Bagi anda yang penasaran dengan contoh surat perjanjian gadai rumah, maka anda menemukan artikel yang tepat dimana kali ini kami akan membagikan contoh, cara membuat, dan poin penting surat ini.
Surat perjanjian gadai rumah seperti namanya adalah sejenis surat yang wajib dimiliki bagi anda yang ingin melakukan gadai rumah rumah anda dengan agunan sertifikat dan surat-surat sah kepemilikan sah rumah anda untuk mendapatkan pinjaman dana segar untuk anda gunakan sesuai dengan kebutuhan anda. Nantinya surat ini seperti halnya surat perjanjian lainnya dimana surat ini berisi perjanjian antara dua pihak yang berisi hak dan kewajiban mengenai kesepakatan untuk melakukan gadai rumah.
Adapun didalam surat ini akan memuat sanksi maupun kompensasi apabila salah satu pihak yang membuat perjanjian melanggarnya. Selain itu, surat ini juga memuat persyaratan transaksi antara pemberi dan penerima gadai, termasuk harga dan metode pembayarannya.
Umumnya, apabila anda menggunakan perantara seperti agen properti, maka agen tersebutlah yang membuat surat ini, dimana anda harus mencermati dan meninjau isi surat perjanjian untuk memastikan isi surat sudah sesuai dan sah serta tidak merugikan salah satu pihak. Sedangkan bagi anda yang ingin menggadaikan rumah secara mandiri kepada orang terdekat atau orang lain, maka surat ini wajib anda buat sebagai pengikat antara anda dan pihak yang menerima gadai rumah dalam sebuah perjanjian untuk diikuti dan sah didalam hukum untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.
Cara Membuat Surat Gadai Rumah
Untuk membuat surat gadai rumah ini pun sangat mudah, dimana anda cukup memuat poin-poin penting dalam membuat surat ini sebagai berikut.
- Perjanjian harus dibuat secara ikhlas, tanpa ada paksaan dari siapapun
- Surat bisa anda buat di atas kertas segel ataupun kertas biasa yang anda bubuhkan meterai
- Isi perjanjian harus mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit. Anda juga harus memastikan juga penjelasan isinya rinci dan tidak ambigu
- Para pihak harus sudah dewasa secara hukum, kemudian sadar dan sehat secara kejiwaan saat membuat surat ini
- Terdapat isi yang menerangkan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa
- Surat bisa dikatakan sah apabila sudah disetujui oleh para pihak
- Objek rumah dari surat ini harus Anda sebutkan dengan jelas
- Penulisan identitas dari para pihak terkait juga harus rinci dan jelas
- Terdapat nama terang dan tanda tangan dari kedua pihak
Fungsi Surat Gadai Rumah
Adapun fungsi dan manfaat dari surat perjanjian gadai rumah ini adalah sebagai berikut.
- Merupakan bukti kongkrit bahwa surat dibuat oleh kedua belah pihak karena adanya identitas dan tanda tangannya
- Memberikan ketenangan pikiran bagi para pihak
- Bisa anda gunakan untuk mengetahui batas antara hak dan kewajiban kedua pihak
- Untuk meminimalisir adanya perselisihan atau sengketa antara para pihak
- Nantinya dapat mempermudah penyelesaian masalah sesuai hukum yang berlaku, apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.
Contoh Surat Perjanjian Gadai Rumah
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama : —————————————————-
Umur : —————————————————-
Pekerjaan : —————————————————-
Alamat : —————————————————-
Nomer KTP / SIM : —————————————————-
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA - Nama : —————————————————-
Umur : —————————————————-
Pekerjaan : —————————————————-
Alamat : —————————————————-
Nomer KTP / SIM : —————————————————-
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji untuk menyatakan dan mengikatkan diri untuk menggadaikan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA juga berjanji dengan menyatakan serta mengikatkan diri untuk menerima penggadaian dari PIHAK PERTAMA dengan syarat-syarat serta ketentuanketentuan yang tertulis di dalam surat perjanjian gadai ini yang diatur dalam 12 (dua belas) pasal, sebagai berikut:
PASAL 1
OBYEK PENGGADAIAN
Ayat 1
Obyek penggadaian adalah benda tak bergerak berupa sebuah rumah bersertifikat Hak Milik Nomor ———————————– yang terletak di Kelurahan ( —————— ), Kecamatan ( —————— ), Kotamadya ( —————— ), Provinsi ( —————— ), dengan luas tanah [( —) (—luas tanah dalam huruf —)] meter persegi dan bangunan rumah seluas [( —) (—luas tanah dalam huruf —)] meter persegi.
Ayat 2
Rumah yang dimaksud ayat 1 tersebut di atas berupa rumah tinggal berlantai [( —- ) ( —- jumlah dalam huruf — )], berdinding tembok, jumlah kamar [( —- ) ( —- jumlah dalam huruf — )] buah, dengan fasilitas yang telah terdapat padanya, berupa aliran listrik berkekuatan ( ——- / ——– ) Watt/Voltase dan [( —- ) ( —- jumlah dalam huruf— )] jalur telepon.
PASAL 2
JAMINAN PIHAK PERTAMA
Ayat 1
PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya bahwa rumah yang digadaikannya adalah:
Benar-benar milik atau hak PIHAK PERTAMA sendiri dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut mempunyai hak,
Bebas dari sitaan,
Tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa,
Hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada pihak lain dengan cara bagaimanapun juga, dan
Tidak sedang atau telah dijual kepada orang atau pihak lain.
Ayat 2
Jaminan PIHAK PERTAMA seperti ayat 1 tersebut di atas dikuatkan oleh dua orang yang turut menandatangani Surat Perjanjian ini selaku saksi. Kedua orang saksi tersebut adalah:
N a m a : ( ————————————- )
P e k e r j a a n : ( ————————————- )
Alamat lengkap : ( ————————————- )
Hub. Kekerabatan : ( ————————————- ) PIHAK PERTAMA
N a m a : ( ————————————- )
P e k e r j a a n : ( ————————————- )
Alamat lengkap : ( ————————————- )
Hub. Kekerabatan : ( ————————————- ) PIHAK PERTAMA
PASAL 3
TUJUAN PENGGADAIAN
PIHAK PERTAMA menggadaikan rumahnya kepada PIHAK KEDUA untuk mendapatkan tambahan modal untuk memperbesar usahanya dalam bidang —————————-
PASAL 4
JANGKA WAKTU
Ayat 1
Masa berlakunya perjanjian gadai ini dilangsungkan untuk jangka waktu[( ——– ) ( —- waktu dalam huruf — )] tahun, terhitung sejak tanggal ( —tanggal, bulan, dan tahun — ) dan berakhir pada tanggal ( — tanggal, bulan,dan tahun — )
Ayat 2
Sebelum jangka waktu gadai ini berakhir, PIHAK KEDUA sama sekali tidak dibenarkan meminta PIHAK PERTAMA untuk mengakhiri jangka waktu gadai kecuali terdapat kesepakatan di antara kedua belah pihak.
PASAL 5
STATUS KEPEMILIKAN
Ayat 1
Status kepemilikan rumah tersebut di atas sepenuhnya berada di tangan PIHAK PERTAMA hingga PIHAK KEDUA dilarang melakukan
perbuatan-perbuatan yang bertujuan untuk memindahtangankan kepemilikannya, seperti: menjual atau melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan untuk memindahtangankan kepemilikannya selama masa berlangsungnya Perjanjian ini.
Ayat 2
Pelanggaran PIHAK KEDUA atas perbuatannya untuk memindahtangankan kepemilikan tanah tersebut merupakan tindak pidana sesuai Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
PASAL 6
NILAI GADAI
Ayat 1
Kedua belah pihak telah sepakat pada nilai gadai rumah tersebut, yakni sebesar [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —-)].
Ayat 2
PIHAK KEDUA akan memberikan uang sejumlah tersebut di atas setelah penandatanganan Surat Perjanjian ini dengan demikian Surat Perjanjian ini berlaku sebagai tanda bukti pembayaran yang sah atas uang gadai rumah termaksud.
PASAL 7
BUNGA
Ayat 1
Bunga atas penggadaian rumah tersebut ditetapkan sebesar [(—— )% ( —jumlah dalam huruf —)] persen per bulan selama jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak penandatanganan Surat Perjanjian ini.
Ayat 2
Bunga dihitung secara flat atau rata setiap bulannya.
PASAL 8
PERHITUNGAN PEMBAYARAN
Ayat 1
Perhitungan pembayaran berikut bunga yang harus dibayar PIHAK
PERTAMA adalah sebagai berikut :
Hutang pokok Bunga (—-) % X (—–) X (Rp. ————,00) = (Rp. ————,00) Jumlah Terbilang # (—- jumlah uang dalam huruf —- ) #
Ayat 2
PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan memungut uang tambahan lagi dari PIHAK PERTAMA dengan alasan atau dalih apa pun juga selama jangka waktu penggadaian ini berlangsung.
Ayat 3
PIHAK PERTAMA dapat menebus rumah yang digadaikan jika pembayaran telah dilunasinya.
PASAL 9
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN DAN DENDA
Ayat 1
PIHAK PERTAMA dianggap terlambat membayar jika waktu pembayarannya melebihi tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ) seperti yang telah tertulis dalam Pasal 4 Perjanjian ini.
Ayat 2
Atas keterlambatan pembayaran tersebut maka PIHAK PERTAMA dikenakan denda yang ditetapkan sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen setiap [( — ) ( — waktu dalam huruf — )] dari besarnya pembayaran keseluruhan atau sebesar [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )].
Ayat 3
Maksimal keterlambatan waktu pembayaran PIHAK PERTAMA ditetapkan [( — ) ( — waktu dalam huruf — )] atau [( — ) ( — waktu dalam huruf — )] atau selambat-lambatnya tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ).
PASAL 10
KETIDAKMAMPUAN PEMBAYARAN PIHAK PERTAMA
Ayat 1
Apabila setelah tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ) dilalui dan ternyata PIHAK PERTAMA tetap tidak mampu melaksanakan kewajiban pembayarannya, maka PIHAK PERTAMA memberi kuasa penuh kepada PIHAK KEDUA untuk menjual rumah miliknya.
Ayat 2
PIHAK KEDUA akan menjual rumah tersebut di muka umum menurut harga pasaran atau dengan cara lain yang diperkenankan oleh UndangUndang yang berlaku dan dengan cara yang dianggap baik oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA diharuskan memberitahukan masalah penjualan rumah tersebut kepada PIHAK PERTAMA.
Ayat 3
Hasil penjualan rumah menjadi hak PIHAK PERTAMA setelah dikurangi kewajiban pembayarannya yang berupa hutang pokok PIHAK
PERTAMA ditambah bunga dan denda.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Ayat 1
Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak akan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat.
Ayat 2
Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat, maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum dan kedua belah pihak telah sepakat untuk memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di ( ——Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri —— ).
PASAL 12
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai secukupnya yang berkekuatan hukum yang sama yang masing-masing dipegang PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan mulai berlaku sejak ditandatangani kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
[ ————————- ] [ ———————— ]
SAKSI-SAKSI:
[ ————————— ] [ ————————— ]
Demikian informasi mengenai contoh surat perjanjian gadai rumah, semoga berguna dan bermanfaat bagi anda yang ingin mengetahui jenis surat perjanjian ini yang merupakan surat wajib dan harus anda miliki bagi anda yang ingin menggadaikan rumah di luar jalur perbankan, sebab apabila anda menggadaikan rumah melalui Bank, dimana mereka sendiri telah memiliki formatnya tersendiri untuk para nasabahnya.