Asal Usul Sunan Drajat – Nama asli dalam Sunan Drajad ialah Raden Qosim, ia merupakan seorang putra dari Sunan Ampel bersama Dewi Condrowati dan adik dari Sunan Bonang dan Raden Makdum Ibrahim.
Dia adalah penjaga Tuhan, yang sangat sosial dan bijaksana, terutama yang berkaitan dengan kemakmuran ekonomi dan pengurangan kemiskinan di wilayah Paciran.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Asal Usul Sunan Drajat. Untuk ulasan selengkapnya, yukk… Simak sebagai berikut.
Bagaimanakah Asal Usul Sunan Drajat ?
Nama asli Sunan Drajad ialah Raden Qosim, ia adalah putra Sunan Ampel bersama Dewi Condrowati dan adik dari Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang.
Raden Qosim, yang mewarisi pengetahuannya dari ayahnya, diperintahkan untuk berkhotbah di sebelah barat Gresik, daerah kosong ulama besar antara Tuban dan Gresik. Raden memulai perjalanannya dengan kapal Gresik setelah berhenti di Sunan Giri.
Di perjalanan ke barat kapalnya, dia tiba-tiba ditabrak gelombang besar yang menabrak dan menghancurkan karang. Raden Qosim hampir kehilangan nyawanya, tetapi jika Tuhan belum menentukan kematian seseorang, tidak peduli seberapa besar kecelakaannya, dia akan aman seperti Raden Qosim.
Seekor ikan besar, yang merupakan selokan, kebetulan datang kepadanya. Raden Qosim selamat dari pantai dengan mengendarai di bagian belakang ikan. Raden Qosim sangat bersyukur bisa lolos dari bencana. Dia berterima kasih terhadap talang yang dia selamat.
Karena alasan ini, ia menyarankan anak-anaknya untuk tidak makan talang. Jika pesan ini dilanggar, akan ada bencana, ditimpa oleh penyakit yang tidak bisa lagi disembuhkan.
Selokan membawa Raden Qosim ke pantai, yang termasuk wilayah desa Jelag (yang sekarang juga termasuk wilayah desa Banjarwati) di wilayah kecamatan Paciran. Di sinilah Raden Qosim disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat, terutama setelah mengetahui bahwa Raden Qosim adalah putra Sunan Ampel, seorang suci dan kerabat dari pengadilan Majapahit.
Sejarah Singkat
Sunan Drajat disebut dengan Raden Syarifuddin atau Raden Qosim, termasuk denganputra Sunan Ampel, yang terkenal pintar. Setelah belajar Islam, ia mengambil tempat di desa Drajat di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan termasuk pusat kegiatan pengabarannya di abad ke-15 dan ke-16. Dia memiliki kendali atas kerajaan di wilayah Drajat untuk sebuah kerajaan Demak yang otonom selama 36 tahun.
Sebagai penjaga penyebaran Islam, yang telah dikenal karena kehidupan sosialnya, ia sangat peduli dengan nasib orang miskin. Dia pertama mencari perawatan sosial dan kemudian memberikan pemahaman tentang ajaran Islam. Motivasi lebih ditekankan pada etos kerja keras, pengentasan kemiskinan, kemurahan hati, dan penciptaan adanya kekayaan.
Upaya ke arah terseebut, yakni menjadi lebih mudah karena Sunan Drajat telah memperoleh wewenang untuk mengatur wilayah otonomnya. Sebagai penghormatan atas adanya sebuah kesuksesannya dalam menyebarkan Islam dan upayanya untuk mengatasi kemiskinan dengan menciptakan kehidupan yang sejahtera bagi warganya, ia menerima gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah Sultan Demak di Saka tahun 1442 atau 1520 M
Cara Berdakwah Sunan Drajat
Sunan Drajat pada saat dakwah, Sunan Drajat yakni tidak harus menggunakan metode atau strategi tertentu. Ini dilakukan agar tidak memberi banyak pengaruh kepada gereja dan untuk dapat menerima khotbah. Beberapa sebuah strategi yang telah diterapkan meliputi:
a. Menggunakan Filosofi Sendiri
Pada umumnya, banyak orang sudah tahu bahwa Sunan Drajat ini sangat cerdas. Begitu banyak yang percaya bahwa ia dapat memahami filosofinya sendiri. Beberapa sebuah filosofi ini lebih dikenal oleh tujuh tangga jus.
b. Menggunakan Metode Kesenian
Banyak sebuah penduduk setempat menyukai metode seni. Karena alasan ini, Raden Qasim yakni dapat menggunakan lagu Pangkur untuk sebuah metode khotbahnya.
c. Terjun Langsung Ke Masyarakat Untuk Mengatasi Berbagai Macam Masalah
Pasti ada masalah pada saat proses dakwah Sunan Drajat, tetapi itu tidak berarti bahwa antusiasmenya untuk terus berperang dalam agama Allah memudar. Inilah yang sedang diintensifkan sebagai terus berjuang.
Ini kemudian yakni dapat diabadikan di sebuah museum yang di operasikan pada 30 Maret 1992 oleh pemerintah Lamongan. Beberapa museum terdiri dari banyak koleksi dalam sebuah sejarah.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Asal Usul Sunan Drajat beserta sejarah, dan cara berdakwahnya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.