Pengertian Siklus Batuan – Ada tiga jenis utama batuan yang membentuk dasar untuk batuan lain, yaitu batu kapur, batuan metamorf dan batuan sedimen. Jenis batuan yang berbeda juga mewakili siklus batuan yang berbeda yang dialami.
Batuan metamorf termasuk ke dalam jenis batuan yang telah berubah karena pengaruh suhu, tekanan, waktu, cairan dan fasa. Jenis batuan ini berasal dari batuan sedimen dan batuan.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Siklus Batuan. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Siklus Batuan ?
Pengertian Siklus Batuan merupakan sebuah proses pembentukan batu. Berdasarkan penelitian dengan ahli geologi, diketahui bahwa pembentukan terumbu membutuhkan waktu yang sangat lama selama jutaan tahun.
Siklus batuan menciptakan hubungan antara ketiga jenis batuan. Jenis-jenis karang ini terdiri dari sedimen, batu kapur, dan batuan metamorf. Batu yang menakjubkan dapat disebut dengan “leluhur” karena batu lain terbentuk dari hasil kemenangan mereka yang terkait.
Dengan demikian siklus batuan juga dapat didefinisikan sebagai proses perubahan antara satu kelompok batuan menjadi kelompok batuan lainnya. Siklus rock pertama kali diperkenalkan terhadap James Hutton dalam abad ke-18.
Proses Siklus Batuan
Adapun berbagai proses dalam siklus buatan ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Mengalami Pengangkatan dan Pelapukan
Setelah magma mengkristal, fase magma berikutnya akan turun seiring waktu. Proses pendinginan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi cuaca adalah angin, perubahan cuaca seperti hujan, matahari, dan fenomena alam yang lainnya. Batuan yang mengalami erosi cepat disebut ekstrusif.
Hal ini disebabkan oleh keuntungan tambahan pada permukaan bumi, di mana frekuensi paparan sinar matahari, angin, hujan dan kondisi alam lainnya lebih tinggi. Selain itu, proses pencernaan dapat disebabkan oleh aktivitas fisik dan angin, kimia air, dan bahkan organisme tertentu.
2. Magma Mengalami Kristalisasi
Ini adalah tahap pertama dalam siklus rock. Pada tahap ini, magma membentuk kristal, yang merupakan sumber utama pembentukan batuan. Ya, magma atau kristal beku biasanya di gunung berapi yang naik ke permukaan.
Jika magma tersebut telah berhasil, jika akan meledak dan mencapai permukaan, magma ini disebut magma tambahan. Ketika magma keluar selama letusan gunung berapi sebelum mencapai permukaan bumi, itu disebut magma intrusi.
3. Mengalami Erosi
Tergantung pada cuaca, terumbu akan mengalami erosi. Erosi adalah proses menggaruk padat karena air, udara, hujan atau es. Proses erosi dari siklus batuan terjadi setelah batuan telah membusuk dan runtuh. Nah, proses erosi dibantu oleh air, di mana air menyerap air laut ke daerah lain.
4. Batuan Sedimen Berubah Menjadi Batuan Metamorf
Batuan sedimen itu sendiri ada di permukaan bumi dan karena itu menyerupai batuan intuitif. Selain itu, batuan ini mengalami proses pengangkatan dan terkubur dalam, yang juga menyebabkan tekanan dan energi panas bumi. Ini adalah kasus ketika batuan sedimen menjadi batuan metamorf.
5. Pengendapan dan Pembentukan Batuan Sedimen
Setelah semua bahan telah diangkut oleh air dan diangkut ke laut, itu terus mengumpulkan di satu tempat. Akhirnya, semua bahan ini akan tenang seiring waktu dan volumenya akan bertambah. Bahan yang telah menumpuk dalam jumlah besar dan telah disimpan dalam waktu yang lama menjadi semakin sulit.
Dalam suatu hasil akumulasi material yang telah mengendap ini akan menjadi jenis batuan baru yang disebut batuan sedimen. Ketika batuan sedimen terbentuk dengan mudah, mereka mengubur batuan sedimen yang lebih tua dan bertambah tua.
Jenis Batuan
Berdasarkan berbagai wawasan yang telah disampaikan, dapat dibayangkan bahwa bebatuan di Bumi adalah dari beberapa jenis. Ada tiga jenis utama batuan yang membentuk dasar untuk batuan lain, yaitu batu kapur, batuan metamorf dan batuan sedimen. Jenis batuan yang berbeda juga mewakili siklus batuan yang berbeda yang dialami.
a. Batuan Beku
Batu yang mempesona juga dikenal sebagai batu berlemak. Kata igneous berasal dari kosa kata Latin, yang berarti bahwa ignis berarti api. Nama itu diberikan karena gempa itu awalnya adalah magma yang dingin dan mengeras. Ada dua struktur dasar batuan beku, yaitu batuan beku ekstra dan batuan volatil.
Batuan beku ekstrim adalah jenis batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Jenis-jenis struktur batu ini banyak atau bahkan, sambungan film dalam bentuk lapisan, lava empuk atau kental dan sebagainya. Beberapa contoh jenis batuan ini adalah riolit, andesit, dan basal.
b. Batuan Metamorf
Batuan metamorf termasuk ke dalam jenis batuan yang telah berubah karena pengaruh suhu, tekanan, waktu, cairan dan fasa. Jenis batuan ini berasal dari batuan sedimen dan batuan. Contoh batuan metamorf adalah batu gamping dari batu gamping hingga gneiss dan batu gamping dari batuan sedimen hingga marmer.
c. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah jenis batu yang melewati proses transportasi dari satu tempat ke tempat lain. Kemudian bebatuan tetap berada di tempat terakhir dan mengeras sampai akhirnya menghasilkan batuan sedimen.
Pembentukan batuan sedimen dipengaruhi oleh iklim, tipe vegetasi, angin, topografi, air, dan Glester atau salju. Batuan sedimen dibagi menjadi dua jenis tergantung pada endapannya. Kedua jenis itu adalah padat dan longgar, batu pecah, yang dinamai menurut mereka.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Siklus Batuan. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.