Terraveu.com Kali ini kita akan membahas tentang Fauna-fauna australis beserta pengertian, ciri-ciri, contoh fauna australis dan gambarnya. Berikut Penjelasannya. . .
Apa itu Fauna Australis?
Fauna autralis tersebar dibeberapa wilayah, wilayah yang tersebar fauna australis sebagian besar memiliki kondisi lingkungan tropis dan sebagian beriklim sedang.
Kondisi lingkungan wilayah australia yang cukup mencolok disebabkan letakknya yang terpisan jauh dari benua lainnya. Jenis fauna-fauna australis juga terdapat di wilayah indonesia seperti di irian jaya, maluku dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
Di Indonesia terdapat 3 jenis persebaran Fauna-fauna Australis, persebaran tersebut dibatasi oleh garis wallance dan garis webber. Setipa jenis fauna dari persebaran fauna tersebut memiliki jenis dan ciri khas yang berbeda-beda.
Jenis persebaran Fauna-fauna Australis tersebut ialah fauna Asiatis (Oriental) , fauna Australis, dan fauna Peralihan. Berikut penjabaran jelasnya tentang Fauna Australis. Baca Juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Ciri-ciri Fauna Australis :
Berikut ciri dari Fauna-fauna Australis:
1 Terdapat binatang berkantung.
2. Binatang menyusui kecil-kecil.
3. Memiliki sedikit jenis ikan air tawar.
4. Tidak terdapat kera.
5. Memiliki banyak jenis burung berwarna.
6. Banyak memiliki jenis hewab bertanduk .
Contoh Fauna Autralis dan Gambarnya :
1. Burung Cendrawasi
Burung Cenderawasih adalah anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau Selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur.
Burung anggota keluarga ini dikenal dengan bulu jantan dari banyak jenis, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Ukuran burung Cenderawasih berkisar dari Raja Cenderawasih 50 gram dan 15 cm, Cenderawasih Paruh Bulan Sabit Hitam 110 cm dan Manukod Cenderawasih jambul gulung 430 gram.
2. Burung Kasuari
Casuarius adalah salah satu dari dua marga burung di keluarga Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang sangat besar dan tidak bisa terbang.
Wilayah persebaran ketiga spesies ini berada di hutan tropis dan pegunungan di Pulau Irian. Kasuari Double-Gelambir adalah satu-satunya spesies Kasuari yang ditemukan di Australia.
Burung kasuari memiliki tanduk di kepalanya, yang membantu burung ini berjalan di habitatnya di hutan lebat. Selain tanduk di kepalanya, kasuari memiliki kaki yang sangat kuat dan kuku yang tajam. Kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan warnanya lebih terang dari pada jantan.
3. Burung Nuri
Sekitar 85 burung beo (beo dan beo) hidup di Indonesia, 14 di antaranya dilindungi karena dikategorikan terancam punah. Salah satu kawasan yang kaya akan burung beo adalah kawasan Wallacea yang terdiri dari pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku.
Empat burung beo di kawasan Wallacea yang terancam punah, yaitu Kakatua Talaud (Eos histrio), Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), Betet Kepala Filipina (Tanygnathus lucioinensis) dan Kakatua Sayap Hitam (Eos cyanogenia).
4. Raja Udang
Udang raja adalah jenis burung pemakan ikan dari keluarga Alcedinidae. (Sementara itu, penulis, mengikuti taksonomi baru yang dipelopori oleh Sibley-Ahlquist pada 1990-an, membagi famili ini menjadi tiga famili: Alcedinidae, Halcyonidae, dan Cerylidae).
Di seluruh dunia, ada sekitar 90 spesies udang galah. Pusat keanekaragamannya ada di daerah tropis Afrika, Asia dan Australasia.
5. Katak
Katak ramping dengan kulit basah atau lembab, berlendir, tipis dan halus. Katak juga memiliki kaki yang lebih panjang, sehingga bisa melompat lebih jauh. Selain itu, kaki belakangnya memiliki selaput yang jelas sehingga beberapa jenis adalah perenang yang hebat.
Katak memiliki banyak jenis yang mendiami habitat tertentu. Misalnya, katak padi “Fejervarya cancrivora” mendiami habitat persawahan yang berlumpur. Atau katak pohon “Polypedates leucomystax” yang menghuni batang pohon yang tinggi.
Seringkali juga bersembunyi di balik kulit pohon atau dedaunan. Ada juga Katak tuli “Limnonectes kuhlii”, kita hanya menemukannya di antara bebatuan di sungai yang bersih dan tidak tercemar di pegunungan. Dan satu lagi katak serasah “Leptobrachium hasseltii” yang habitatnya di lantai hutan. Biasanya bersembunyi di lubang lapuk di kayu dan serasah kering.
6. Kanguru
Kanguru atau kanguru adalah hewan berkantung yang berasal dari benua Australia. Ciri khasnya adalah kaki bergaris panjang, kaki depan pendek, bergerak dengan cara melompat, dan berkantong.
Usia kanguru berkisar antara 9 hingga 18 tahun. Meski ada juga yang bisa hidup hingga usia 28 tahun. Kanguru mampu bergerak dengan kecepatan hingga 70 km / jam. Bisa dibilang mereka adalah rival terberat pocong dalam lomba balap karung.
7. Walabi
Walabi adalah satu dari sekitar tiga puluh spesies macropoda. Hewan ini adalah tanda tidak resmi yang biasanya digunakan oleh makropoda apa pun yang lebih kecil dari kanguru atau walaroo yang belum diberi beberapa nama lain. Walabi penghuni hutan yang sangat kecil berkanalisasi sebagai pademelon dan dorcopsise.
8. Beruang
Beruang adalah salah satu jenis karnivora paling terkenal di dunia. Yang paling khas dari mereka tentu saja ukurannya yang besar. Mereka juga dikenal kuat dan galak, namun bayinya memiliki penampilan yang imut dan disukai banyak orang. Jumlah spesies beruang yang ada saat ini adalah delapan spesies.
9. Nokdiak (Landak Papua)
Landak merupakan hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki bulu tebal dan berbentuk seperti duri tajam. Hewan ini banyak ditemukan di Asia, Afrika, dan Amerika, dan cenderung menyebar di daerah tropis. Landak adalah hewan pengerat terbesar ketiga dalam hal ukuran tubuh, setelah kapibara dan berang-berang.
Hewan ini agak “bulat” dan tidak terlalu gesit jika dibandingkan dengan tikus. Karena bulu duri mereka, hewan lain yang serupa tetapi bukan hewan pengerat, seperti landak dan semut landak (Echidna), juga dikenal sebagai “landak”.
Landak umumnya herbivora, dan menyukai daun, batang, terutama kulit kayunya. Karena itulah banyak landak yang dianggap hama tanaman pertanian. Namun, masyarakat juga menjadikan landak sebagai bahan makanan. Sate landak merupakan salah satu menu khas Kabupaten Karanganyar.
Baca Juga : Pengertian Pasar Uang
10. Oposssum laying
Opossum adalah hewan seukuran kucing domestik. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna coklat keabuan, sedangkan wajahnya berwarna putih. Opossum memiliki ekor yang panjang, botak, dan dapat mencengkeram. Opossum menggunakan ekornya untuk digantung di dahan pohon, sementara tangannya mencari makanan.
Opossum adalah hewan nokturnal. Artinya dia mencari makan di malam hari. Ia memiliki indra penciuman yang tajam untuk menemukan makanan.
Opossum adalah hewan omnivora. Ia memakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan seperti buah-buahan, biji-bijian, serangga, siput, cacing tanah, bangkai, ular, burung, tikus, dan hewan kecil lainnya. Menurut penelitian, oposum Virginia tahan terhadap bisa ular.
11. Kuskus
Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada di Indonesia. Seperti kanguru, kuskus betina melahirkan anak dan kemudian merawat dan membawa anaknya di kantong yang terletak di perut mereka.
Kuskus kerap dianggap hewan yang sama dengan kukang, meski berbeda. Ciri utama kuskus selain kantung di perutnya adalah bentuk wajah bulat dengan daun telinga kecil dan bulu tebal.
Selain itu, kuskus memiliki ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan pada saat berpindah dari satu cabang ke cabang lainnya. Ekor kuskus juga merupakan senjata pertahanan dengan mengaitkan ekornya dengan kuat ke batang atau dahan pohon.
12. Kanguru pohon
Kanguru pohon adalah makropoda yang beradaptasi dengan lingkungan di pohon. Mereka mendiami hutan hujan Australia dan Papua, Queensland, dan pulau-pulau terdekat. Meskipun banyak ditemukan di daerah pegunungan, beberapa spesies juga ditemukan di dataran rendah seperti Dendrolagus spadix. Sebagian besar kanguru pohon adalah hewan yang terancam punah karena perburuan dan hilangnya habitat.
13. Buaya
Buaya adalah reptil besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya termasuk semua spesies anggota famili Crocodylidae, termasuk buaya ludah (Tomistoma schlegelii). Namun nama ini juga dapat digunakan secara longgar untuk menunjukkan aligator ‘buaya’, kaiman dan gavial; yaitu kerabat buaya dari berbagai suku.
Buaya umumnya mendiami habitat air tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun sebagian hidup di air payau seperti buaya muara.
Makanan utama buaya adalah hewan vertebrata seperti ikan, reptil dan mamalia, terkadang juga memangsa moluska dan krustasea tergantung spesiesnya. Buaya adalah hewan purba, yang tidak banyak berubah karena evolusi sejak zaman dinosaurus.
14. Biawak
Biawak adalah kadal sebangsanya berukuran sedang dan besar yang tersebar di daerah beriklim panas dan tropis Afrika, Asia dan Australia. Nama umumnya dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia adalah “Biawak”.
Spesies biawak terbesar dan paling terkenal di dunia adalah komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya bisa melebihi 3 m.
Kadal ini berburu hewan berukuran sedang dan besar seperti rusa, babi hutan, dan anak sapi. Bahkan ada kasus Komodo menyerang manusia, meski jarang. Kadal ini hanya terbatas pada beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan di pesisir barat Pulau Flores.
15. Kadal
Kadal adalah kelompok reptil bersisik berkaki empat (beberapa spesies tidak berkaki dan mirip ular, tetapi tidak mirip ular) yang tersebar luas di seluruh dunia. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai subordo atau anak-anak Lacertilians (beberapa literatur menyebut Sauria) yang tergabung dalam reptile bersisik (Squamata) bersama dengan ular.
16. Kura-kura
Kura-kura merupakan hewan bersisik berkaki empat yang termasuk dalam kelas reptilia. Ras hewan, yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonia), berbeda dan mudah dikenali dari ‘rumah’ atau cangkangnya yang keras dan kaku.
Cangkang kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (karapas) dan bagian bawah (perut, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagian terdiri dari dua lapisan.
Lapisan terluar umumnya berbentuk sisik besar dan keras, serta tersusun seperti ubin; Sedangkan lapisan dalamnya berupa lempengan-lempengan tulang yang tersusun rapat seperti cangkang.
Pengecualian adalah kelompok penyu (Trionychoidea) dan penyu belimbing, yang lapisan luarnya tidak bersisik dan digantikan oleh lapisan kulit di bagian luar cangkang tulangnya.
Baca Juga : Nama Planet Tata Surya
Demikianlah pembahasan tentang Fauna-fauna Australis berserta pengertian, ciri-ciri, Contah fauna australis dan gambarnya. Terima kasih, Semoga bermanfaat.