Politik Parokial – Budaya politik yakni dapat didefinisikan untuk sistem nilai-nilai bersama dalam masyarakat yang secara sadar berpartisipasi dalam keputusan kolektif dan tindakan publik untuk seluruh komunitas.
Karakteristik negara-negara berkembang yang hidup dalam masyarakat sering memandu sistem budaya parokial ini karena pendidikan mereka kurang, yang mengarah pada sikap kurang minat dan ingin menghindari politik.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkp dan jelas yakni mengenai Politik Parokial. Untuk ulasan selengkapnya, yyuukk… Simak sebagai berikut.
Apa yang di maksud dengan Politik Parokial ?
Pengertian Politik Parokial merupakan adanya sebuah sistem pemerintahan lokal yang masih relatif sederhana, dengan identitas tradisional pemerintah diwujudkan terlepas dari pentingnya partisipasi masyarakat, akan tetapi peran dan fungsi masyarakat secara umum tidak didasarkan pada sikap yang masih acuh tak acuh yang dilakukan masyarakat dengan politik.
Mereka tidak peduli apa yang terjadi dalam sistem politik, memiliki sedikit pengetahuan tentang sistem politik dan jarang berbicara tentang masalah politik. Budaya politik ini juga menunjukkan bahwa orang tidak mempunyai sebuah minat atau kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Ketika berhadapan dengan institusi politik, perasaan kompetensi politik dan kekuatan politik tidak secara otomatis muncul.
Kurangnya kompetensi politik dan pemberdayaan politik telah membuatnya sulit untuk membangun demokrasi dalam budaya politik parokial. Demokrasi dalam budaya politik parokial hanya dapat dibangun jika ada lembaga baru dan perasaan kewarganegaraan.
Ciri Budaya Politik Parokial
Karakteristik dalam masyarakat dengan sistem perawatan dalam budaya parokial tersebut yakni:
- Munculnya sikap apatis dalam masyarakat berarti mereka kurang tahu dan tidak ingin tahu apa-apa tentang fenomena sosial yang ada.
- Budaya Politik Parokial mengejar politik identitas yang sangat kuat. Pemahaman politik identitas ini adalah politik yang ditentukan berdasarkan kriteria pewarisan, jenis kelamin dan kriteria lainnya.
- Budaya parokial yang dipraktikkan oleh masyarakat tradisional umumnya dipraktikkan oleh orang-orang yang masih menganut sistem tradisional, dengan asumsi bahwa polanya belum dipengaruhi oleh efek positif dan negatif dari globalisasi.
- Banyak dijalankan oleh negara-negara berkembang, negara-negara berkembang yang hidup dalam masyarakat sering mengoperasikan sistem budaya politik parokial ini karena pendidikan mereka kurang, mereka menyebabkan sikap yang kurang menarik dan mereka ingin menghindari dunia politik.
- Peran sosial para pemimpin, belum terlihat, biasanya didasarkan pada sikap orang-orang yang masih kurang peduli tentang pembangunan, yang pada akhirnya berarti bahwa mereka tidak peduli dengan karakter di dunia politik lokal.
Contoh Budaya Parokial
Misalnya, seorang warga yang tinggal di sebuah desa dan telah menjadi pemimpin gereja mulai merasakan sakit. Dia tidak berpikir tentang membuat kartu kesehatan atau program pemerintah di sektor kesehatan. Program ini sudah ada sejak lama, tetapi dalam benaknya ia hanya beristirahat di rumah karena sudah meranjak tua.
Dan mungkin bahkan KTP tidak memilikinya karena pemerintah percaya tidak memiliki wewenang dan menjamin biaya kesehatan setiap warga negara.
Sejauh ini, budaya parokial yang ada selalu digunakan, meskipun tidak sekuat sebelumnya, tetapi setidaknya masyarakat saat ini telah mengklaim bahwa budaya ini terus berlanjut sebagaimana adanya, sehingga belum mati.
Selain kemampuan untuk memainkan peran aktif di lapangan atau kegiatan politik dan mempunyai sebuah pemahaman yang baik tentang dimensi tersebut.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Politik Parokial. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermaanfaat bagi Anda semuanya.