Ciri-Ciri Homo Wajakensis – Manusia purba yang tinggal di Indonesia. Fosil Homo wajakensis yakni telah ditemukan tahun 1889 oleh van Riestchoten di ceruk di tempat lereng pegunungan karst di bagian barat laut.
Manusia purba dari genus Homo yakni termasuk di antara manusia purba dengan usia termuda. Diperkirakan bahwa fosil orang kuno telah ada selama sekitar 15.000 hingga 40.000 tahun sebelum Kristus.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai apa sajakah ciri-ciri dalam manusia purba jenis Homo Wajakensis. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Homo Wajakensis ?
Homo Wajakensis atau Manusia Wajak merupakan manusia purba yang tinggal di negara Indonesia. Fosil Homo wajakensis yakni telah ditemukan dalam tahun 1889 oleh van Riestchoten di sebuah ceruk di tempat lereng gunung karst di bagian barat laut Campurdarat yakni dekat dengan Tulungagung, Jawa Timur.
Dan pembajakan oleh manusia yang kedua ialah telah ditemukan dengan Eugene Dubois di sebuah tempat yang sama dalam tahun 1890. Manusia wajak yakni sementara dapat dibandingkan dengan perkembangan pada periode modern awal dari akhir Plestocene.
Hasil Wajak yakni dapat menunjukkan bahwa adanya manusia jenis Homo Sapiens yang telah hidup di wilayah Indonesia dengan sekitar 40.000 tahun yang lampau, yang rasnya tidak dapat dibandingkan terhadap ras utama yang ada saat ini.
Sehingga wajak manusia yakni dapat dianggap dalam sebuah ras yang mandiri. Diperkirakan bahwa lelaki Wajak ini telah berkembang menjadi sub-breed Melayu Indonesia dan sekarang menjadi sebuah Austromelanesoid.
Ciri – Ciri Homo Wajakensis
Terdapat beberapa sebuah ciri-ciri dalam manusia purba jenis Homo Wajakensis yang akan dijelaskan sebagai berikut:
- Mempunyai suatu tinggi sekitar 1,30 m hingga 2,10 m.
- Ada tulang dahi yang panjang.
- Terdapat bentuk pipi yang menonjol ke samping.
- Memiliki kapasitas volume otak sekitar 1350 cm³ hingga 1450 cm³ dan otak sekitar +1.300 cm³.
- Mempunyai bentuk tulang yang besar dan otot yang kuat.
- Mempunyai bentuk wajah yang horizontal dan lebar.
- Mempunyai bentuk dahi yang menonjol ke bagian dalam.
- Mempunyai berat sekitar 30 kg hingga 150 kg.
- Makan makanan yang telah dimasak.
- Dalam hidung tersebut yakni di antara mulut adalah jarak yang begitu cukup jauh.
Sejarah Penemuan Homo Wajakensis
Fosil dalam manusia jenis Homo Wajakensis yakni telah ditemukan dalam tahun 1889 dengan E. Debois di daerah Wajak, tepatnya di Jawa Timur. Sebuah pencarian untuk sisa-sisa wajak manusia dapat menyimpulkan dengan adanya struktur tengkorak berbeda dari struktur tengkorak masyarakat negara Indonesia.
Homo Wajakensis yakni mirip dengan orang Australia tua dari Australia. Karena itu, Eugene Dubois yakni telah curiga bahwa Homo Wajakensis adalah ras Australoide. Atau leluhur yang mempunyai suatu silsilah dalam keluarga langsung dengan penduduk asli Australia.
Manusia Wajakensis mulai menyebar ke wilayah barat dan timur benua Australia. Rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini sangat mirip terhadap manusia purba ras Australia. Fosil ini yakni dapat ditemukan di Talgai dan Keilor, yang telah lama hidup di wilayah Australia serta Irlandia.
Menurut para ahli, Homo Wajakensis yakni sebenarnya sama dengan Homo Soloensis, dalam jenis kedua spesies ini, yakni berasal dari sebuah Plestocene yang telah dikelompokkan. Karena adanya sebuah sifat fisik yang dekat dengan manusia saat ini.
Dalam jenis manusia purba ini, yang tinggal di Indonesia. Fosil Homo wajakensis yakni telah ditemukan tahun 1889 oleh van Riestchoten, termasuk di antara manusia purba dengan usia termuda.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Ciri-Ciri Homo wajakensis, sejarah, beserta penemuannya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.