GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian produk beserta tingkatan dan kalsifikasi produk. Berikut penjelesanannya…
Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton (1996: 222)
Suatu produk adalah kumpulan atribut yang nyata atau tidak nyata, termasuk pengemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan layanan dan reputasi penjualan.
Menurut Swastha dan Irawan (1990: 165)
Produk adalah sifatnya kompleks, teraba dan tidak memiliki bentuk fisik, termasuk pengemasan, warna, harga, prestise perusahaan, layanan pengusaha dan pengecer, yang pembeli terima untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka
Menurut Fandy Tjiptono (1999: 95)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, ditanyakan, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi oleh pasar sebagai pemenuhan kebutuhan/keinginan pasar yang relevan
Kualitas produk adalah pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual memiliki nilai jual lebih banyak yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.
Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk fokus pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Tingkatan Produk
Produk dapat dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu:
- Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
- Bentuk dasar suatu produk itu bisa dirasakan oleh panca indera.
- Serangkaian atribut dan kondisi produk yang diharapkan oleh pembeli saat membeli suatu produk.
- Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh entitas bisnis dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
- Semua argumen dan perubahan dalam bentuk dialami oleh suatu produk di masa depan.
Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami 5 tingkatan produk, (Fandy Tjiptono, 1999: 96-97):
- Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan setiap produk.
- Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling mendasar / desain produk minimal dapat berfungsi.
- Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi, biasanya diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
- Produk pelengkap (equipmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi / ditambahkan oleh berbagai manfaat dan layanan sehingga mereka dapat menentukan kepuasan tambahan dan dapat dibedakan dari produk asing.
- Produk potensial adalah semua jenis penambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa depan.
Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2000: 45l), produk dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok:
1. Berdasarkan Wujudnya
Produk berdasarkan bentuknya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
- Barang, adalah produk fisik, sehingga dapat dilihat, disentuh atau disentuh, dirasakan, dipegang, disimpan, ditransfer, dan perawatan fisik lainnya.
- Jasa, adalah aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi oleh pihak lain). Serta bengkel, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
2. Berdasarkan Daya Tahan
Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
- Barang tidak tahan lama (nondurable goods), adalah barang yang memiliki bentuk fisik (berwujud) yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali. Dengan kata lain, kehidupan ekonomi dalam kondisi penggunaan normal kurang dari satu tahun.
- Barang tahan lama (durable goods), adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak penggunaan (usia ekonomi untuk penggunaan normal adalah satu tahun lagi).
Fandy Tjiptono (1999: 98-101). Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumen mereka dan untuk produk apa yang dikonsumsi.
1. Barang Konsumen
Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen (perorangan atau rumah tangga), dan bukan untuk keperluan bisnis, barang konsumen dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Convenience Goods adalah barang yang umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan segera dan membutuhkan upaya minimal dalam perbandingan dan pembelian.
- Shooping Goods adalah barang yang merupakan proses pemilihan dan pembelian, dibandingkan dengan konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria komparatif meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contoh: peralatan rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.
- Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri dari barang mewah, dengan merek dan model tertentu, seperti mobil jaguar yang terkenal dan desain pakaian.
- Unsought goods adalah barang yang tidak dikenal oleh konsumen atau bahkan jika mereka diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contoh: batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pemakaman.
2. Barang Industri
Barang industri adalah barang yang dikonsumsi oleh pelaku industri (konsumen menengah atau konsumen bisnis).
Barang industri dipergunakan guna keperluan selain konsumsi langsung, yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.
Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Material and part, adalah barang yang seluruhnya atau sepenuhnya dimasukkan ke dalam produk jadi. Grup ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu bahan baku dan bahan jadi dan suku cadang.
- Capital Items, adalah barang tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi.
- Supplies and service, adalah barang dan layanan yang tidak tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola seluruh produk jadi.
Baca Juga :
Demikanlah pembahasan tentang pengertian produk beserta tingkatan dan kalsifikasi produk. Semoga bermanfaat.