GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian reksadana beserta karakteristik, manfaat dan jenis-jenis reksadana. Berikut penjelasannya…
Pengertian Reksadana
Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari komunitas investor untuk diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi (UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1, paragraf 27).
Dengan kata lain, Reksa Dana disamakan dengan wadah yang dimiliki oleh Manajer Investasi (MI) di mana wadah tersebut berisi berbagai jenis saham.
Saham dalam keranjang adalah satu reksa dana dengan reksa dana lainnya, tergantung pada resep masing-masing Manajer Investasi.
Karakteristik Reksadana
Reksadana memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari jenis investasi lain. Karakteristik reksa dana adalah sebagai berikut:
- Merupakan perusahaan sekuritas atau manajemen aset.
- Reksadana dijual oleh agen penjual reksa dana, baik bank maupun melalui perusahaan efek.
- Dalam reksa dana tidak ada uang pertanggungan dan tidak ada biaya asuransi.
- Jumlah biaya pembelian adalah 0% – 2% dari nilai Reksa Dana.
- Tidak ada biaya administrasi.
- Biaya penjualan reksa dana sama dengan 0% – 2% dari nilai reksa dana pada tahun pertama.
- Alokasi dana untuk tahun pertama adalah 98% – 100%.
- Menggunakan satu harga.
- Umumnya penjualan menunjukkan prospektus dan mengisi profil risiko.
- Kebanyakan investor reksadana adalah institusi dan ritel.
- Sebagian besar investor telah membeli produk Reksa Dana yang dibeli.
Manfaat Reksadana
1. Manajemen Profesional
Dana yang diinvestasikan dikelola oleh Manajer Investasi profesional dan ahli dalam hal pengelolaan dana, yang umumnya terbatas waktu. Peran manajer di sini sangat penting untuk mengelola portofolio dalam reksa dana.
2. Diversifikasi Investasi
Keberadaan diversifikasi investasi dapat meminimalkan risiko yang timbul dengan direalisasikan dalam portofolio. Meski begitu, itu tidak bisa menghilangkan risiko investasi dengan reksa dana.
3. Pengelolaan Dana Transparan
Transparansi reksadana dapat digunakan untuk memantau keuntungan melalui pengembangan biaya dan portofolio yang berkelanjutan.
Manajer investasi biasanya akan menerbitkan nilai aset bersih setiap pertengahan tahun dan setiap tahun secara teratur, sehingga investor dapat memantau kemajuan mereka.
4. Likuiditas Tinggi
Likuiditas yang tinggi dapat meningkatkan keberhasilan investasi. Investor akan mencairkan unit partisipasi mereka sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh reksa dana untuk memudahkan investor untuk mengelola uang tunai mereka.
5. Biaya Rendah
Efisiensi biaya transaksi karena reksadana adalah sekelompok pemodal yang dikelola secara profesional sesuai dengan kemampuan berinvestasi.
6. Risiko Rendah
Investasi reksadana tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dari risiko kerugian. Namun, reksa dana masih diminati oleh investor, menengah ke atas.
Berikut ini merupakan tabel kelebihan dan kekurangan reksadana:
Jenis-Jenis Reksadana
Secara umum, reksadana dibagi menjadi dua jenis: Reksadana Terbuka dan Reksadana Tertutup.
1. Reksadana Terbuka
Reksa dana terbuka adalah jenis investasi yang dapat dijual kembali tanpa melalui mekanisme penjualan di bursa saham ke Perusahaan Manajemen Investasi.
Sebagian besar reksa dana saat ini adalah tipe terbuka dengan harga jual yang biasanya sama dengan nilai bersih aset.
2. Reksadana Tertutup
Reksa dana tertutup tidak dapat dijual kembali ke perusahaan manajemen investasi. Unit partisipasi hanya dapat dijual di bursa saham dengan harga jual di bawah nilai aset.
Jumlah dana atau aset dalam reksa dana bukanlah jumlah yang besar karena keterbatasan investor untuk berinvestasi karena jangka waktu yang panjang.
Ada 4 elemen penting dalam reksa dana yang harus diketahui oleh calon investor, yaitu:
- Reksadana adalah kumpulan dana dari kumpulan investor
- Diinvestasikan melalui instrumen investasi
- Reksadana dikelola dan dijalankan oleh manajer investasi profesional
- Reksadana adalah alat investasi untuk dana jangka menengah dan panjang
Jenis-Jenis Reksa Dana Berdasarkan Portofolionya
1. Reksadana Saham
Jenis reksadana di mana investasi minimal 80% dari dana yang mereka kelola adalah dalam bentuk saham (efek ekuitas).
Keuntungan dihasilkan dari efek stok potensial yang memberikan pengembalian lebih tinggi dalam bentuk capital gain karena pertumbuhan dividen dan harga saham.
Jenis reksadana ini diklaim memberikan manfaat terbesar, tetapi juga disertai dengan risiko tinggi.
2. Reksadana Campuran
Jenis reksadana yang berpotensi mengalami kerugian reksadana saham. Dalam reksa dana campuran, investasi dilakukan dalam dua efek pertukaran saham sekaligus,
efek hutang dan efek ekuitas, di mana perbandingan keduanya tidak termasuk reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana yang menginvestasikan setidaknya 80% dana yang dikelola ke dalam sekuritas utang.
Manfaat yang bisa didapat lebih tinggi dari reksadana pasar uang dengan potensi kerugian yang lebih tinggi. Namun, keuntungannya tetap lebih tinggi daripada reksadana campuran dan saham.
4. Reksadana Pasar Uang
Sebagian besar jenis reksa dana memberikan risiko laba rendah, tetapi juga dengan kemungkinan pengembalian terbatas.
Paling tidak 80% reksa dana pasar uang dikelola dalam efek pasar uang, yaitu efek hutang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun (SBI dan deposito).
5. Reksadana Index
Jenis reksadana yang untung dan rugi sesuai dengan indeks. Dalam reksa dana ini, sebagian besar dana dikelola secara pasif, yang berarti bahwa tidak ada perdagangan di bursa, kecuali ada penukaran atau berlangganan baru.
Baca Juga :
- Pengertian Investasi
- Pengertian Kebijakan Moneter
- Pengertian Digital Marketing
- Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Demikian pembahasan tentang pengertian reksadana beserta karakteristik, manfaat dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat, dan Terima kasih.