Teori Pertumbuhan Ekonomi – Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis perkembangan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan yang bersifat kuantitatif. Biasanya diukur menggunakan data produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan ekonomi, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda meskipun sama-sama menggambarkan pembangunan.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Teori Pertumbuhan Ekonomi. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut!!!
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Berbicara teori pertumbuhan ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi itu sendiri diartikan sebagai peningkatan nilai dan jumlah produksi barang dan jasa, biasanya dihitung oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Perekonomian negara dapat dikatakan tumbuh karena kegiatan ekonomi masyarakat berdampak langsung pada peningkatan produksi barang dan jasa. Kegiatan tersebut juga berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional.
Dalam perkembangannya, beberapa teori dalam sebuah pertumbuhan ekonomi yakni dikemukakan oleh para ahli. Teori tersebut tampaknya menjelaskan siklus pertumbuhan serta faktor-faktor yang secara langsung memengaruhi perbaikan perekonomian.
1. Teori Klasik
Salah satu teori pertumbuhan ekonomi tertua abad ke-18 adalah teori klasik. Adam Smith, seorang tokoh yang sering dikaitkan dengan teori ini, meyakini bahwa perekonomian suatu penduduk di suatu negara dapat mencapai puncaknya melalui sistem liberal. Sistem tersebut terdiri dari dua elemen utama yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan produksi.
Namun, konsep asli teori ini mendapat tantangan dari tokoh lain, David Ricardo. Ia menilai pertumbuhan penduduk secara riil tidak berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebaliknya, hal tersebut hanya akan meningkatkan angkatan kerja produktif yang berakibat pada penurunan upah pekerja.
Adam Smith, yakni merupakan salah satu tokoh teori klasik, berpendapat bahwa perekonomian akan mencapai puncaknya dengan sistem liberal yang mencakup dua unsur, yaitu pertumbuhan masyarakat dan pertumbuhan produksi.
Selain Adam Smith, ada David Ricardo, yang mengkritik pendapat Adam Smith dan bersikeras bahwa pertumbuhan populasi akan mengarah pada tenaga kerja, sehingga upah akan turun.
Teori klasik yakni kemudian berkembang menjadi teori neoklasik yang dikembangkan oleh tiga tokoh. Tokoh pertama adalah Robert Solow yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat bila ada pertumbuhan produksi yang dapat dicapai dengan melalui kombinasi antara modal dan tenaga kerja.
Berikutnya adalah Keynesian atau Harrod Donar. Dia menekankan bahwa pembentukan modal merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi karena mendorong perekonomian ke output yang lebih tinggi.
Joseph Schumpeter mengatakan pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari inovasi dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia bisnis.
2. Teori Neokeynes
Teori Neokeynes yang dikembangkan oleh ekonom Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh modal, permintaan dan investasi.
Ketiganya berperan penting dalam meningkatkan produksi nasional negara ini dan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. Ini bisa dilakukan dalam jangka pendek atau menengah.
Beberapa pendukung teori Neokeynes juga menekankan pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia yakin investasi tersebut akan membantu meningkatkan produksi nasional terhadap skala kecil dan besar.
3. Teori Neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya merupakan evolusi dari teori klasik yang sebelumnya di kenalkan oleh Adam Smith. Narator nya adalah dua ekonom senior bernama Robert Solow dan T. W. Swan. Karenanya teori ini juga dikenal sebagai model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan.
Tren neoklasik memfokuskan teori pada tiga faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu modal, tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Teori ini mengasumsikan bahwa peningkatan angkatan kerja dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Akan tetapi, tanpa perkembangan teknologi modern, peningkatan tersebut tidak akan membawa hasil yang positif bagi pertumbuhan perekonomian nasional.
4. Teori Historis
Termasuk dalam salah satu teori ekonomi populer, teori sejarah dikembangkan oleh beberapa ahli ekonomi yang memiliki pandangan berbeda, namun keduanya berfokus pada kegiatan ekonomi masyarakat.
Beberapa ahli paling terkenal dalam mengembangkan teori pertumbuhan ekonomi ini adalah Werner Sombart, Karl Bucher, dan Frederich List.
Karl Bucher menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh hubungan antara produsen dan konsumen melalui tingkat tertutup rumah tangga, kota besar, kota kecil dan dunia.
Senada dengan teori Bucher, Werner Sombart juga mengkategorikan peran masyarakat bagi pertumbuhan ekonomi, mulai dari fase ekonomi tertutup, fase pertumbuhan industri hingga fase kapitalis.
Beberapa tokoh sejarah adalah Frederich, Karl Bucher, Werner Sombart dan Walt Whiteman Rostow. Teori sejarah menitikberatkan pada proses perkembangan ekonomi suatu masyarakat mulai dari prasejarah hingga fase industri, masyarakat dunia, dan masyarakat yang banyak dikonsumsi.
Frederich mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara bergantung pada teknik produksi dan mata pencaharian masyarakat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi manusia terbagi menjadi empat bidang, yakni era berburu dan mengembara, era pertanian dan kerajinan, industri, era eksistensi dan pertanian, serta era kerajinan, dan perdagangan.
Karl Bucher mengartikan dalam pertumbuhan ekonomi sebagai hubungan antara produsen dan konsumen. Teori yang diajukan tentang pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi rumah tangga tertutup, rumah tangga nasional, rumah tangga kota, dan rumah tangga dunia.
5. Teori Ekonomi Baru
Teori Pertumbuhan Ekonomi Baru, juga dikenal sebagai model pertumbuhan endogen, dikembangkan oleh Robert Lucas dan Paul Romer. Teori tersebut yakni telah menitikberatkan pada sumber daya manusia yang merupakan modal utama untuk meningkatkan produksi dan perekonomian nasional.
Menurut Romer dan Lucas, tenaga kerja dengan wawasan yang mendalam, pendidikan tinggi dan pelatihan profesional dapat mempercepat perkembangan industri dan teknologi. Alhasil, kegiatan produksi nasional pun bisa meningkat lebih cepat.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Teori Pertumbuhan Ekonomi. Semoga ulasan ini, dapat bermanfaat.