Masyarakat Indonesia yang beragama Islam pasti mengharapkan datangnya momen lebaran. Pada momen tersebut seringkali pengeluaran seseorang bisa menjadi lebih banyak. Pastinya banyak yang membutuhkan tips mengatur keuangan menjelang lebaran.
Tidak heran kalau orang-orang berusaha menyisihkan uang untuk merayakan lebaran. Ada cara lain selain dari hanya menyisihkan uang dan semua akan dijelaskan dalam pembahasan tips mengatur keuangan menjelang lebaran.
Pahami Beberapa Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran
Fakta yang tidak dapat dipungkiri setiap kali lebaran yakni membuat pengeluaran lebih besar dibanding bulan-bulan lain.
Hal ini disebabkan oleh adanya ongkos untuk mudik, membeli pakaian baru, traktir makan, beli snack untuk sambut saudara yang pulang kampung, dan lain-lain. Terapkan langsung cara khusus ini supaya kamu tidak lagi kehabisan uang sampai berhutang untuk kehidupan esok hari.
Buat Anggaran Khusus untuk Lebaran
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan agar tidak kehabisan uang saat lebaran adalah buat anggaran khusus lebaran.
Hitung seluruh kebutuhan tiket pulang-pergi, beli baju untuk diri sendiri sekaligus anak, dan parcel lebaran untuk orang tua. Buat rincian yang detail karena semakin komplit semakin baik.
Tindakan ini sangat membantu agar tidak terjadi over budget. Terlebih lagi kita harus menghadapi resesi global di tahun 2023.
Masukkan juga ke dalam anggaran mengenai dana makan di luar rumah, terutama bagi keluarga besar yang suka wisata kuliner.
Lakukan Investasi dan Ambil Saat Lebaran
Tindakan kedua yang dapat kamu lakukan agar tidak boncos di hari lebaran adalah sisihkan uang dan investasikan.
Pastikan untuk melakukan investasi yang sudah bersertifikasi OJK. Investasi dapat membantu seseorang memperoleh keuntungan dengan rentang periode 1 tahun, 3 tahun, dst.
Pilih saja investasi dengan periode waktu 1 tahun. Jadi kamu bisa mengambil uang modal investasi dan keuntungannya saat lebaran. Usahakan juga yang bersifat syariah agar tidak terdapat riba di dalamnya karena riba itu haram bagi umat Islam.
Namun keinginan dalam berinvestasi jangan sampai membuat kamu tidak waspada. Jangan sampai terjebak di dalam investasi bodong yang menawarkan keuntungan lebih dari 10% per tahun, terutama ada embel-embel tidak beresiko tinggi.
Sesungguhnya hanya investasi saham saja yang mampu membuat seseorang memperoleh keuntungan lebih dari 10% per tahun.
Hanya saja saham merupakan investasi beresiko tinggi sehingga para pemegang saham juga bisa saja mengalami zonk alias keuntungan minus (sampai berimbas modal). Jadi ya memang kamu benar-benar harus berhati-hati dalam memilh investasi.
Pisahkan Gaji dengan THR
Setiap karyawan yang bekerja resmi di suatu perusahaan akan mendapatkan THR. Pakai Tunjangan Hari Raya tersebut secara bijaksana dan usahakan tidak digabung gaji bulanan. Kamu juga tetap harus hidup setelah hari lebaran bukan.
Jangan sampai seseorang melupakan hari esok karena masih harus makan dan ada kebutuhan bulan lainnya. Dengan kata lain kita semua harus memahami tentang kebutuhan rutin yang biasa dipenuhi dari gaji. Hal ini teramat penting, terutama bagi orang-orang yang sudah berkeluarga.
Jika dirasakan THR kurang cukup, barulah kamu dapat menyisihkan khusus untuk lebaran setiap bulan.
Misalkan saja kamu tabung Rp50.000 per bulan untuk tambah-tambah THR. Nanti sewaktu lebaran, maka ada uang tambahan untuk merayakan Idul Fitri sebesar Rp50.000 x 12 bulan = Rp600.000.
Siapkan Dana Darurat
Seni mengatur keuangan lainnya yang juga harus kamu lakukan demi menyambut Idul Fitri adalah mempersiapkan dana darurat. darurat yang dipakai untuk kondisi emergency seperti sakit, PHK mendadak, atau pensiun.
Kamu dapat menyisihkan Rp 20.000 per bulan untuk berjaga-jaga ketika lebaran perlu keluar banyak uang. Tentu saja nominalnya dapat ditambahkan kalau kamu punya gaji yang semakin besar. Biasanya semakin besar gaji seseorang maka pengeluaran juga semakin besar.
Apabila dana darurat khusus Idul Fitri belum digunakan pada tahun ini, tetap simpan. Bisa jadi dana darurat tersebut akan terpakai di tahun-tahun mendatang.
Belanja Sesuai Kebutuhan
Manusia yang baik adalah yang mampu membatasi hawa nafsu. Tidak seluruh hawa nafsu membeli barang harus dituruti. Belanja sesuai kebutuhan saja sehingga potensi tidak terjadi over budget bisa lebih direalisasikan.
Pertama kali membatasi diri dalam berbelanja sesuai keinginan memang tidak mudah. Namun lama-kelamaan kamu akan terbiasa sehingga benar-benar hanya yang diperlukan saja yang dibeli.
Kalau penghasil kamu bertambah pun tetap tidak masalah mempertahankan gaya hidup sederhana. Tambahan dari penghasilan bisa dicoba untuk diinvestasikan. Kamu akan segera merasakan bahwa pendapatan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar.
Ingat bahwa kemampuan fisik dan mental seseorang akan berkurang seiring bertambahnya usia setelah menginjak usia 40 tahun.
Baca Juga: Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan & Cara Membuatnya
Sebaiknya kita selalu ingat untuk mempersiapkan diri di masa tua atau pensiun. Jadilah generasi non-sandwich supaya tidak merepotkan anak-cucu dengan mempertahan gaya hidup sederhana dan belanja apa yang dibutuhkan saja.
Perhatikan Harga dan Kualitas Barang yang Dibeli
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari generasi milenial beranggapan menggunakan barang branded asal luar negeri itu keren.
Faktanya sebagian dari barang branded tadi justru dibuat di Indonesia dan kembali di jual ke masyarakat Indonesia setelah dilabeli brand-brand ternama. Tentu saja harga yang dimaksud bisa mencapai jutaan atau lebih.
Sebagai gantinya kamu bisa coba untuk memilih produk dalam negeri. Produk dalam negeri banyak yang berkualitas tinggi.
Membeli produk dalam negeri juga sama saja dengan mendukung produsen local untuk tetap hidup di jaman globalisasi.
Membeli produk yang lebih terjangkau dapat membantumu mengumpulkan lebih banyak uang. Semakin banyak uang yang kamu tabung dan investasikan maka masa depan semakin baik.
Mempelajari Keuangan
Mungkin background pendidikan kamu bukanlah keuangan dan manajemen. Tidak ada salahnya juga untuk belajar keuangan lho. Ada banyak manfaat yang diperoleh seseorang dengan belajar keuangan.
Setidaknya tidak lagi perlu meminta bantuan professional dalam mengatur keuangan. Membayar jasa profesionial untuk memberikan arahan terhadap keuangan juga tidak murah. Daripada dipakai untuk mengeluarkan biaya tersebut kamu dapat menggunakannya untuk buka bisnis sampingan.
Baca Juga : Prospek Kerja Lulusan Jurusan Teknik Mesin Beserta Kisaran Gaji
Namun perlu dipahami juga kalau pengaturan terhadap keuangan tidak dilakukan hanya di waktu lebaran saja.
Kamu juga perlu secara disiplin untuk mengelola keuangan agar punya masa tua yang bebas finansial. Kebebasan finansial hanya dapat diwujudkan oleh orang-orang yang pandai dalam mengatur keuangannya.
Hindari Hutang
Kehadiran pinjaman online memang menjamur di Indonesia. Sayang sebaiknya kita tidak terlalu tergantung pada hutang. Hanya lakukan hutang untuk mengembangkan modal bisnis bukan untuk memulai.
Hutang juga disarankan hanya ketika kepepet saja, seperti untuk membangun rumah. Hindari pinjol sebisa mungkin meskipun bunganya tidak besar. Keberadaan bunga sendiri juga diharamkan dalam Islam karena memang berkaitan dengan riba.
Berhutang hanya akan menyulitkan diri sendiri di masa jatuh tempo. Iya, kalau seseorang terus diberikan kelapangan rezeki.
Masalah lain yang lebih mengerikan adalah hutang dibawa sampai mati. Seseorang akan ditagih di akhirat ketika tidak dapat bayar hutang.
Banyak bukan tips mengatur keuangan menjelang lebaran. Kamu hanya perlu menerapkan secara rutin untuk memperoleh kestabilan finansial.