Kejayaan Kerajaan Demak – Didirikan dengan seorang raden yang bernama Raden Patah, dalam sebuah kerajaan ini, di bawah dalam kepemimpinan Sultan Trenggana, yakni putra dari Raden Patah, memuncak dalam kejayaannya dan berakhir di bawah pemerintahan Arya Penangsang.
Pada masa kejayaan didominasi oleh perjuangan untuk Sunda Kelapa tangan dari Portugis, sementara dalam sebuah masa kesulitan dapat dimulai dengan sebuah perjuangan sebagai pemberontakan dan kekuasaan.
Dalam penyebaran sebuah ajaran Islam di wilayah pulau Jawa, yang dimulai dalam masa pemerintahan Demak, dilakukan sebagai sembilan wali atau dikenal sebagai sebutan Wali Songo.
Apa itu Kerajaan Demak ?
Pengertian Kerajaan Demak merupakan sebuah kerajaan Islam pertama dan terbesar di bagian pantai utara Jawa “Pasisir”.
Menurut dalam sebuah tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan adipati dalam sebuah kerajaan Majapahit dan kemudian dapat berkembang menjadi kekuatan baru yang mewarisi dalam legitimasi kebesaran terhadap Majapahit.
Kerajaan ini dianggap sebagai pelopor dalam penyebaran Islam di pulau Jawa dan di wilayah Indonesia pada umumnya, meskipun tidak dapat berlangsung lama dan segera mengalami kemunduran karena perebutan dalam sebuah kekuasaan di antara kerabat pada kerajaan.
Pada 1560, kekuasaan Demak telah dipindahkan ke Kerajaan Pajang, yang didirikan dengan Hadiwijaya dan Jaka Tingkir. Warisan dalam bersejarah Demak adalah Masjid Agung Demak, yang secara tradisional didirikan dengan Wali Songo.
Bukti Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Demak telah menjadi daerah dalam kekuasaan terhadap Majapahit, karena masih berada kekuasaan dengan Majapahit.
Negara yang dapat berlanjut sampai zaman Demak menjadi kerajaan yang merdeka. Terdapat banyak hal yang telah membuktikan kejayaan kerajaan Demak. Di bawah ini adalah:
1. Keadaan Ekonomi Stabil
Sebagai salah satu sebuah pelabuhan utama dalam adanya nusantara, Demak dapat memainkan peran yang terpenting dalam perdagangan antara pulau-pulau di wilayah Indonesia. Komoditas Demak yang paling penting ialah dalam adanya sebuah produk dalam pertanian, terutama terhadap beras. Lilin dan madu ialah sebuah barang yang terpenting dalam ekspor dengan Demak.
Dukungan sebagai adanya sebuah kegiatan dalam jenis ekonomi ditunjukkan dengan adanya suatu pelabuhan dengan komersial khusus di dekat Bonang. Sebagai kegiatan sebuah militer, dalm pelabuhan telah digunakan di dekat Teluk Wetan di bagian Jepara.
2. Daerah Kekuasaan Yang Luas
Selama masa dalam pemerintahan yang pertama yakni seorang Raja Demak, wilayah Demak yakni termasuk Banjar, Maluku, Palembang, dan bagian utara di wilayah pulau Jawa.
Wilayah dalam sebuah kekuasaan diperluas di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana, yang berhasil mengendalikan wilayah Majapahit di Jawa Timur. Misalnya, Madura, Tuban, Madiun, Malang, Surabaya, Kediri, Pasuruan, dan Blambangan.
3. Kehidupan Sosial Budayanya Harmonis
Dalam kalangan masyarakat Demak hidup dalam sebuah aturan dengan ajaran dan hukum Islam, terlebih lagi karena dalam kegiatan Penjaga dalam Kerajaan sangat begitu didukung.
Wali Songo telah mengajarkan Islam dengan adanya sebuah metode dalam akulturasi dengan budaya Buddha Hindu yang sebelumnya dihormati sehingga orang terus tertarik dan menerima Islam. Tradisi dalam suatu ajaran Wali Songo, yang ada sampai sekarang ialah Sekaten, yang pertama kali ditemukan dengan Sunan Kalijaga.
Terdapat beberapa warisan lain yang dapat ditemukan sampai sekarang, yakni Masjid Agung Demak yang telah ada sejak zaman Kerajaan Demak. Bangunan dalam masjid telah dipenuhi kaligrafi yang berukir. Keunikan lain dari dalam masjid ini ialah pilar, yang terdiri dari sepotong kayu, yang telah disatukan.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Runtuhnya dalam sebuah kerajaan Demak dimulai setelah adanya sebuah kematian Sultan Trenggana, karena terdapat perselisihan dalam kekuasaan dengan keluarga kerajaan. Dapat memicu adanya sebuah pemberontakan di dalam daerah Demak.
Pembunuhan terhadap Pangeran Surowito merupakan sebuah alasan untuk pembunuhan Sunan Prawita, yang menjadi penerus Sultan Trenggana dan istrinya. Selain itu, Arya Panangsang naik tahta dan menjadi seorang raja.
Pengikutnya juga membunuh seorang Pangeran Hadiri, bupati Jepara. Inilah yang menyebabkan ketidaksenangan adipati lainnya, jika Raja Panangsang diakui sebagai Raja Demak.
Pemberontakan yang terakhir telah didukung dengan keluarga dalam kerajaan, yang dipimpin dengan Joko Tingkir, yang saat itu Adipati Pajang.
Dalam terjadinya pada pemberontakan itu telah berhasil ketika putra angkat Joko Tingkir Sutawijaya membunuh Arya Panangsang. Kemudian Joko Tingkir memindahkan kekuasaannya ke pajang, menandai akhir masa pemerintahan Demak.
Baca Juga :
- Kode Etik Profesi Akuntan
- Pengertian Sinopsis
- Seni Rupa Modern
- Seni Rupa Tradisional
- Pengertian Kwitansi
Demikian pembahasan yang dapat kami sampaikan dengan jelas dan singkat mengenai Kejayaan Kerajaan Demak. Semoga ulasan kali ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.