Seni Rupa Tradisional – Seni tradisional yakni biasanya masih banyak dengan berbagai aturan dan standar, yang terkadang bersifat absolut dan ketat. Sebagian besar juga memiliki sifat religius dan spiritual.
Seni tradisional yakni telah muncul dari filosofi dan dengan kegiatan budaya suatu wilayah tersebut. Dapat terhubung dalam ikatan paketm-pakemt tersebut. Seni tersebut yakni statis, tidak ada elemen kreatif yang merupakan ciptaan baru.
Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Seni Rupa Tradisional. Untuk ulasan selengkapnya, yyuukk… Simaksebagai berikut.
Apa yang dimaksud dengan Seni Rupa Tradisional ?
Pengertian Seni Rupa Tradisional merupakan adanya suatu seni yang didasarkan pada sikap atau cara berpikir dan bertindak yang selalu menghargai norma, adat istiadat, filosofi,dan tradisi masa lalu yang sudah ada karena dilestarikan dari generasi ke generasi. Kata-kata tradisional berasal dari kata-kata tradisional.
Tradisi, bahkan menurut kamus bahasa Indonesia, ialah adanya suatu kebiasaan turun-temurun leluhur yang masih dipegang oleh orang-orang, yang menyimpang dari penilaian atau asumsi bahwa metode yang ada adalah yang terbaik dan paling benar.
Seni tradisional yakni biasanya masih banyak aturan dan standar, yang terkadang ketat dan absolut. Sebagian besar juga memiliki suatu sifat religius dan spiritual. Dengan beberapa prinsip kerjanya sering dikaitkan dengan kepercayaan dan legenda setempat. Meskipun budaya lokal biasanya dipengaruhi dengan budaya eksternal yang saat ini sedang mapan.
Seni tradisional terkait erat dengan kebijakan budaya lokal mereka sendiri. Oleh karena itu, daerah yang berbeda biasanya mempunyai suatu karya seni tradisional yang berbeda dan berbeda dari suatu wilayah daerah lain.
Meskipun terkadang denganvbeberapa budaya dan daerah yang saling mempengaruhi dan ada tradisi yang serupa. Akhirnya, hukum intertekstual (teks identik antara karya) juga membantu membentuk karakter budaya lokal. Seni tradisional juga dikaitkan dengan penghormatan terhadap budaya lokal.
Sejarah Seni Rupa Tradisional Indonesia
Perkembangan dalam seni tradisional Indonesia kembali ke zaman prasejarah. Era prasejarah Indonesia meninggalkan dengan beberapa karya seni tradisional seperti gelang, kalung dan tembikar untuk dilukis di dinding gua. Lukisan gua ada di gua Sulawesi. Lukisan itu adalah jejak kaki di dinding gua.
Selain itu, melukis di sebuah gua di Sulawesi Selatan adalah juga orang-orang yang berlayar di laut. Di Zaman Logam (500 SM) ada juga berbagai suatu peninggalan seni tradisional seperti drum kuningan, kapal dan berbagai perhiasan logam. Selain itu, banyak alat pertanian juga termasuk dalam perangkat upacara.
Periode Hindu Hindu juga mempertahankan banyak seni tradisionalnya. Berbagai kerajaan meninggalkan berbagai prasasti pada waktu itu. Contohnya adalah prasasti (Kerajaan Tarumanegara), prasasti bukit (Kerajaan Sriwijaya), prasasti (Kerajaan Mataram Kuno). Pada waktu itu kerajaan ini juga membangun banyak rumah untuk kuburan, dekorasi, spiritual (meditasi), untuk mandi.
Setelah masa ini, kepulauan memasuki era Islam. Seperti era Budha Hindu, era Islam telah meninggalkan berbagai karya seni. Seperti seni wayang, dekoratif, kaligrafi, bahkan dengan linen.
Zaman Islam yakni menciptakan dengan berbagai arsitektur besar seperti masjid. Berbagai budaya seni tradisional saat ini masih ditemukan. Tidak hanya ada, tetapi juga berkelanjutan secara budaya.
Jenis – Jenis Seni Tradisional
Terdapat berbagai jenis dalam seni tradisional ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Seni Primitif
Seni primitif adalah seni yang berasal dari budaya paling awal. Seni tetap tidak terpengaruh oleh pengaruh luar. Seni primitif ialah termasuk dalam seni yang dikembangkan pada zaman prasejarah.
Pada saat itu, kehidupan manusia masih relatif sederhana. Kesederhanaan mempengaruhi seni yang kami hasilkan. Meskipun hasil seni masih sangat sederhana, itu sangat bernilai sebagai ekspresi dari ungkapan ini.
Karya-karya yang diciptakan pada zaman prasejarah adalah karya seni yang menunjukkan ekspresi mereka dalam ilahi sebagai simbol untuk perasaan tertentu seperti ketakutan, kesedihan, sukacita dan kedamaian. Karakteristik umum karya seni primitif adalah:
- Seni masih dalam bentuk spontan.
- Bekerja tanpa perspektif.
- Warna yang digunakan terbatas pada hitam, merah, putih, dan coklat.
2. Seni Klasik
Seni klasik merupakan adanya suatu seni yang telah berkembang, lebih dari seni ini juga telah disempurnakan oleh pengaruh eksternal. Seni klasik telah berkembang di era Hindu-Buddha.
Ini bisa dilihat pada nilai artistik bangunan kepulauan lama sejak zaman Hindu-Budha. Dan bahkan seni klasik dapat ditemukan di bangunan tua di Roma dan Yunani.
Seni ini adalah puncak dari perkembangan seni tertentu, yang pada gilirannya berada di luar pengembangan. Karakteristik karya klasik meliputi:
- Seni yang telah mencapai puncaknya dan tidak pernah dapat dikembangkan lagi.
- Sebagai standar seni di masa lalu dan sesudahnya.
- Lebih dari setengah abad.
Ciri – Ciri Seni Rupa Tradisional
Terdapat berbagai ciri-ciri dalam seni rupa ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Berbeda-beda dari budaya lain.
- Tersedia secara impulsif, hanya secara spontan.
- Keberadaannya didasarkan pada filosofi aktivitas dalam budaya, dapat berupa aktivitas keagamaan atau seremonial.
- Aplikasi utama, lebih dari estetika.
- Tidak mempengaruhi aliran di bidang akademik dan ruang lingkup seni visual.
- Tetapkan standar khusus.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Seni Rupa Tradisional. Semoga ulasan ini, dpat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.