Sebagai seorang pebisnis, melakukan pengaturan produk tentu sangat penting. Terlebih jika jumlah produk mencapai ribuan dengan berbagai jenis merek dan tipe. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memudahkan pengaturan produk yakni dengan menerapkan Stock Keeping Unit (SKU).
Ketahui Pengertian Stock Keeping Unit
Arti Stock Keeping Unit (SKU) merupakan sebuah strategi berupa kode unik yang dijadikan penanda pada barang-barang yang akan dijual. SKU bisa berupa kode angka atau singkatan huruf yang diberikan pada barang yang akan kamu jual. Oleh karena itu SKU juga bisa disebut sebagai part number, product number, atau product identifier.
Jangan khawatir, penerapan SKU tidak hanya untuk pebisnis besar skala retail saja. Jika kamu menjalankan UKM, maka juga bisa menerapkan SKU agar bisnismu lebih tertata dan professional.
SKU biasanya dibuat berdasarkan indikator merek, ukuran, warna, hingga tipe produk. Beberapa indikator tersebut lantas disusun menjadi SKU agar mempermudah dalam mengelola produk. SKU saat ini sudah begitu canggih karena berupa barcode yang bisa dipindai dengan cepat.
Ada istilah lain yang mirip dengan SKU yang perlu diketahui yakni UPC atau Universal Product Codes. Masih ada banyak orang yang kesulitan membedakan SKU dan UPC, bahkan ada yang menganggap bahwa SKU dan UPC adalah sama. Padahal antara SKU dan UPC memiliki perbedaan.
UPC bisa diartikan merupakan kode yang bisa berupa barcode dan angka unik. UPC bisa kamu temui dengan mudah di berbagai produk yang dijual di pasaran. Pada produk dari perusahaan-perusahaan besar, bisanya menggunakan UPC. Sedangkan SKU lebih merujuk pada kode internal yang bersifat khusus untuk bisnis kamu sendiri.
Selain itu, barcode pada UPC lebih sulit diidentifikasi jika tidak menggunakan alat khusus, misalnya scanner. Cara membedakan antara produk satu dengan yang lainnya hanya dengan UPC saja juga sangat sulit tanpa bantuan alat.
Manfaat Penerapan Stock Keeping Unit (SKU)
Sebelum membuat Stock Keeping Unit (SKU), lebih baik kamu mengetahui apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan saat menerapkan SKU. Selain itu, juga agar lebih meyakinkan bahwa penerapan SKU memang sangat dibutuhkan bagi para pebisnis. Berikut beberapa manfaat penerapan SKU lengkap dengan keterangannya.
Memudahkan pengelolaan produk dalam jumlah besar yang ada di gudang
Adanya SKU akan sangat memudahkan karyawan kamu dalam melakukan pemeriksaan ketersediaan produk di gudang. Selain itu, pengecekan produk yang cepat dan teratur pastinya akan meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga karyawan.
Jika tidak menggunakan Stock Keeping Unit (SKU), bisa kamu bayangkan betapa melelahkannya menata produk satu persatu? Apalagi jika bisnismu cukup besar dan memiliki stok produk mencapai ribuan.
Memang, kamu akan sedikit merasa kesulitan di awal saat merancang SKU untuk berbagai produk bisnismu. Namun, untuk langkah selanjutnya dan jangka panjang pasti akan lebih mudah dan praktis.
Mencegah adanya produk rusak, produk hilang, atau produk tidak siap pakai
Kemudahan mengelola produk dengan SKU juga akan membuatmu lebih rapi dalam menyeleksi produk mana saja yang tidak layak dipasarkan.
Dengan begitu, maka kamu akan lebih siap dalam menjual dan menawarkan produk yang berkualitas kepada pelanggan. Produk rusak atau hilang juga bisa kamu ketahui dengan SKU secara cepat sehingga menghindari kerugian secara berlebihan.
Selain itu, stok produk mana saja yang sudah habis dan masih banyak juga bisa diketahui dengan mudah dengan adanya SKU. Kamu hanya perlu melakukan pemeriksaan produk secara rutin agar pengelolaan produk tetap rapi dan terjaga.
Mengetahui produk best-seller dengan mudah
Mengetahui performa penjualan produk mana saja yang disukai pelanggan juga bisa dilakukan dengan SKU. Dengan begitu, maka kamu juga bisa dengan mudah menentukan strategi jitu dalam melakukan penjualan produk kamu selanjutnya.
Sedangkan untuk produk yang kurang begitu laku, kamu bisa melakukan evaluasi untuk mengatasinya. Hal ini akan semakin mematangkan perencanaan kamu dalam mengelola bisnis menjadi lebih lancar.
Tips Mudah Membuat Stock Keeping Unit (SKU)
Sebelum membuat Stock Keeping Unit (SKU) untuk produk, kamu perlu mengetahui beberapa tips penting berikut. Hal ini agar membuatmu memiliki gambaran SKU seperti apa yang akan kamu terapkan.
Kamu harus bisa merancang SKU yang praktis dan optimal. Alih-alih memudahkan bisnis, SKU yang rumit justru akan bisa membuatmu kesulitan dalam mengelola bisnis. Oleh karena itu, simak beberapa tips penting untuk membuat Stock Keeping Unit (SKU) berikut.
Buat aturan atau petunjuk dalam membuat SKU
Dengan adanya petunjuk pembuatan SKU, maka kamu tidak perlu repot melatih karyawan dalam membuat SKU. Selain itu, petunjuk tersebut juga akan membuat karyawan bisnismu memiliki referensi sehingga lebih mudah dalam penerapan SKU.
Petunjuk tersebut akan sangat bermanfaat jika ada produk baru yang datang. Hal ini karena karyawan akan lebih mandiri dan sudah memahami bagaimana membuat SKU yang baik dan benar.
Pakai Gabungan Huruf dan Angka
Pembuatan SKU bisa dilakukan dengan sederhana, cukup pakai beberapa huruf saja atau juga bisa dikombinasikan dengan angka. Misalnya, DTJ yang berarti produk deterjen, SBN yang berarti produk sabun, dan lain sebagainya.
Buat kode SKU yang singkat
Usahakan dalam pembuatan kode SKU menggunakan susunan beberapa huruf yang singkat dan pendek. Hal ini untuk memudahkan dalam mengingat kode SKU. Dalam berbisnis, apalagi skala besar pasti ada banyak sekali jenis produk. Jika kamu memakai SKU yang terlalu panjang, justru akan membuat bisnismu tidak efisien.
SKU yang singkat diharapkan bisa dipahami dengan cepat oleh karyawan kamu. Bahkan jika karyawan kamu melihat kode SKU hanya sekilas saja, kamu bisa mengetahui produk apa itu. Dengan begitu, identifikasi produk jadi lebih cepat dan efisien bukan?
Contoh pembuatan kode Stock Keeping Unit (SKU) misalnya DTJ-MLT-SCH-040-001. Kode SKU tersebut memiliki keterangan sebagai berikut:
DTJ merupakan deterjen (jenis produk), MLT merupakan Molto (merek produk), SCH merupakan schacet (jenis kemasan produk), 001 merupakan varian wangi (misalnya 001 untuk Ultra Pure, 002 untuk Flower Shower, dan yang lainnya).
Contoh SKU lainnya yakni AGL-KCMT-ANK-MRH-0088. Kode SKU tersebut memiliki keterangan sebagai berikut:
AGL merupakan Angela (merek produk), KCMT merupakan kacamata (jenis produk), ANK merupakan anak (keterangan bahwa produk khusus untuk anak-anak), dan MRH merupakan merah (menunjukkan varian warna produk), dan 0088 merupakan nomor urut untuk produk kacamata.
Contoh lain yang sangat simpel dari SKU yakni NIKE-BLCK-42. Kode SKU tersebut memiliki keterangan sebagai berikut:
NIKE merupakan NIKE (merek produk sepatu), BLCK merupakan BLACK atau hitam (jenis warna produk sepatu), dan 42 merupakan ukuran sepatu yakni 42.
Penutup
Itulah penjelasan lengkap terkait pengertian, manfaat, hingga beberapa tips mudah dalam membuat Stock Keeping Unit (SKU). Jika kamu memiliki UKM atau bisnis yang lumayan besar, maka sangat cocok untuk menerapkan SKU agar memudahkan bisnismu.