GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian dan jenis-jenis ratio profit margin beserta rumusnya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Profit Margin Ratio
Menurut Riyanto (1999: 37)
Rasio Frofit Margin adalah perbandingan antara laba operasi bersih dan penjualan bersih.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rasio margin laba adalah selisih antara penjualan bersih dengan biaya operasi (harga pokok penjualan + biaya administrasi ditambah biaya umum), yang perbedaannya dinyatakan sebagai persentase dari penjualan bersih.
Gross Margin Ratio adalah atau keseimbangan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama (Munawir 2001: 99).
Menurut Hariyadi (2002: 297)
Rasio Profit Margin adalah ukuran kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam kaitannya dengan penjualan. Semakin rendah biaya operasi per rupiah penjualan, semakin tinggi margin yang diperoleh.
Rasio margin keuntungan juga dapat menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menentukan harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk.
Simamora (1999: 161) berpendapat bahwa margin kontribusi (contribution margin) adalah perbedaan antara harga jual unit dan biaya variabel per unit. Margin kontribusi juga dapat dinyatakan sebagai persentase dari pendapatan penjualan.
Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah persentase margin kontribusi dibandingkan dengan total penjualan.
Berdasarkan makna di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio profit margin adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan per rupiah penjualan yang dinyatakan dalam persentase.
Jenis-jenis Ratio Profit Margin
1. Gross Profit Margin Ratio
Gross Profit Margin Ratio mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai untuk setiap penjualan rupiah, atau jika rasio ini dikurangkan dari angka 100%, ini akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutupi biaya operasi dan laba bersih.
Data rasio margin laba kotor dari beberapa periode akan dapat memberikan informasi tentang kecenderungan rasio margin laba kotor yang akan diperoleh dan jika dibandingkan dengan rasio standar akan diketahui apakah margin yang diperoleh perusahaan tinggi atau sebaliknya.
Rumus untuk menghitung Gross profit margin ratio menurut Munawir (2001:99) adalah sebagai berikut:
2. Net Profit Margin Ratio
Ukuran rasio profit margin untuk setiap transaksi penjualan ditentukan oleh dua faktor, yaitu penjualan bersih dan laba operasi atau laba operasi bersih tergantung pada pendapatan dari penjualan dan jumlah biaya operasi.
Dengan jumlah biaya operasi tertentu, rasio margin laba dapat diperbesar dengan meningkatkan penjualan, atau dengan angka penjualan tertentu rasio margin laba dapat diperbesar dengan menekan atau mengurangi biaya operasi.
Rumus untuk menghitung Net profit margin rasio menurut Riyanto (1999:37) adalah sebagai berikut :
3. Operating Profit Margin Ratio
Perbedaan antara rasio margin bersih (rasio pendapatan bersih dengan penjualan) dan 100% menunjukkan persentase yang tersisa untuk menutupi harga pokok penjualan dan biaya operasi, persentase sisanya disebut rasio margin operasi atau rasio penjualan bersih. (Munawir, 2001: 100).
Sehingga margin operasi dapat dihitung menggunakan rumus:
Rasio operasi mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio tinggi menunjukkan bahwa kondisinya tidak baik karena itu berarti setiap rupiah penjualan yang diserap dalam biaya juga tinggi, dan tersedia untuk keuntungan kecil.
Namun rasio yang terbilang tinggi disebabkan tidak hanya oleh faktor internal saja yang bisa dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor eksternal seperti faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan tentang pengertian dan jenis-jenis rasio profit margin beserta rumusnya. Semoga bermanfaat.