Pengertian Isomer – Dalam kimia, isomer adalah adanya suatu molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering mengikat jenis yang sama), namun mempunyai susunan atom yang berbeda (dibandingkan dengan anagram). Sebagian besar isomer memiliki sifat kimia yang sama dengan yang lain. Ada juga istilah isomer nuklir, yang merupakan inti atom dari berbagai jenis.
Ada dua jenis isomer, isomer struktural dan stereoisomer. Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari orde atomik atau urutan. Contoh di atas terkandung dalam isomer struktural. Meskipun komposisi jumlah atom adalah sama, ini tidak terjadi dengan molekul isomer struktural dengan sifat yang sama.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Isomer. Untuk dapat mengetahui selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu isomer?
Pengertian Isomer merupakan suatu fenomena di mana lebih dari satu senyawa kimia mempunyai berbagai rumus kimia yang sama tetapi urutannya berbeda. Senyawa kimia yang mempunyai formula kimia yang sama, tetapi diketahui memiliki sifat dan susunan atom yang berbeda dalam molekul yang berbeda, disebut isomer.
Dengan mengingat hal ini, kita mengetahui bahwa terhadap 2 jenis molekul dalam rumus yang sama dapat mempunyai sifat yang berbeda. Ini karena perbedaan struktural sekecil apa pun mempengaruhi sifat umum senyawa kimia tersebut.
Isomer berasal dari kata Yunani, yang berisi kata “iso”, yang berarti “sama”, dan kata “meros”, yang berarti “bagian”. Dapat disimpulkan bahwa isomer adalah adanya suatu bagian dari rangkaian array yang sama. Istilah ini ditemukan pada tahun 1830 oleh ahli kimia Swedia Jacob Berzelius.
Jenis Isomer dan Contohnya
Adapun berbagai jenis dan contoh dalam isomer ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Isomer Rantai atau Rangka
Isomer rantai atau isomer lain yang dikenal sebagai isomer tulang terjadi ketika dua senyawa mempunyai suatu rumus kimia yang sama tetapi berbeda dalam struktur tulang belakang atau rantai dalam hidrokarbon.
Hal ini, hidrokarbon rantai langsung berbeda dari hidrokarbon rantai bercabang sehingga dua senyawa mempunyai suatu rumus kimia yang sama tetapi satu senyawa adalah hidrokarbon rantai dan yang lain dalam bentuk hidrokarbon rantai bercabang yang artinya bahwa dua senyawa adalah rantai isomer.
2. Isomer Geometri
Isomer geometrik adalah adanya suatu jenis stereoisomer di mana perbedaan orientasi adalah tiga dimensi dan didasarkan pada rotasi molekuler. Isomer geometris yakni telah terjadi karena posisi grup fungsional yang berbeda yang melekat pada loop. Karena itu kita bisa melihat bahwa isomer geometrik ini hanya dapat terjadi pada senyawa alkena ikatan ganda.
3. Isomer Posisi
Isomer posisi adalah salah satu dari beberapa jenis isomer dengan posisi ikatan rangkap. Hidrokarbon alkali dengan ikatan rangkap dan hidrokarbon alkuna dengan ikatan rangkap dapat mempunyai posisi isomerik ini. Sementara senyawa hidrokarbon alkana tidak dapat membentuk isomer, ikatan rangkap tidak bisa mengubah posisi mereka.
Pentingnya Isomerisme
Isomer sangat penting untuk nutrisi dan obat-obatan karena enzim cenderung bekerja dengan satu isomer di atas yang lain. Xantine adalah contoh yang baik dari isomer dalam makanan dan obat-obatan.
Berbeda dengan kelompok metil, caffeine, theobromine, dan theophilin adalah isomer. Misalnya yang lain dari isomerisme adalah fenethylamine obat.
Phenethylamine merupakan adanya suatu senyawa non-kiral yang dapat digunakan sebagai penekan nafsu makan tetapi tidak sebagai stimulan. Reorganisasi atom yang sama menciptakan dekstrometamfetamin, stimulan yakni memiliki kekutana lebih dari amfetamin.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap yakni mengenai Pengertian Isomer. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.