GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tenang pengertian insentif beserta jenis, bentuk, tujuan dan indikatornya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Insentif
Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di luar gaji utama mereka untuk membantu memotivasi atau mendorong karyawan ini untuk bekerja lebih keras dan berusaha untuk terus meningkatkan kinerja kerja di perusahaan.
Prinsip pemberian insentif terkait dengan kinerja karyawan yang melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
Untuk kerja keras dan prestasi kerjanya, karyawan akan mendapat penghargaan, bisa dalam bentuk uang, barang, dan lainnya.
Pemberian insentif ini umumnya diberikan kepada staf pemasaran yang berhasil menjual melebihi target perusahaan. Misalnya, tenaga penjualan yang menjual lebih dari target penjualan.
Beberapa ahli telah menyatakan pendapat tentang arti insentif, termasuk:
Menurut Andrew F. Sikula
Insentif adalah sesuatu yang mendorong atau memiliki kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan, insentif adalah motif dan penghargaan yang dibentuk untuk meningkatkan produksi.
Menurut Samsudin
Insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda bukan berdasarkan evaluasi pekerjaan, tetapi karena perbedaan kinerja.
Menurut Gorda
Insentif adalah sarana memotivasi karyawan dalam bentuk materi, yang diberikan sebagai stimulus atau pendorong yang disengaja kepada pekerja untuk meningkatkan produktivitas mereka dalam organisasi.
Jenis-Jenis Insentif
Berbagai jenis insentif dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk dan berdasarkan penerimaannya.
1. Jenis-Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya
- Insentif material : insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus, bagi hasil, kompensasi ditangguhkan, dan tunjangan hari tua.
- Insentif non-material : insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk sertifikat penghargaan, pemberian promosi, jaminan sosial, pujian dalam bentuk tertulis dan lisan.
2. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimaannya
- Insentif individu : insentif yang diberikan kepada karyawan untuk kerja keras dan prestasi di tempat kerja
- Insentif kelompok : memberikan insentif kepada karyawan sesuai dengan standar masing-masing kelompok / kelompok
- Insentif seluruh pabrik : memberikan insentif kepada semua karyawan perusahaan sesuai dengan kriteria pembayaran yang ditentukan oleh perusahaan
Bentuk-Bentuk Insentif
Sebagaimana dinyatakan dalam definisi insentif di atas, pemberian insentif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Menurut Koontz, pemberian insentif dapat berbentuk uang, partisipasi, dan lingkungan kerja yang baik.
1. Insentif Dalam Bentuk Uang
Secara umum, karyawan lebih suka menerima insentif dalam bentuk uang. Hal ini terkait dengan realisasi kualitas hidup karyawan yang lebih baik dari segi keuangan.
Dengan kinerja kerja yang baik akan mendukung peluang untuk mendapatkan insentif dari perusahaan. Dengan begitu, kebutuhan hidup karyawan ini terpenuhi dan menjadi lebih baik.
2. Insentif dalam Bentuk Lingkungan Kerja yang Baik
Lingkungan kerja yang baik adalah salah satu impian para pekerja. Alasannya, dengan lingkungan kerja yang baik, ini akan mendukung kenyamanan kerja dan meningkatkan kinerja.
3. Insentif Dalam Bentuk Partisipasi
Kesempatan untuk berpartisipasi dan berkomunikasi dengan petinggi di perusahaan dapat memberikan dorongan semangat kerja kepada para pekerja.
Dengan kesempatan ini, karier seorang karyawan dapat meningkat lebih cepat sesuai dengan kinerjanya.
Selain itu, dengan kesempatan untuk menjadi peserta, seorang karyawan mendapat pengakuan dan mendapat dukungan dari perusahaan.
Tujuan Pemberian Insentif
Sesuai dengan penjelasan definisi insentif di atas, kompensasi dalam bentuk insentif terkait erat dengan motivasi kerja. Jadi, insentif diberikan berdasarkan kinerja atau produksi pekerja.
Berikut ini adalah tujuan pemberian insentif:
1. Tujuan Insentif untuk Perusahaan
- Mempertahankan loyalitas pekerja yang berkualitas
- Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja pekerja, di mana ini akan terlihat dari ketidakhadiran dan tingkat turnover tenaga kerja
- Dengan meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan kata lain, produksi meningkat untuk setiap unit per unit waktu, dan penjualan meningkat
2. Tujuan Insentif untuk Karyawan
- Meningkatkan dan meningkatkan standar hidup dengan penghasilan tambahan selain gaji pokok
- Meningkatkan dan meningkatkan moral karyawan sehingga pekerja berusaha untuk unggul di tempat kerja
Indikator Pemberian Insentif
Dalam memberikan insentif, tentu saja perusahaan tidak hanya melakukannya. Secara umum, ada beberapa indikator pemberian insentif, yaitu:
1. Kinerja Karyawan
Karyawan yang berprestasi atau mereka yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata biasanya selalu mendapatkan insentif dari perusahaan.
2. Waktu Kerja Karyawan
Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima oleh karyawan juga dapat ditentukan oleh waktu kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.
3. Senioritas Karyawan
Masa kerja karyawan di perusahaan juga memengaruhi jumlah insentif yang akan diterimanya.
4. Kebutuhan Karyawan
Memberikan insentif kepada karyawan juga dapat didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik dari karyawan.
5. Keadilan dan Kelayakan
Perusahaan juga sering memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan pengorbanan kerja yang telah dilakukan oleh karyawan ini.
6. Evaluasi Posisi Karyawan
Tingkat posisi karyawan juga merupakan salah satu indikator penting dalam memberikan insentif.
Baca Juga :
Demikian pembahasan tenang pengertian insentif beserta jenis, bentuk, tujuan dan indikatornya. Semoga bermanfaat, dan Terima kasih.