Hukum Kekekalan Massa – Dalam suatu hukum Dasar Kimia mengandung metode ilmiah standar pada skala laboratorium. Hukum dasar kimia mencakup pertanyaan, hukum Lavoisier, hukum Gay-Lussac, hukum Dalton, hukum Proust, dan hukum Avogadro. Fakta dasar perlindungan massa ditemukan pada 1756 dengan ilmuwan Rusia M.V. Lomonosov.
Mungkin dengan karena masalah bahasa, karyanya tidak banyak dikenal di Eropa Barat. Pada tahun 1783, ahli kimia Perancis Antoine Lavoisier melakukan hal yang sama, menggunakan keseimbangan kimia sebagai menunjukkan bahwa dalam suatu massa reaksi kimia yakni sama dengan reaktanya.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Hukum Kekekalan Massa. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Hukum Kekekalan Massa ?
Pengertian Hukum Kekekalan Massa merupakan adanya hukum yang mengatakan bahwa sistem sistem tertutup bertahan bahkan ketika berbagai proses terjadi dalam sistem (dengan suatu sistem tertutup massa material sesudah dan sebelum reaksi (konstan atau tetap).
Pernyataan hukum konservasi massa yang umum digunakan adalah bahwa massa dapat mengubah bentuknya, tetapi tidak dapat dibuat atau dihancurkan. Dalam proses kimia dalam sistem tertutup, massa reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum konservasi berlaku di bidang-bidang misalnya kimia, mekanika, teknik kimia, dan dinamika fluida.
Dengan berdasarkan ilmu relativitas khusus, adanya suatu konservasi massa ialah adanya suatu masalah penghematan energi. Massa partikel yang tersisa dalam sistem sesuai dengan energi impuls pusat. Dalam beberapa kasus radiasi dikatakan bahwa ada perubahan massa energi.
Ini terjadi ketika objek menjadi energi kinetik atau energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi saling terkait, dalam suatu sistem yang memperoleh atau melepaskan energi, sejumlah kecil massa dihasilkan atau hilang dari sistem. Di hampir semua kasus dengan perubahan energi, prinsip konservasi massa dapat diterapkan karena tidak ada perubahan massa.
Sejarah Hukum Kekekalan Massa
Hukum konservasi massal dirumuskan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789. Akibatnya, sering disebut dengan ayah kimia modern. Mikhail Lomonosov (1748) sebelumnya telah mengusulkan dan bereksperimen dengan ide-ide serupa. Sebelumnya, adanya konservasi massa sulit dipahami karena kekuatan ruang di atmosfer Bumi.
Setelah dipahami, dalam suatu hukum konservasi massa telah menjadi kunci penting untuk mengubah alkimia menjadi kimia modern. Sementara para ilmuwan tahu bahwa hubungan tidak hilang ketika diukur, mereka mulai mengubah senyawa secara kuantitatif. Studi ini mengarah pada gagasan bahwa semua proses kimia dan transformasi berlangsung dalam massa setiap elemen padat.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa
Hukum konservasi kimia (hukum Lavoisier) adalah adanya suatu prinsip bahwa dalam suatu massa material tidak berkurang atau bertambah. Massa tetap sama meskipun berbagai reaksi. Lovoisier mengatakannya pada tahun 1785,
“Untuk setiap reaksi kimia, jumlah bahan kimia dikoreksi sebelum dan sesudah reaksi.”
Kekekalan Massa vs Penyimpangan
Jika energi yakni misalnya terhadap atau cahaya panas dibiarkan masuk atau keluar dari sistem, undang-undang konservasi massa diyakini akan terus bekerja. Ini disebabkan oleh perubahan massa karena perubahan energi yang sangat kecil. Misalnya ialah perubahan yang terjadi selama ledakan TNT.
Satu gram TNT melepaskan 4,16 kJ energi saat bertiup. Namun, energi yang terkandung dalam satu gram TNT adalah 90 TJ (sekitar 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat dilihat bahwa massa yang hilang karena pelepasan energi dari sistem lebih kecil (dan kurang terukur) daripada jumlah energi yang tersimpan dalam massa masalah.
Penyimpangan
Pelanggaran hukum konservasi massal dapat terjadi dalam sistem terbuka dengan proses yang memiliki dampak signifikan terhadap energi, misalnya reaksi nuklir. Contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi dari pelepasan energi dalam jumlah besar ke bintang.
Hubungan antara massa dan perubahan energi dijelaskan oleh Albert Einstein dengan rumus E = m.c2. E adalah jumlah energi yang terkait dengannya, m adalah jumlah massa yang terlibat dan c adalah kecepatan cahaya konstan. Perhatikan, bagaimanapun, bahwa massa sistem tidak berubah dalam sistem tertutup karena dalam sebuah energi yakni tidak berasal dari sistem.
Contoh Soal Hukum Kekekalan Massa
Berikut ialah adanya suatu contoh dalam penerapan hukum untuk melestarikan massa (hukum Lavoisier) dalam kimia. Ada campuran cuka (CH3COOH) dan soda cakar (NaOH). Sebelum mencampur, jangan lupa mempertimbangkan kedua bahan tersebut.
Contohnya ialah:
3 gr NaOH (s) + 20 gr CH3COOH (aq) -> 23 gr produk
Dari hasil tersebut yakni dapat dilihat bahwa adanya suatu reaksi kimia yang terjadi dalam jumlah besar menghasilkan dalam suatu jumlah zat yang sama seperti sebelum reaksi.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap yakni mengenai Hukum Kekekalan Massa. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.