Pengertian permintaan absolut adalah salah satu yang menjadi pembahasan dalam studi Ekonomi Mikro. Pembahasan seputar absolute demand berkaitan dengan daya beli seseorang dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
Karena salah satu hal yang umum terjadi ialah ketidakmampuan masyarakat dalam membeli suatu produk barang dan jasa. Isu seputar ketidakmampuan pembelian itulah yang menjadi pokok bahasan dalam absolute demand.
Dalam artikel ini akan membahas berbagai topik terkait pengertian permintaan absolut, dimulai dari definisi, faktor yang mempengaruhi, hingga contoh kasus dari hal tersebut.
Pengertian Permintaan Absolut Adalah
Permintaan absolut atau sering juga disebut sebagai absolute demand adalah permintaan terhadap barang dan/atau jasa akan tetapi tidak disertai daya untuk melakukan pembelian.
Ketidakmampuan tersebut dapat berupa dalam upaya memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa. Bisa seperti air, listrik, makanan, minuman, kendaraan, dan lain sebagainya.
Permintaan absolut mencakup tidak dilakukannya proses pembelian yang biasanya disebabkan oleh status ekonomi dan pendapatan, harga produk yang terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau, dan kuantitas produk yang sangat sedikit.
Bisa disimpulkan, bahwa absolute demand adalah produk yang tidak bisa dibeli oleh masyarakat akibat tidak mampunya mereka untuk melakukan pembelian sehingga hanya menjadi angan-angan saja.
Contoh dari Absolute Demand
Ada banyak contoh kasus dari absolute demand yang dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini kamu akan mendapatkan contoh kasus dari AD supaya makin memantapkan pemahamanmu. Beberapa contoh kasus permintaan absolut adalah:
- Ani ingin membeli laptop yang akan digunakan untuk keperluan perkuliahannya. Harga dari laptop yang dibutuhkan Ani ialah berjumlah Rp. 5.000.000,. Namun, dikarenakan Ani hanya mempunyai uang sebanyak Rp.1.000.000 saja maka Ani tidak bisa membeli laptop yang dirinya butuhkan.
- Wati merupakan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT). Dirinya harus membeli beras dikarenakan stok beras di rumah akan segera habis. Disaat berada di toko beras, harga beras Rp.15.000 per/kg. Wati merasa sedih karena ia tidak mampu membeli beras tersebut mengingat uang yang dimilikinya hanya Rp.10.000 saja.
- Indra merupakan seorang pegawai swasta. Lokasi kantor Indra berada di luar kota dan harus ditempuhnya selama 1 jam perjalanan dengan menggunakan transportasi umum. Dikarenakan ingin menghemat waktu, Indra memutuskan untuk membeli kendaraan roda 2. Sayangnya Indra tidak mampu membeli motor tersebut mengingat harganya Rp.15.000.000 sedangkan uang yang dimilikinya hanya Rp.4.000.000 saja.
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan suatu produk dari sisi konsumen. Faktor ini bersifat umum dan dapat terjadi pada kasus permintaan absolut. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan absolut adalah:
Jumlah Pendapatan
Jumlah pendapatan suatu anggota masyarakat merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan jumlah permintaan. Seperti, jumlah alokasi dana yang digunakan untuk keperluan konsumsi barang normal (normal goods) akan senantiasa naik seiring dengan kenaikan pendapatan seseorang.
Contohnya adalah, dengan pendapatan Ani yang berjumlah Rp.2.000.000 per bulannya memutuskan membeli beras sebanyak 5 Kg. Setelah pendapatan meninggkat sebanyak Rp.500.000 Ani memutuskan menambah pembelian beras menjadi 7 Kg per bulannya.
Harga
Pada umumnya, apabila harga naik maka permintaan akan turun. Apabila harga turun, maka permintaan akan naik. Namun, rumusan ini tidak berlaku sepenuhnya dalam permintaan.
Dalam banyak kasus, peningkatan maupun penuruan harga tidak terlalu berpengaruh pada barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang mewah (luxury goods).
Harga Barang Substitusi
Salah satu faktor lainnya yang turut mempengaruhi permintaan absolut adalah harga barang subtitusi. Barang subtitusi merupakan barang penganti dari barang lain yang bisa berperan sama atau nyaris sempurna.
Apabila masyarakat tidak mampu membeli suatu produk, maka salah satu pilihan yang bisa dilakukan adalah mencari peganti produk yang harganya jauh lebih terjangkau.
Contohnya adalah, apabila harga beras seharga Rp.50.000 per/kg tidak bisa dijangkau oleh sebagian masyarakat. Maka pilihannya bisa dengan membeli jagung atau ubi saja yang harganya jauh lebih murah daripada beras.
Harga Barang Komplementer
Barang komplementer dapat didefinisikan sebagai barang yang melengkapi fungsi barang lain. Contohnya seperti minyak bensin yang merupakan komplementer atas sepeda motor dan mobil.
Apabila harga barang komplementer naik, maka ini bisa berpengaruh pada absolute demand. Seperti jika harga bensin naik, maka masyarakat akan mempertimbangkan apakah akan membeli motor atau tidak saja.
Selera
Selera juga menjadi faktor yang berpengaruh pada permintaan. Bahkan ini bisa menjadi penentu apakah masyarakat lebih memilih barang A daripada barang B.
Contohnya adalah kamu tentu tidak akan membeli ubi walaupun harganya murah dan lebih memilih beras. Hal ini dikarenakan kamu tidak menyukai ubi sebagai makanan pokok harianmu.
Perbedaan antara Permintaan Efektif, Potensial, dan Absolut
Dalam mempelajari hukum permintaan dan penawaran, ketiga jenis permintaan yakni permintaan efektif, potensial, dan absolut menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan ketiga jenis permintaan tersebut menjadi bagian kecil dari hukum permintaan dan penawaran.
Adapun fungsi dari ketiga jenis permintaan itu adalah agar kamu bisa mengukur kemampuan pasar dan potensi produksi yang dihasilkan.
Seperti yang sudah kamu ketahui permintaan absolut adalah permintaan terhadap barang dan/atau jasa akan tetapi tidak disertai daya untuk melakukan pembelian. Alhasil dari jenis permintaan ini adalah tidak adanya daya beli, tidak terlaksananya pembelian, dan tidak memiliki kemampuan pengukuran.
Permintaan efektif adalah permintaan yang dibersamai dengan kesediaan untuk membayar untuk membawa suatu barang atau jasa yang diminta ke pasar.
Contoh dari permintaan efektif adalah apabila suatu kelompok masyarakat mampu dan mau mengalokasikan uang sebanyak Rp, 200.000.000 untuk membeli sebuah mobil, maka itu dapat diartikan sebagai permintaan efektif.
Jadi dari jenis permintaan ini sudah didukung oleh daya beli, telah terlaksana, dan bisa diukur nilai aktual dari proses konsumsinya.
Adapun permintaan potensial adalah permintaan yang suatu hari nanti dapat berubah menjadi permintaan efektif jika beberapa syarat telah terpenuhi. Bisa dikatakan bahwa permintaan potensial merupakan konsumen sudah berpotensi membeli suatu barang namun belum melakukannya.
Contoh dari permintaan potensial adalah apabila kamu sudah menabung uang semenjak dua tahun yang lalu untuk membeli sepeda motor yang beharga Rp.15.000.000. Namun setelah uang berhasil terkumpul, kamu memutuskan menunda pembelian karena ada kebutuhan lain yang mendesak.
Jadi dari permintaan efektif dapat disimpulkan bahwa permintaan ini sudah didukung oleh daya beli masyarakat akan tetapi belum terjadinya proses pembelian.
Selain itu kamu hanya mampu mengukur potensi konsumen untuk membeli suatu produk saja, tidak dapat mengkur nilai aktual dari proses konsumsi sebagaimana pada jenis permintaan efektif.
Kesimpulan
Kesimpulan dari perbedaan antara permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut adalah terletak pada daya beli, pelaksanaan dari proses transasksi pembelian, dan kemampuan pengukuran nilai aktual dan nilai potensi konsumen.
Demikianlah artikel yang membahas seputar pengertian permintaan absolut atau dikenal juga sebagai absolute demand. Semoga artikel ini dapat membantu proses belajarmu.