Pergerakan Nasional Indonesia – Seorang pahlawan yang dapat berkontribusi terhadap rakyat Indonesia. Mereka berjuang selama gerakan nasional di mana Indonesia telah menjadi negara yang lebih cerdas.
Ini berarti bahwa pada saat itu pemikiran rakyat Indonesia telah bergeser dari regionalisme ke yang lebih dinamis. Tokoh-tokoh ini adalah pahlawan yang bertarung di awal gerakan untuk melawan penjajah dan mengusir terhadap mereka dari wilayah Indonesia.
Apa itu pergerakan nasional? Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan dengan singkat dan jelas mengenai Pergerakan tersebut. . Untuk penjelasan selanjutnya, Yukk… Simak selengkapnya sebagai berikut.
Apa itu Pergerakan Nasional ?
Pengertian Pergerakan Nasional merupakan sebuah bentuk dalam perlawanan terhadap penjajah, bukan melalui penggunaan angkatan bersenjata, tetapi melalui penggunaan organisasi budaya, sosial, ekonomi dan politik.
Begitu juga dengan gerakan nasional yang berlangsung di Indonesia. Suatu gerakan oleh para sarjana Indonesia untuk meningkatkan nasib atau kondisi rakyat Indonesia dan untuk mencari kemerdekaan nasional.
Latar belakang Organisasi Gerakan Nasional ialah adanya sebuah kesadaran akan banyaknya sebuah penderitaan yang diderita terhadap banyak penduduk dan masyarakat sekitar, serta kesengsaraan yang dialami orang-orang selama pendudukan dan menyebabkan penderitaan.
Itu sebabnya, dapat diharapkan bahwa dengan keberadaan organisasi gerakan nasional ini banyak orang akan dapat menemukan kondisi yang lebih baik dan mengubah keadaan mereka menjadi lebih baik.
Faktor Pendorong Pergerakan Nasional
Adapun beberapa faktor pendorong dalam gerakan indonesia, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Penderitaan Rakyat Indonesia
Bangsa Indonesia telah mengalami era kolonial yang panjang dan menyakitkan dengan sejak zaman Portugis. Di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda, banyak orang Indonesia mengalami perlakuan tidak adil.
Pelaksanaan dalam sebuah adannya pertanian wajib, dalam bidang politik devide et impera, kerja paksa, monopoli perdagangan, dan perlakuan diskriminatif adalah bukti sejarah yang tidak dapat dilupakan dari hati nurani masyarakat Indonesia. Penderitaan inilah yang telah menyebabkan terhadap rakyat Indonesia telah mengembangkan rasa nasionalisme mereka dan memahami adanya sebuah kebutuhan untuk memajukan persatuan.
2. Timbulnya Elite Nasional
Kaum liberal di bagian Belanda, yang menerima dukungan besar dari masyarakat, mendesak pemerintah Belanda untuk meningkatkan kehidupan kolonial. Pemuja politik liberal adalah Van Deventer. Tekanan ini didukung oleh pemerintah Belanda.
Dalam pidato dalam kenegaraan pada tahun 1901, Ratu Belanda, Wihelmina mengatakan “Belanda berkomitmen untuk bekerja untuk kemakmuran penduduk di Hindia Belanda (Indonesia)”. Pidato ini menandai awal dari kebijakan makmur Indonesia, yang dikenal dengan Politik Balas Budi atau Politik Etis.
3. Perkembangan Politik Etis
Ketidakadilan, diskriminasi, kemiskinan, dan penipuan yang terjadi di Indonesia diamati dengan negarawan di Belanda. Muncul kepribadian yang mengkritik pemerintahnya sendiri. Pada tokoh-tokoh ini disebut liberal atau orang-orang yang berasal dari negara asing tetapi membela negara Indonesia.
Salah satu karakter utama dari kritik tersebut adalah Van Deventer. Artikelnya di sebuah majalah De Gids berjudul “Een Eereschuld” menyatakan bahwa kekosongan dalam Perbendaharaan Belanda dipenuhi dengan adanya sebuah rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia telah berperan dalam membantu pemerintah Belanda memulihkan dalam resesi ekonomi.
Tokoh – Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
Adapun terdapat tokoh-tokoh dalam pergerakan nasional indonesia, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Abdul Muis
- Lahir pada 3 Juli 1883 di Bukit Tinggi
- Meninggal pada 17 Juni 1959 di kota Bandung
- Kuburan di Pemakaman Pahlawan Cikutra di Bandung
2. Haji Agus Salim
- Lahir di Kotagedang
- Meninggal pada 4 November 1954 di Jakarta
- Kuburan di Pemakaman Pahlawan Kalibata di kota Jakarta
3. Cipto mangunkusumo
- Lahir pada tahun 1886 di Ambarawa
- Adalah sosok tiga serangkai
- Pendiri Partij India
- Meninggal pada 8 Maret 1943 di Jakarta
- Makam di Ambarawa Watuceper Heroes Tombs
4. KH. Abdul Wahid Hasyim
- Lahir pada 1 Agustus 1914 di Jombang
- Meninggal pada 19 April 1953 di Cimahi
- Pemakaman di Cane Ireng, Kota Jombang
5. KH. Ahmad Dahlan
- Lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta
- Pendiri Muhammadiyah pada tahun 1912
- Meninggal pada 23 Februari 1923 di Yogyakarta
- Makam di Karang Kuncen, Yogyakarta
6. Dewi Sartika
- Lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung
- Pengikut dan pengikut cita-cita Kartini
- Meninggal pada 11 September 1947 di Bandung
- Kuburan di Kota Karangayar Bandung
7. Ki Hajar Dewantara
- Lahir pada 2 Mei 1899 di Yogyakarta
- Adalah tokoh pendidikan nasional
- Pendiri taman siswa pada tahun 1922
- Meninggal pada tanggal 28 April 1950 di kota Yogyakarta
- Makam di kota Wijayabrata di Yogyakarta
8. KH. Hasyim Ash’ari
- Lahir di kota Demak pada 20 April 1875
- Pendiri Nahdatul Ulama (NU) pada tahun 1929
- Meninggal pada 25 Juli 1947 di Cane Ireng
- Kuburan di Cane Ireng, Kota Jombang
9. Danudirja Setiabudi
- Lahir pada 28 Oktober 1879 di Pasuruan
- Meninggal pada 28 Agustus 1950 di Bandung
- Kuburan di Pemakaman Pahlawan Cikutra di Bandung
10. H. Ir. Juanda Kartawijaya
- Lahir di Tasik Malaya pada 14 Januari 1911
- Meninggal pada 7 November 1963 di Jakarta
- Kuburan di Pemakaman Pahlawan Kalibata di Jakarta
11. Haji Fahrudin
- Lahir pada tahun 1890 di Yogyakarta
- Meninggal pada 28 Februari 1929 di kota Yogyakarta
- Makam di makam para pahlawan Kuncen di kota Yogyakarta
12. Raden Ajeng Kartini
- Lahir pada 21 April 1879 di Jepara
- Adalah pelopor dalam promosi wanita Indonesia
- Bukunya ringan dari penampilan cahaya
- Meninggal pada 17 September 1904 di Rembang
- Makam di puncak
Dalam pergerakan ini, seorang pahlawan yang dapat berkontribusi terhadap rakyat Indonesia. Sebuah kesadaran akan banyaknya sebuah penderitaan yang diderita terhadap banyak penduduk dan masyarakat sekitar.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang dapat kami sampaikan dengan jelas yakni mengenai Pergerakan Nasional Indonesia. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.