Biografi Pahlawan Indonesia – Dalam gelar tertinggi di wilayah Indonesia, yakni pada gelar anumerta ini diberikan dengan suatu pemerintah Indonesia untuk tindakan yang dianggap heroik atau dapat diartikan sebagai tindakan aktual yang dapat diingat dan ditiru.
Pasti kalian pernah mengenal dengan istilah Pahlawan bukan? Dalam pembahasan kali ini, kami akan membahas secara jelas dan sehat mengenai biografi pahlawan Indonesia secara singkat dan jelas untuk di pahami. Yuukk… Simak ulasannya sebagai berikut.
Apa itu Pahlawan Indonesia ?
Pahlawan Indonesia atau Nasional merupakan sebuah penghargaan yang tertinggi di wilayah Indonesia.
Gelar anumerta ini diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk tindakan kepahlawanan, dapat juga diartikan sebagai “tindakan tulus yang anggota komunitas lainnya selamanya dapat diingat dan ditiru” atau “untuk memberikan layanan yang luar biasa untuk kepentingan bangsa dan negara”.
Dalam adanya sebuah Kementerian Sosial Republik Indonesia yang dapat menetapkan tujuh kriteria yang harus dimiliki dengan seseorang, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Warga negara Indonesia yang meninggal selama hidupnya:
- Melakukan dan melakukan perjuangan bersenjata / perjuangan politik di bidang lain untuk mencapai / mempertahankan / merebut / mengisi kemerdekaan dan untuk mencapai persatuan nasional.
- Telah menghasilkan ide atau ide hebat yang dapat mendukung dalam sebuah pembangunan bangsa dan negara.
- Telah menghasilkan karya-karya besar yang memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan martabat rakyat Indonesia.
2. Pelayanan dan perjuangan yang dia lakukan berlangsung hampir sepanjang hidupnya (bukan sebentar) dan melampaui tugas yang dia miliki.
3. Pertarungan memiliki jangkauan luas dan dampak terhadap nasional.
4. Kesepakatan yang begitu tinggi antara semangat dan nasionalisme.
5. Mempunyai suatu akhlak dan moral yang begitu sangat tinggi.
6. Jangan menyerah terhadap lawan / musuh dalam sebuah pertarungannya.
7. Dalam riwayatnya, Ia tidak pernah melakukan tindakan memalukan yang dapat memengaruhi nilai perjuangannya.
Biografi Pahlawan Indonesia
Adapun beberapa pahlawan Indonesia, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Ahmad Yani
Jenderal Anumerta TNI yakni Ahmad Yani lahir pada 19 Juni 1922 di Purworejo, Jawa Tengah, dan meninggal pada 1 Oktober 1965 pada usia 43 di wilayah Lubang Buaya, Jakarta. Dia adalah komandan tentara Indonesia dan dibunuh oleh anggota gerakan 30 September ketika dia mencoba menculiknya dari rumah.
Setelah adanya sebuah kemerdekaan, Yani bergabung dengan beberapa pasukan tentara republik, yang masih muda dan berperang melawan Belanda. Pada bulan-bulan yang pertama setelah Deklarasi Kemerdekaan, Yani telah membentuk satu batalion dengan dirinya untuk seorang memimpin dan komandan Magelang menuju kepada kemenangan atas Inggris.
Yani berhasil untuk mempertahankan pada bagian Magelang yakni telah melawan Belanda ketika dia mencoba mengambil alih kota dan telah dijuluki “Juru Selamat Magelang”. Sorotan yang lain dari sebuah karirnya selama periode ini ialah suatu serangkaian terhadap serangan gerilya yang diluncurkan pada awal 1949 yakni sebagai mengalihkan perhatian Belanda, sementara Letnan Kolonel Soeharto disiapkan sebagai ofensif umum pada tanggal 1 Maret di wilayah Yogyakarta.
2. Agus Salim
Haji Agus Salim, yakni telah lahir dengan sebutan Masyhudul Haq, lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di wilayah Koto Gadang, Sumatera Barat, Agam, Hindia Belanda, dan meninggal pada tanggal 4 November 1954 pada usia 70 di Jakarta, Indonesia.
Ia merupakan seorang pejuang pada waktu kemerdekaan Indonesia. Haji Agus Salim telah diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961, dan berdasarkan Keputusan Presiden No. 657.
Pada 1915, Salim telah bergabung sebagai Sarekat Islam (SI) dan menjadi seorang pemimpin kedua di bagian SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Peran Agus Salim dalam sebuah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yakni meliputi:
- Wakil Menteri Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947.
- Anggota Volksraad (1921-1924).
- Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947.
- Menteri Luar Negeri Hatta Kabinet 1948-1949.
- Anggota Komite 9 BPUPKI sedang mempersiapkan UUD 1945.
- Pembentukan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, khususnya dengan Mesir, pada tahun 1947.
Antara tahun 1946 dan 1950, Ia seperti bintang dalam pergolakan dengan politik Indonesia, yang sering disebut sebagai “The Big Old Man”. Ia juga telah memegang posisi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di Kabinet Presiden, dan ditugaskan pada tahun 1950 sampai kematiannya sebagai penasihat Menteri Luar Negeri.
3. Diponegoro
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal sebagai sebuatan Diponegoro, lahir di wilayah Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia Belanda pada tanggal 8 Januari 1855 pada usia 69) merupakan salah satu pahlawan bagi nasional RI atau Republik Indonesia.
Pangeran Diponegoro juga telah terkenal karena telah memimpin suatu Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825 hingga 1830) melawan terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Perang itu telah tercatat sebagai suatu perang dengan korban terbesar dalam sebuah sejarah Indonesia.
4. Fatmawati
Fatmawati, yang nama aslinya ialah Fatimah, lahir pada tanggal 5 Februari 1923 di Bengkulu dan meninggal pada tanggal 14 Mei 1980 pada usia 57 tahun di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia merupakan seorang istri presiden Indonesia pertama yakni Soekarno.
Dari 1945 hingga 1967, Ia adalah Ibu Negara Indonesia pertama dan istri ketiga pada Presiden Indonesia yakni Soekarno. Ia juga dikenal karena jasanya dalam menjahit bendera Sang Saka Merah Putih, yang diangkat pada 17 Agustus 1945 pada upacara Kemerdekaan Indonesia di Jakarta.
5. Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol telah lahir di bagian wilayah Bonjol, Sumatra Barat, Pasaman, Indonesia pada tahun 1772, dan telah meninggal di pengasingan dan dimakamkan pada tanggal 6 November 1864 di Lotta, Minahasa, Pineleng.
Ia merupakan salah satu cendekiawan, yakni seorang pemimpin dan pejuang yang telah berperang dalam melawan Padri pada tahun 1803-1838, dalam perang melawan Belanda yang dikenal sebagai perang. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No.087/TK/1973 pada tanggal 6 November 1973.
Nama asli Tuanku Imam Bonjol ialah Muhammad Shahab, yang lahir pada tanggal 1 Januari 1772 di Bonjol. Ia merupakan seorang putra dari sebuah pasangan suami istri dari Hamatun (ibu) dan Bayanuddin Shahab (ayah). Sebagai seorang sarjana dan pemimpin komunitas lokal, Muhammad Shahab telah menerima beberapa gelar, yakni Malin Basa, Peto Syarif, dan Tuanku Imam.
Tuanku nan Renceh dari wilayah Kamang, Agam merupakan salah satu seorang pemimpin Harimau, dan Salapan yang telah menunjuknya sebagai imam (pemimpin) sebagai Padri di Bonjol. Ia akhirnya menjadi lebih dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol.
6. Ki Hajar Dewantara
Raden Suwardi Suryaningrat atau Soewardi Soeryaningrat, sejak tahun 1922 Ki Hadjar Dewantara atau Ki Hajar Dewantara, lahir di Pakualaman pada tanggal 2 Mei 1889 dan telah meninggal di wilayah Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959 pada usia 69 tahun, kemudian disingkat dengan nama “Soewardi” atau “KHD”.
Ia merupakan seorang terhadap aktivis gerakan dalam sebuah kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis, dan pelopor dalam pendidikan penduduk asli Amerika dari era kolonial Belanda. Ia merupakan seorang pendiri dalam Perguruan Taman Siswa, yakni sebuah lembaga pendidikan yang memberi Pribumi kesempatan sebagai mendapatkan hak pada pendidikan, serta Prijaji dan orang-orang dalam Belanda.
7. Malahayati
Keumalahayati merupakan salah satu seorang pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama ayahnya ialah Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya yang merupakan seorang Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah, yang telah memerintah pada antara tahun 1530 dan 1539.
Sultan Salahuddin Syah adalah putra Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530), yakni pendiri kerajaan Aceh Darussalam. Pada 1585-1604, Ia telah memegang sebagai jabatan Kepala Penjaga Istana Panglima Tertinggi dan komandan Protokol Pemerintah Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
8. I Gusti Ngurah Rai
Brigadir Jenderal TNI atau (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai lahir di desa Carangsari, Kabupaten Badung, Petang, Bali, Hindia Belanda, yakni pada tanggal 30 Januari 1917, telah meninggal di Marga, Bali, Tabanan, Indonesia, pada tanggal 20 November 1946, di usia yang 29 Tahun yang lalu ialah seseorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, wilayah Bali.
Ngurah Rai telah mempunyai suatu pasukan yang disebut “Ciung Wanara”, yang telah melakukan dalam adanya sebuah pertempuran dalam terakhir yang disebut sebagai”Puputan Margarana”.
9. Oto Iskandar di Nata
Raden Otto Iskandardinata yakni telah lahir pada tanggal 31 Maret 1897 di wilayah Bandung, Jawa Barat, dan telah meninggal pada tanggal 20 Desember 1945 pada usia 48 di Mauk, Tangerang, Banten. Ia merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia telah dijuluki Starling Harupat.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami jelaskan dengan jelas dan mudah untuk dipahami, yakni mengenai Biografi Pahlawan Indonesia. Semoga ulasan kali ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.