Ilmu ekonomi dikenal mempunyai banyak sekali cakupan, salah satunya adalah tentang ekonomi makro. Banyaknya cakupan ari ilmu tersebut dapat terjadi karena memang perkembangan ekonomi sudah terjadi sejak zaman dulu.
Pada praktiknya, Anda bisa menemukan ilmu dalam bentuk paling sederhana hingga paling terstruktur dan kompleks seperti sekarang. Apabila harus membahas semuanya ilmu ekonomi tersebut, maka memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Namun, di antara bidang lainnya, Ekonomi Macro merupakan yang paling populer dibahas. Nah, sebenarnya seperti apakah bidang ilmu tersebut? Untuk mengetahuinya, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Apa itu Ekonomi Makro?
Berdasarkan dari namanya, dapat diketahui bahwa Ekonomi Makro merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekonomi secara menyeluruh. Lebih tepatnya, studi tersebut secara khusus mempelajari tentang ekonomi secara menyeluruh dan skala besar.
Oleh karena hal tersebut, bidang ini kerap kali digunakan sebagai instrumen dalam analisis dan perancangan target kebijakan terkait tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga keseimbangan neraca pembayaran berkelanjutan.
Tidak hanya itu, studi tersebut juga dapat menganalisis konsumen terkait bagaimana pengalokasian pendapatan untuk menggunakan jasa ataupun beli produk barang. Jadi, secara umum ilmu ini dapat digunakan dalam menganalisa berbagai aspek perekonomian skala besar.
Tujuan Ekonomi Makro
Seperti halnya bidang keilmuan lainnya, penerapan dari bidang ekonomi ini juga mempunyai tujuan. Secara umum, tujuannya ada berbagai macam dan dapat memberikan pengaruh terhadap jalannya ekonomi suatu negara.
Dapat dikatakan juga, tujuan kebijakan ekonomi makro adalah untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang terdapat dalam suatu negara. Berikut ini adalah berbagai macam tujuan dalam penerapan kebijakan ekonomi tersebut.
1. Membuka Lapangan Kerja
Kebijakan yang diproduksi dari bidang keilmuan ini memiliki tujuan untuk dapat membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan. Hal itu membuat negara bisa mengurangi dan meminimalkan jumlah angka pengangguran di negaranya.
Pasalnya, tingginya tingkat pengangguran dapat memberikan dampak buruk untuk suatu negara. Bahkan, secara ekstrem, tingkat pengangguran yang tinggi malah akan menjadi beban untuk perkembangan ekonomi negaranya.
2. Meningkatkan Produksi Dalam Negeri
Seperti diketahui, sedikit atau banyaknya kapasitas produksi dalam satu negara sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya investasi yang masuk. Sedangkan, investasi tersebut banyak tergantung oleh tingkat tabungan di dalam negeri.
Kemudian, tabungan dalam negeri tersebut sangat bergantung terhadap berapa besar tingkat suku bunga dan penghasilan masyarakatnya. Oleh karena itu, supaya dapat meningkatkan jumlah produksi negara perlu dilakukan peningkatan penghasilan masyarakat dengan cara meningkatkan produktivitas.
3. Menstabilkan Kondisi Ekonomi
Berikutnya, tujuan kebijakan ekonomi makro adalah untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil. Perlu diketahui, stabilitas ekonomi negara mencakup kestabilan harga, lapangan kerja, dan besaran pendapatan masyarakatnya.
Penerapan kebijakan ekonomi macro ini bertujuan membuat harga barang dan lapangan kerja lebih stabil. Apabila dapat tercipta kondisi seperti itu, maka dapat memberikan dampak positif untuk suatu negara.
4. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran
Sebagai suatu negara tentunya sudah memiliki keniscayaan untuk saling bertransaksi dalam bidang perdagangan dengan negara lainnya. Kegiatan transaksi tersebut nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap perekonomian negaranya.
Oleh karena hal tersebut, diperlukan penyeimbangan dalam hal neraca pembayaran. Beberapa komponen paling penting untuk dipahami dalam neraca pembayaran tersebut antara lain adalah transaksi berjalan, lalu lintas moneter, hingga neraca perdagangan.
5. Meratakan Pendapatan Penduduk
Tujuan berikutnya dalam penerapan makro ekonomi adalah untuk meratakan pendapatan penduduk. Pembagian pendapatan secara merata tersebut dapat diwujudkan dengan adanya pemerataan terhadap hasil olahan sumber daya manusia dan alam.
Pemerataan dalam pembagian pendapatan ini diharapkan bisa membuat daya beli atau tingkat konsumsi dari masyarakat meningkat. Dengan begitu, masyarakat dapat menjalani kehidupan secara seimbang dan damai tanpa adanya kerusuhan bisa diwujudkan.
Secara umum kurang lebih seperti itulah tujuan dari penerapan ekonomi macro untuk sebuah negara. Melihat penjelasan tersebut bisa diketahui bahwa memang pemahaman serta penerapan dari ilmu tersebut sangat penting untuk perkembangan perekonomian negara.
Kebijakan di Dalam Ekonomi Makro
Pembelajaran tentang Macro Economy pada umumnya membahas berbagai hal terkait deflasi, inflasi, ketersediaan lapangan pekerjaan, hingga tingkat pengangguran. Pada praktiknya sendiri, terdapat beberapa kebijakan yang dikeluarkan.
Berikut adalah beberapa kebijakan tersebut:
1. Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan ini secara umum mengatur tentang pengeluaran dan pemasukan sebuah negara. Penghasilan atau pemasukan negara dapat diperoleh dari pembayaran pajak oleh setiap masyarakat.
Tidak hanya itu saja, pundi pemasukan lainnya bisa juga dari sumber seperti non pajak seperti denda, pemberian dari negara lain, gratifikasi, dan juga denda.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dikatakan sebagai pembeda utama antara ekonomi mikro dan makro. Kebijakan tersebut mempunyai fungsi untuk melihat seberapa besar dana yang sudah dikeluarkan pihak bank sentral suatu negara.
Semakin besar dan banyak putaran uangnya, maka dapat memberikan pengaruh pada tingkat inflasi. Kondisi tersebut nantinya dapat membuat harga produk bisa menjadi meningkat baik secara signifikan maupun tidak.
Sebaliknya, jika perputaran uang di masyarakat sedikit, maka dapat membuat harga produk menjadi lebih murah. Kondisi turunnya harga produk tersebut disebut dengan deflasi atau kebalikan dari inflasi.
Kebijakan dalam hal moneter bisa dikatakan memiliki peran sangat penting bagi kehidupan masyarakat, yakni menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu, penting untuk Anda memahami ilmu tersebut supaya bisa mengetahui penerapannya di kehidupan sehari-hari.
3. Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan berikutnya yang dikeluarkan adalah kebijakan segi penawaran. Fungsi kebijakan terebut adalah menyeimbangkan neraca keuangan di suatu negara ataupun perusahaan. Berdasarkan hal itu, tidak mengherankan apabila perusahaan mulai banyak memerlukan ahli tersebut guna menyeimbangkan keuangannya.
Dengan menyerahkan ilmu itu pada ahlinya diharapkan berbagai macam proses pengelolaan keuangan terkait dengan produksi bisa diminimalkan. Tidak hanya itu, diharapkan juga terdapat penyeimbangan dalam hal kualitas produknya.
Kondisi seperti itu dapat menciptakan barang produksi yang lebih berkualitas. Untuk konteks di Indonesia, Macro Economy menjadi alat analisis pada perubahan ekonomi nasional yang bisa berpeluang memberikan pengaruh terhadap masyarakat, pasar, dan perusahaan.
Melihat dari ilmu tersebut, Anda juga dapat memperoleh penjelasan terhadap perubahan kondisi ekonomi Indonesia. Tentunya, semua tersebut dilakukan dengan harapan untuk memperoleh hasil analisis terbaik.
Kurang lebih seperti itulah berbagai kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan macro economy. Pengetahuan akan keilmuan ini terbilang sangat penting sehingga Anda dapat mengetahui produk kebijakan apa saja yang dikeluarkan serta manfaatnya bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.
Demikian tadi berbagai penjelasan terkait dengan ekonomi makro secara keseluruhan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui tentang berbagai hal seperti pengertian, tujuan, hingga kebijakan terkait bidang keilmuan tersebut.
Memahami dan mempelajari tentang bidang ilmu ini tentu sangatlah penting dan bermanfaat. Dengan mempelajarinya, Anda dapat mengetahui berbagai aspek ekonomi yang sifatnya makro baik itu di tingkat negara maupun masyarakat sekitar.