Gaya Gravitasi – Gravitasi dapat menciptakan kekuatan yang menarik antara semua partikel yang mempunyai sebuah massa dan dengan demikian mengikuti suatu gravitasi.
Dalam suatu gravitasi Newton digunakan sebagai menentukan keberadaan Neptunus pada pertengahan abad ke-19. Namun, teorema Newton dianggap tidak sempurna.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Gaya Gravitasi. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk…. Simak sebagai berikut.
Apa itu Gaya Gravitasi ?
Pengertian Gaya Gravitasi adalah jenis gaya yang paling penting, karena rumus tidak dapat direduksi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Gravitasi muncul karena massa suatu benda adalah massa yang mempunyai suatu massa.
Ketika Anda membandingkan, gravitasi berbanding lurus dengan massa objek dan tidak sebanding dengan kuadrat objek. Gravitasi memiliki sifat holistik atau universal dan karenanya berlaku dalam semua benda yang di alam semesta.
Gravitasi dapat menciptakan kekuatan yang menarik antara semua partikel yang mempunyai sebuah massa dan dengan demikian mengikuti suatu gravitasi.
Ini adalah jawaban untuk semua fenomena mengapa bulan bergerak mengelilingi bumi atau planet-planet di sekitar matahari. Semuanya bermuara pada gravitasi.
Sejarah Teori Gravitasi
Penelitian modern tentang teori gravitasi berasal dari karya Galileo Galilei pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dengan hasil percobaan di mana bola dilepaskan dari menara Pisa dan kemudian pengukuran bola meluncur dengan kemiringan, Galileo menunjukkan bahwa besarnya percepatan gravitasi adalah sama untuk semua benda.
Ini adalah langkah maju dari keyakinan Aristoteles sebelumnya bahwa benda yang lebih berat memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar. Galileo menciptakan postulat resistensi udara sebagai alasan untuk benda dengan massa rendah yang membuat mood. Karya Galileo adalah dasar untuk keparahan teori Newton.
Rumus Gaya Gravitasi
Dalam menghitung terhadap nilai gravitasi, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
F = G m1m2/r2
Keterangan :
- m1 & m2 = Massa kedua benda (kg)
- r = Jarak kedua benda (m)
- F = Gaya gravitasi (N)
- G = Konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
Medan Gravitasi atau Percepatan Gravitasi
- g = G M/R2
- M’ = M (R-h)3/R3
- M’ = MV’/V
- g’ = G M/(R-h)2
- g’ = g (R-h)/R
Keterangan :
- g’ = Percepatan gravitasi planet (m/s2)
- g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
- h = Ketinggian benda (m)
- R = Jarak kedua benda (m)
- M = Massa planet bumi (kg)
- G = Konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
- M’ = Massa planet (kg)
Anda bisa menggunakan rumus di atas sebagai bahan referensi untuk mengerjakan berbagai masalah dan menghitung nilai gravitasi yang dihasilkan oleh objek.
Gravitasi Sebagai Kekuatan Universal
Para India kuno dan filsuf Yunani mengamati bahwa benda-benda bergerak secara alami ke tanah. Ini bukti pertama. Gravitasi adalah kebalikan dari yang tidak diketahui.
Akan tetapi, Isaac Newton menjadi fenomena yang terukur dan dapat diprediksi. Visi itu kemudian menyadari bahwa setiap benda di dunia (dari butiran pasir hingga benda besar di langit) menarik perhatian.
Idenya adalah untuk menggabungkan peristiwa yang tidak berhubungan, dari apel yang jatuh ke bumi atau planet-planet matahari. Newton kemudian menarik nomor yang menarik. Di mana ide tersebut tertanam dalam prinsip gravitasi universal.
Gravitasi Sebagai Geometri Ruang
Dalam suatu gravitasi Newton digunakan sebagai menentukan keberadaan Neptunus pada pertengahan abad ke-19. Namun, teorema Newton dianggap tidak sempurna. Pada 1800, para astronom telah menemukan bahwa orbit elips Merkurius bergerak lebih cepat ke arah matahari daripada yang diprediksi Newton.
Teka-teki itu akhirnya dipecahkan pada tahun 1915 oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Sebelum Einstein menerbitkan teorinya yang inovatif, para filsuf tahu bagaimana menghitung tarikan gravitasi planet, tetapi tidak mengembangkannya dengan cara mendalam.
Ilmuwan tahu benda yang menarik benda yang dipaksakan dengan paksa, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa ini adalah gravitasi. Einstein berpendapat bahwa keberadaan ruang-waktu adalah asal dari gravitasi, yang dialami sebagai gravitasi. Konsentrasi massa atau energi seperti bumi dan matahari menekuk ruangan.
Seperti batu yang mengalirkan sungai. Jika dia melihat sebuah planet yang mengorbit dan sebuah apel jatuh ke tanah, itu karena dia mengikuti jalur alam semesta. Dalam kehidupan sehari-hari, lintasan sesuai dengan gaya yang diprediksi oleh hukum Newton.
Fakta Adanya Gravitasi di Bumi
Dengan gravitasi di Bumi, kita dapat bergerak dengan mudah di Bumi, dan air dapat mengalir dari sungai ke laut sesuai dengan arus. Jika gravitasi ini lenyap dari Bumi, tidak semua yang ada di Bumi akan bergerak secara teratur.
Semua benda, termasuk dalam suatu makhluk hidup, melayang di udara seperti pesawat ruang angkasa di ruang angkasa. Ketika tidak ada gravitasi, udara dan gas melayang di angkasa dan berkumpul di Bumi.
Beginilah cara makhluk hidup bernafas. Hilangnya gravitasi juga mempengaruhi gunung, bangunan, dan batu. Struktur bangunan, gunung, lantai dan bahkan bebatuan rusak dan meledak. Ini karena penurunan tekanan dapat membuat mereka tetap tinggi di tanah.
Para seorang peneliti berharap dalam gravitasi Bumi tidak mati. Bumi tidak akan mengubah massa, sehingga berat bumi tidak akan berubah. Penghapusan gravitasi membutuhkan perubahan massa yang signifikan dan tidak dapat dilakukan terhadap waktu singkat.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Gaya Gravitasi. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.