Biografi Kapitan Pattimura – Pattimura telah lahir pada 8 Juni 1783, putra ayah dan istri Frans Matulesi, Fransina Silahoi. Merupakan salah satu seorang bangsawan dari sebuah kerajaan Islam Sahulau.
Pattimura termasuk salah satu seorang pahlawan nasional dari negara Indonesia dan berasal daerah Maluku yang telah dikenal sangat keras kepala terhadap penjajah Belanda.
Lalu, bagaimanakah biografi mengenai Kapitan Pattimura? Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai Kapitan Pattimura dengan lengkap dan jelas. Untuk penjelasan selanjutnya, yuukk… Simak ulasan ini sebagai berikut.
Bagaimanakah Biografi Kapitan Pattimura ?
Pattimura lahir pada 8 Juni 1783, putra Frans Matulesi dan Fransina Silahoi. Munurut M. Sapidja (penulis buku sejarah pertama pemerintah) mengatakan bahwa pahlawan Pattimura adalah milik kaum bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram).
Ayahnya, Antoni Mattulessy, adalah putra Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir adalah putra Raja Sahulau. Sahulau adalah nama seseorang di sebuah negara di sebuah teluk di Seram Selatan.
Dia adalah pahlawan yang berjuang untuk Maluku melawan VOC Belanda. Sebelumnya, Pattimura merupakan salah satu mantan sersan militer Inggris. Pada tahun 1816, Inggris menyerah kepada pihak Belanda. Kembalinya dalam sebuah kolonialisme Belanda pada tahun 1817 sangat dapat dipertanyakan oleh rakyat.
Ini karena adanya sebuah hubungan ekonomi, politik, dan sosial yang buruk selama dua abad. Orang-orang Maluku akhirnya bangkit untuk mengangkat senjata di bawah kepemimpinan Kapten Pattimura.
Sebagai panglima dalam sebuah perang, Kapten Pattimura dan ajudannya telah mengatur dalam suatu strategi perang. Sebagai seorang pemimpin, ia berhasil mengoordinasikan raja-raja dan gubernur dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemerintah, untuk memimpin orang-orang, untuk mengatur pendidikan, untuk menyediakan makanan dan membangun benteng-benteng.
Dalam perang untuk melawan Belanda ia juga berhubungan dengan kerajaan Tidore dan Ternate, raja-raja Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura hanya bisa dihentikan oleh politik pertarungan domba, kelicikan dan bumi yakni telah hangus dengan pihak Belanda.
Sebab Perang Pattimura (Perang Maluku)
Dalam tahun 1816, wilayah Inggris telah menyerahkan dalam kekuasaan mereka terhadap Belanda dan kemudian Belanda menetapkan pajak tanah, kebijakan monopoli, pemindahan penduduk dan pengiriman Hongi (Hongi Tochten).
Antara lain, Belanda mengabaikan Perjanjian London I dalam Pasal 11, yang menetapkan bahwa warga Inggris yang berbasis di Ambon harus terlebih dahulu menegosiasikan transfer Kopr Ambon kepada gubernur.
Dalam biografi Kapitan Pattimura telah diketahui bahwa orang-orang di Maluku pada akhirnya telah bangkit yakni sebagai merebut pistol di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura ketika pada tahun 1817 perang pecah melawan penjajah Belanda.
Raja Patih, tetua adat, kapten, dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena ia berpengalaman dan memiliki karakteristik seorang ksatria (cabalessi). Sebagai panglima perang, Kapten Pattimura dan ajudannya mengatur strategi perang.
Sebagai seorang pemimpin, ia telah berhasil untuk mengoordinasikan terhadap raja-raja Patih dalam adanya sebuah melaksanakan dengan kegiatan pemerintahan, memimpin penduduk, menyediakan makanan, mengatur pendidikan, dan membangun benteng. Otoritasnya dalam kepemimpinan telah diakui yakni dengan secara luas dengan Raja Patih dan orang-orang biasa.
Dalam perang untuk melawan Belanda ia juga telah berhubungan dengan sebuah kerajaan Tidore dan Ternate, raja-raja Bali, dalam daerah jawa dan Sulawesi.
Silsilah Pattimura
Sehubungan dengan Garis Pattimura, dalam sebuah pemerintah dalam negara Indonesia telah mengirim tim ke Maluku pada tahun 1960-an, yang terdiri dari Kapten Siahainenia dan Kapten Ma’wa. Orang-orang dari Kodam XV atau Pattimura akan pergi ke Saparua yakni sebagai menjelajahi sejarah Pattimura. Tim ini menulis surat kepada Subuh Patty Ayau, seorang Latu (ratu), sebuah desa di sebelah desa Hualoy.
Mereka memintanya sebagai membawa sebuah informasi tentang Kapitan Pattimura setelah menerima banyak instruksi terhadap warga Saparua. Kemudian lima orang tersebut akan dikirim sebagai wakil Raja Latu, yang akan membawa sebuah informasi tentang sejarah adanya Kapitan Pattimura kepada 2 perwira TNI tersebut.
Pada 20 Mei 1960, seroang Kapten Wattimena dan Infanteri F.L. Siahainenia telah menandatangani daftar dalam silsilah Itawaka atas Thomas Matulessy yang berjudul Descend to Capitan Matulessy.
Pattimura telah lahir pada 8 Juni 1783, putra ayah dan istri Frans Matulesi, Fransina Silahoi. Merupakan salah satu seorang bangsawan dari sebuah kerajaan Islam Sahulau.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan dengan jelas dan lengkap serta mudah untuk dipahami yakni mengenai Biografi Kappitan Pattimura. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.