Perceraian merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap pasangan suami-istri, namun ada saat kondisi “memaksa” sebuah perceraian menjadi sebuah pilihan yang tepat untuk kedua belah pihak demi kebaikan bersama. Berikut contoh surat gugatan cerai bagi pemeluk agama kristen dan protestan.
Keputusan untuk bercerai dengan pasangan tentu bukan keputusan yang mudah atau instan untuk dilakukan, dimana keputusan ini umumnya didasari oleh rasa ketidak cocokan setelah sekian lama, seringnya terjadi perselisihan antara pasangan, adanya perselingkuhan, ketidak puasan salah satu pasangan karena faktor materi atau nafkah lahir dan batin serta beberapa faktor lainnya yang bisa membuat keputusan perceraian mantab untuk dipilih. Tentunya siapapun tidak menginginkan pernikahan yang telah dibina beserta segala proses pernikahan dari awal berakhir dengan alasan tidak jelas atau sepele.
Cara Mengajukan Gugatan Cerai Kristen Protestan ke Pengadilan Negeri
Bagi pasangan penganut Agama Kristen Protestan bisa mengajukan cerai ke Pengadilan Negeri dengan catatan sesuai dalam Undang-Undang Perkawinan, di mana isinya adalah kasus perceraian bisa dilanjutkan apabila keduanya telah sepakat untuk menandatangani kasus perceraian. Berikut langkah-langkah yang bisa anda simak sebagai berikut.
Mencari Informasi
Cara pertama yang harus anda lakukan adalah menemukan informasi mengenai cara mengajukan gugatan cerai ini dan dokumen apa saja yang harus dipenuhi. Selain itu, anda juga harus mengetahui proses dan tahapannya, serta pengadilan negeri tempat anda mengajukan gugatan cerai.
Melengkapi Berkas-Berkas
Setelah anda mengumpulkan informasi, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah melengkapi sejumlah dokumen yang diperlukan. Adapun engurus perceraian sama halnya dengan mengurus dokumen yang diperlukan saat anda mau menikah.
Berikut dokumen yang wajib anda persiapkan sebagai berikut.
- Buku nikah asli
- fotokopi buku nikah
- fotokopi KTP Penggugat
- Surat keterangan dari kelurahan
- fotokopi kartu KK
- Fotokopi akta kelahiran anak (jika memiliki anak)
- Materai
Bagi anda yang berstatus sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) maka ada surat tambahan yang harus anda lampirkan sebagai pelengkap dokumen yakni sebagai berikut.
- Permohonan izin cerai dari pejabat Ybs.
- Rekomendasi dari kepala SKPD Ybs.
- Berita acara pemeriksaan dari SKPD Ybs.
- Kesepakatan cerai antara suami-istri bermaterai.
- Fotokopi surat nikah
- Fotokopi SK terakhir
- Fotokopi suami istri.
Selain itu, anda bisa juga melengkapi dokumen seperti surat tanda kepemilikan harta bersama untuk pembagian harga gana-gini, dan dokumen pendukung lainnya seperti STNK, BPKB, Surat tanah, hingga kwitansi jualnya. Dokumen-dokumen tersebut bisa anda fotokopi, baru dikumpulkan. Mungkin beberapa diantaranya anda akan diminta untuk melakukan legalisir dengan penempelan materai.
Saksi Sidang
Melakukan proses perceraian maka anda harus menyiapkan saksi terlebih dahulu, dimana saksi ini diutamakan pihak keluarga minimal 2 orang, karena keluarga adalah orang terdekat dan dinilai paling objektif dalam memberikan kesaksian yang penting proses pengambilan putusan oleh majelis hakim.
Tunjuk Kuasa Hukum
Selanjutnya adalah menunjuk pihak yang akan menjadi kuasa hukum atau pengacara, atau anda juga bisa mengajukan perceraian secara mandiri. Apabila anda memilih secara mandiri, maka anda harus mengurus proses persidangan sendiri, mulai dari mengajukan gugatan, hadir saat agenda sidang mediasi, membuat Replik, Duplik, Pembuktian, hingga Kesaksian.
Mendaftar Sebagai Gugatan Cerai
Setelah semua cara diatas, telah anda siapkan dan putuskan, dan niat perceraian anda sudah bulat maka selanjutnya adalah mendaftar ke pengadilan negeri dimana anda bisa mendatangi ke pengadilan negeri dan lakukan pendaftaran perceraiannya.
Biaya Proses Perceraian
Biaya proses perceraian biasanya diselesaikan di awal dimana biaya ini memiliki sebutan khusus yang disebut biaya panjar perkara.
Adapun Terkait biaya ini, terdapat beberapa bagian, seperti biaya pendaftaran perkara, pembelian materai, administrasi, redaksi, serta biaya panggilan.
Tunggu Surat Panggilan
Nomor perkara yang sudah terbit akan mengeluarkan surat dari pengadilan negri. Surat itu adalah surat panggilan guna melakukan persidangan, dimana umumnya surat akan sampai sebelum hari persidangan kurang 3 hari.
Surat panggilan sering kali dikirimkan ke alamat masing-masing orang yang terlibat, baik tergugat maupun penggugat.
Pelajari Alur Persidangan
Bagi anda yang baru menjalani proses persidangan, maka anda bisa bisa mempelajari alur persidangan sambil menunggu jadwal sidang anda.
Contoh Surat Gugatan Kristen
Jakarta, 30 Januari 2023
Kepada Yth. Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Di Jakarta Utara
Perihal : Gugatan Cerai
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Evan Putra
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Ambon, 19 Mei 1976
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jakarta Selatan
Selanjut disebut pihak PENGGUGAT. Bermaksud mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap:
Nama : Elsa Putri
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Jakarta pusat, 12 Mei 1975
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Kebayoran lama no 50, Jakarta Utara
Sebagai Tergugat.
Yang Menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut :
Bahwa tergugat adalah istri sah penggugat yang telah menikah di Gereja kawasan Jakarta Selatan pada 19 November 1980 sesuai dengan kutipan akta nikah no 15/PS/1980.
Awalnya kehidupan rumah tangga kami, antara penggugat dan tergugat berjalan normal, aman dan bahagia.
Namun, sejak Januari 2000, tergugat mulai kenal dengan sosok yang sebelumnya tidak dikenal, dan mulai jalan bersama. Sejak saat itu tergugat melalaikan kewajibannya sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Pada akhirnya kehidupan rumah tangga menjadi berantakan. Sehingga sebagai penggugat ingin melepas tergugat supaya kehidupan rumah tangga tidak kacau.
Demikian surat gugatan cerai ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 30 Januari 2023
Evan Putra
Demikian informasi mengenai contoh surat gugatan cerai bagi pemeluk agama kristen dan protestan, semoga berguna dan bermanfaat. Sebagai catatan, ada baiknya anda benar-benar memikirkan secara matang-matang dengan kepala dingin sebelum benar-benar mengajukan gugatan perceraian sebab bisa berdampak pada kehidupan anda selanjutnya, belum lagi ketika anda memiliki anak-anak yang bisa menjadi “korban” perceraian yang anda lakukan.