Harga rumah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Fenomena gaji tidak dapat mengejar pembelian rumah menjadi hal yang wajar. Kamu sebagai generasi milenial perlu menerapkan cara menabung untuk membeli rumah demi mewujudkan kepemiliki hunian idaman.
Kami sangat merekomendasikan agar kamu menekan gaya hidup sesederhana mungkin sehingga punya banyak tabungan. Sisanya kamu perlu untuk mencari penghasilan tambahan di luar kerjaan kantor. Beberapa solusi terbaik untuk bisa membeli rumah dapat kamu simak berikut.
Pertimbangan dalam Membeli Rumah
Sebelum mulai mengumpulkan budget membeli rumah, ada baiknya kamu juga mengetahui berbagai pertimbangan dalam memilih rumah. Tentu saja hal ini juga harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan keluarga dan penghasilan pasangan suami-istri. Beberapa pertimbangannya dalam membeli rumah:
Cari Tahu Informasi secara Mandiri dan Agen Properti
Hal pertama yang harus selalu kamu lakukan adalah metode dalam mencari informasi hunian. Kamu bisa mencoba mencari melalui agen property atau mandiri. Mencari informasi melalui agen property sering kali bisa menjadi pilihan.
Namun harus ada harga tambahan yang kamu bayar untuk agen property. Alternatif lain adalah kamu bisa coba untuk mencari secara mandiri dengan melihat informasi rumah di jual sepanjang jalan yang sering ditelusuri.
Kamu juga bisa mencari tahu dari informasi yang diberikan tetangga, kolega tempat kerja, keluarga, dan lain-lain. Semua itu dapat kamu manfaatkan sehingga mencari hunian sesuai budget dapat diwujudkan.
Pilih Lokasi yang Dekat Tempat Kerja dan Fasilitas Hidup
Pertimbangan kedua yang harus kamu buat ketika memilih rumah adalah lokasinya. Pilih hunian yang lokasinya dekat terhadap tempat kerja sekaligus fasilitas kesehatan maupun tempat belanja kebutuhan sehari-hari.
Lokasi yang berdekatan mampu membuat kamu berhemat biaya transportasi. Bagaimanapun fisik akan menjadi lelah setelah bekerja seharian. Namun kamu juga harus memperhatikan lokasi terhadap harga yang ditawarkan apakah sesuai dengan gaji juga atau tidak.
Apabila harga yang ditawarkan terlampaui mahal, maka tidak mengapa kalau kamu pilih di daerah pinggiran. Usahakan jaraknya masih 30 menit dari tempat kamu bekerja agar masih mungkin ditempuh harian dengan kendaraan pribadi.
Spesifikasi Material Pembangunan
Membeli rumah juga harus memperhitungan material yang dipakai untuk membangun. Material yang murah dan tidak berkualitas akan lebih mudah rusak setelah 5 tahun bangunan berdiri. Maka dari itu, kamu harus bertanya mengenai spesifikasi dari material rumah.
Kamu juga harus mempelajari tentang material yang berkaitan dengan rumah, seperti:
- Dinding rumah yang dibangun dari batu bata jauh lebih kokoh dibandingkan dengan batako. Batako lebih mudah rusak seiring berjalannya waktu.
- Lantai kokoh rata-rata dibuat dari plat beton daripada disemen atau keramik biasa. Namun harga plat beton memang lebih mahal.
- Bagian atap yang terbuat dari baja ringan jauh lebih kokoh dibandingkan dengan yang terbuat dari kayu.
Pertimbangkan seluruh factor tersebut secara seksama karena juga akan mempengaruhi harga keseluruhan bangunan yang harus kamu bayar. Ingat selalu prinsip ekonomi bahwa ada harga ada barang. Hal tersebut juga berlaku dalam pembelian rumah.
Kesehatan Rumah
Setiap orang yang hendak membeli rumah juga perlu mempertimbangkan kondisi yang mendukung kesehatan rumah. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap kesehatan dari orang-orang yang menghuni rumah jangka panjang. Beberapa contoh kondisi yang harus dipertimbangkan dalam memilih rumah:
- Ada tidaknya sistem drainase dan juga pengolahan limbah rumah tangga. Sejatinya limbah rumah tangga perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
- Ada tidaknya ventilasi udara dan jendela dengan jumlah cukup. Hal ini penting untuk membantu sirkulasi udara segar keluar masuk rumah. Sedangkan jendela juga punya peranan untuk memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam rumah juga.
Jadi tadi itu adalah pertimbangan untuk memilih rumah. Selanjutnya kamu perlu tahu cara menabung untuk membeli rumah.
Cara Menabung untuk Membeli Rumah
Tidak dapat dipungkiri bahwa kamu harus paham bahwa mengelola uang untuk membeli rumah sangat penting. Terlebih lagi tidak ada kepastian yang berhubungan dengan kestabilan perekonomian terkait perusahaan di tengah resesi. Bagaimana metodenya dapat kamu ikuti langsung:
Segera Tabung Setelah Gajian
Kamu merupakan fresh graduate yang sudah bekerja. Mengapa tidak langsung sisihkan tabungan sebanyak 10%-20% dari gaji sebagai cara menabung untuk membeli rumah yang paling pertama. Lakukan penyisihan tabugan secara konsisten setiap kali gajian.
Semisal kamu berhasil mengumpulkan Rp 1 juta per bulan untuk membangun rumah, setidaknya DP berupa Rp 50 jutaan dapat kamu miliki setelah 4-5 tahunan bekerja dan menabung. Selalu pisahkan uang yang dipakai untuk membuat rumah dengan tabungan masa tua.
Tak masalah juga kamu masukkan ke dalam deposito dan baru diambil setelah 1 tahun atau 2 tahun. Lakukan hal ini secara konsisten agar kamu benar-benar bisa mengambil KPR setelah 5 tahun bekerja.
Sisihkan Sebagian untuk Modal Usaha
Hanya mengandalkan gaji utama dari kantor tidak akan membuat kamu bisa membeli rumah dengan cicilan jangka pendek. Salah satu cara yang harus kamu lakukan adalah menyisihkan sebagian gaji untuk membuka usaha. Usaha dilakukan secara online saja sehingga tidak perlu buka ruko.
Apabila kamu sudah mendapatkan keuntungan, sisihkan sebagian untuk ditabung membeli rumah. Sebagian lagi kamu gunakan untuk mengembangkan usaha. Jangan tertarik menggunakan keuntungan hasil usaha untuk berfoya-foya.
Kamu harus bersusah-susah dahulu guna mendapatkan rumah idaman. Selalu gunakan uang untuk kebutuhan harian hanya dari gaji saja.
Buat Dua Rekening
Cara menabung untuk membeli rumah yang kamu harus lakukan adalah membuat dua rekening. Rekening pertama kamu gunakan untuk menerima gaji utama. Rekening kedua khusus untuk membeli rumah sehingga sama sekali tidak boleh diutak-atik meskipun kamu berada dalam kondisi emergency.
Tentu saja kamu harus menyiapkan dana emergency dari gaji bulanan. Sisihkan sebagian dari gaji bulanan untuk mempersiapkan dana darurat. Tidak perlu banyak jumlahnya yakni hanya sekitar Rp 100.000 per bulan.
Setelah satu tahun, setidaknya kamu akan memiliki dana darurat Rp1.200.000. Jangan pernah gunakan dana darurat selain untuk kondisi darurat.
Lakukan Investasi
Apakah kamu pernah mendengar ahli finansial berkata, “Jangan letakkan telur dalam satu keranjang?” Istilah tersebut benar adanya sehingga kamu perlu menyimpan uang di banyak tempat.
Pemilihan tempat untuk menyimpan perlu berhati-hati dan salah satunya adalah berinvestasi. Jenis investasi bermodal kecil yang dapat kamu lakukan adalah membeli emas, deposito, valas, dan lain-lain.
Sisihkan uang secara rutin setiap bulannya guna berinvestasi. Hampir sebagian orang kaya juga menerapkan cara menabung untuk membeli rumah melalui investasi.
Kamu akan bisa merasakan hasil investasi setelah setahun sampai 3 tahun berinvestasi. Jumlah dari yang kamu akan berkembang. Cari investasi yang tidak abal-abal.
Ciri -ciri dari investasi bodong adalah menawarkan keuntungan dalam jumlah banyak di waktu singkat. Contoh investasi yang terpercaya baisanya tidak menawarkan keuntungan lebih dari 9% per tahun. Kalau ada yang menawarkan investasi berkeuntungan 9% per hari itu sudah pasti bodong.
Kamu sudah mengetahui tips untuk membeli rumah dan cara menabung untuk membeli rumah. Terapkan menabung sejak dini agar beban kamu ke depan tidak berat saat harus ambil KPR.