman dulu sangatlah baik.
3. Prabu Jayabaya
Kerajaan Kediri pernah mengalami masa keemasan pada waktu pemerintahan Prabu Jayabaya.
Strategi kepemimpinannya dalam upaya memakmurkan dan mensejahterakan rakyat memang sangat mengagumkan sekali. Sehingga membuat segala macam tumbuhan yang ditanam bisa tumbuh menghijaukan menghasilkan perkebunan dan pertanian melimpah ruah.
4. Sri Sarwaswera
Sejarah tentang kerjaan yang di pimpin oleh Sri Sarwaswera ini didasarkan atas prasasti Padelegan II (1159) serta prasasti Kahyunan (1161).
Raja Sri Sarwaswera sangat dikenal sebagai raja yang sangat taat beragama serta berbudaya. Menurutnya tujuan akhir dari hidup manusia adalah moksa (pemanunggalan jiwatma dan paramatma). Baca Juga : Teks Cerita Sejarah
5. Sri Aryeswara
Raja Sri Aryeswara merupakan raja Kediri yang berkuasa sekitar tahun 1171, hal ini berdasarkan prasasti Angin 23 Maret 1171.
Ganesha merupakan lambang kerajaan di masa pemerintahan raja Sri Aryeswara namun tidak diketahui kapan masa pemerintahannya ini berakhir.
6. Sri Gandra
Pada masa pemerintahan raja Sri Gandra ini banyak yang menggunakan nama hewan sebagai gelar kepangkatan seseorang dalam istana.
Nama-nama ini menunjukkan tinggi rendahnya pangkat seseorang di istana kerajaan seperti nama gajah, tikus dan kebo.
7. Sri Kameswara
Melalui sejarah prasasti Ceker 1182 serta Kakawin Smaradhana bisa diketahui tentang masa kejayaan pemerintahan raja Sri Kameswara.
Pada masa pemerintahannya tahun 1182 – 1185 M seni sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak cerita-cerita rakyat yang sangat terkenal pada masa itu seperti misalnya cerita Panji Semirang.
8. Sri Kertajaya
Pemerintahan raja Sri Kertajaya berlangsung dari tahun 1190 – 1222 Masehi yang terkenal dengan nama “Dandang Gendis”.
Selama pemerintahan raja Sri Kertajaya kestabilan Kerajaan Kediri selalu menurun karena hubungannya dengan kaum Brahmana semakin kurang bagus.
Maka terjadilah perang antara sang raja Sri Kertajaya dengan Ken Arok yang didukung oleh kaum Brahmana. Peperangan ini terjadi sekitar tahun 1222 M di dekat Ganter dengan kemenangan di tangan Ken arok.
Peninggalan Kerajaan
Ada beberapa jenis-jenis peninggalan dari masa kerajaan Hindu terbesar di Indonesia ini.
Peninggalan ini ada yang berupa prasasti dan ada pula yang berupa kitab (karya sastra) yang sangat terkenal. Adapun peninggalan dari kerajaan Hindu Kediri ini berupa prasasti adalah :
Turun Hyang (974 Saka/1052 M)
Banjaran (974 Saka/1052)
Padlegan (1038 Saka/1116)
Hantang (1057 Saka/1135 M)
Jaring ( 1103 Saka/1181)
Lawudan (1127 Saka/1205)
Pada jaman Kediri kitab (karya sastra) mengalami suatu perkembangan yang sangat pesat sekali. Sehingga banyak karya sastra yang terkenal yang telah dihasilkan pada masa kerajaan Hindu ini. Baca Juga : Kerajaan Mataram Kuno
Diantara peninggalan kerajaan yang berupa kitab (karya sastra) yang sangat terkenal yaitu antara lain adalah :
- Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung.
- Lubdaka karangan Mpu Tan Akung.
- Smaradhahana gubahan Mpu Dharmaja.
- Samanasantaka karangan Mpu Monaguna.
- Kresnayana karangan Mpu Triguna.
- Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa gubahan Mpu Panuluh.
- Baharatayuda gubahan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
Semua kitab (karya sastra) tersebut saling mengajarkan kepada seluruh umat di dunia untuk saling berbuat kebaikan.
Karena dengan kebaikan pasti akan tercipta kerukunan dan persatuan umat yang nantinya akan mengarahkan kesatuan bangsa.
Ada beberapa jenis peninggalan dari masa kerajaan Hindu terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Peninggalan ini ada yang berupa prasasti dan ada pula yang berupa kitab (karya sastra) yang sangat terkenal.
Ada beberapa peninggalan dari kerajaan Hindu Kediri yang berupa prasasti adalah :
- Turun Hyang (974 Saka/1052 M)
- Banjaran (974 Saka/1052)
- Hantang (1057 Saka/1135 M)
- Lawudan (1127 Saka/1205)
- Jaring ( 1103 Saka/1181)
- Padlegan (1038 Saka/1116)
Pada jaman Kediri kitab (karya sastra) mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Sehingga banyak sekali karya yang sastra terkenal yang telah dihasilkan pada masa kerajaan Hindu ini.
Diantara peninggalan kerajaan yang berupa kitab (karya sastra) yang sangat terkenal itu antara lain adalah :
- Smaradhahana gubahan Mpu Dharmaja.
- Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung.
- Kresnayana karangan Mpu Triguna.
- Lubdaka karangan Mpu Tan Akung.
- Samanasantaka karangan Mpu Monaguna.
- Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa gubahan Mpu Panuluh.
- Baharatayuda gubahan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
Semua kitab (karya sastra) tersebut saling mengajarkan kepada seluruh umat di dunia untuk selalu saling berbuat kebaikan.
Karena dengan kebaikan pasti akan terciptanya kerukunan dan persatuan umat yang nantinya akan mengarah ke kesatuan bangsa. Bangsa yang sukses yaitu bangsa yang dapat menghargai jerih payah rakyatnya sendiri.
Demikianlah pembahasan tentang Sejarah Kerajaan Kediri, beserta nama raja-raja kediri dan peninggalan kerajaan kediri. Semoga Bermanfaat, dan Terima Kasih.