Sejak tahun 2015 hingga 2021 semakin banyak startup yang terdaftar, hingga Indonesia dijadikan sebagai startup terbanyak kelima di dunia. Namun memang kepercayaan akan startup saat ini semakin menurun dan tidak sedikit yang gagal.
Fenomena Tech Winter inilah yang mengacu dengan kondisi startup yang semakin menurun dan banyak kegagalan terjadi. Terjadinya kondisi tersebut juga diakibatkan dengan penurunan kegiatan startup berbasis teknologi. Kondisi tersebut juga dikatakan sebagai musim dingin teknologi.
Musim dingin teknologi dikatakan saat minat investor terhadap adanya perusahaan rintisan dengan basis teknologi semakin menurun. Ini juga yang menyebabkan banyaknya kegagalan di tengah jalan.
Tech Winter bukan hanya melanda Indonesia saja, namun juga seluruh dunia. Lalu Tech Winter artinya apa? Apa saja yang menyebabkannya? Bagaimana cara mengatasinya dan hal lain penting untuk diketahui?
Pengertian Tech Winter
Tech Winter adalah istilah yang digunakan agar bisa menjelaskan sebuah situasi dimana perkembangan industri teknologi terhenti atau mengalami stagnasi. Fenomena tersebut juga biasanya terjadi pada startup yang bergerak di sektor teknologi yang mengalami perkembangan pesat lalu secara mendadak mengalami penurunan secara drastis.
Saat kondisi tersebut terjadi banyak sekali perusahaan rintisan yang gagal dan tumbang, karena mengalami penurunan untuk investasi serta kurangnya dana operasional. Kejadian tersebut membuat Perusahaan menjadi bangkrut karena krisis finansial yang terjadi.
Dalam hal ini juga terdapat beberapa hal yang memang bisa mengindikasikan saat perusahaan mengalami kondisi kegagalan, seperti terjadinya pengurangan untuk karyawan dalam jumlah cukup besar, seperti memutus hubungan kerja (PHK) serta tidak dilakukannya recruitment.
Alasan Munculnya Tech Winter
Bukan hanya memberikan dampak ke perusahaan startup saja, namun kondisi tersebut juga membuat beberapa perusahaan teknologi besar terkena dampaknya seperti Amazon, Twitter, Meta hingga Google. Baru-baru ini juga terjadi pemberhentian banyak sekali karyawan bahkan bukan hanya ratusan saja hingga puluhan ribu pada perusahaan tersebut.
Jika melihat dari sisi pakar ekonomi, fenomena ini juga disebabkan oleh salah satu faktor terkena dari dampak pandemi Covid-19. Meningkatnya suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) hingga adanya ketegangan geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Bukan hanya 3 faktor diaras saja, namun terjadinya pemberhentian kerja karyawan ini juga diakibatkan oleh imbas sistem manajerial yang belum sepenuhnya matang. Bahkan investasi serta perekrutan yang berlebihan juga menyebabkan anggaran semakin tinggi, terutama saat pandemi.
Ditambah dengan hasil kerja tidak maksimal. Banyak dampak disebabkan oleh PHK seperti pada moral juga psikologi karyawan. Tidak sedikit pekerja merasa stres juga bingung karena metode PHK yang digunakan tidak mempertimbangkan bagaimana kinerja karyawan selama ini dan terkesan seenaknya saja.
4 Tips Menghadapi Tech Winter
Agar bisa selalu bertahan di tengah kondisi genting saat fenomena tersebut terjadi, ada 4 tips yang bisa dilakukan terutama untuk pemilik Perusahaan. Lakukan upaya berikut untuk bisa menghadapi fenomena tersebut:
Bijak dalam Melakukan Investasi
Setelah mengetahui apa itu Winter Tech, ketahuilah upaya pertama yang bisa dilakukan yaitu lebih bijak melakukan investasi. Investasi merupakan kegiatan penting perusahaan agar dapat mengembangkan bisnisnya serta meningkatkan nilai perusahaan.
Namun jika tidak dilakukan secara bijak, kegiatan tersebut bisa memicu krisis keuangan dengan dampak buruk untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Investasi yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu faktor terjadinya PHK besar-besaran di perusahaan sudah terjadi di beberapa perusahaan besar. Agar dapat menghindari krisis keuangan pada perusahaan, tentunya harus ada strategi investasi jelas, terukur serta mempertimbangkan bagaimana risiko juga potensi keuntungan dari semua investasi akan dilakukan.
Melakukan Evaluasi Pada Bisnis Model yang Dijalankan
Melakukan evaluasi pada bisnis model menjadi hal cukup penting dilakukan agar perusahaan bisa berkembang juga melakukan adaptasi dengan perubahan pasar. Proses evaluasi ini juga memiliki tujuan agar dapat melakukan identifikasi terhadap kelemahan juga kelebihan dari bisnis model yang memang sudah ada.
Selain itu juga ikut memastikan bahwa model tersebut juga masih bisa memberikan keuntungan, berkelanjutan serta relevan dengan berbagai hal terjadi di pasar.
Perusahaan juga pastinya harus dapat memastikan bahwa produk atau layanan ditawarkan kepada cutomer dapat menguntungkan dan berkepanjangan. Dengan hal ini, maka akan membuat perusahaan bisa bertahan lama.
Menghemat Biaya
Dengan membatasi pengeluaran serta meningkatkan pendapatan juga bisa menjadi metode paling aman agar dapat menghadapi situasi. Pemilik perusahaan harus selalu berhati-hati dalam mengurus anggaran pengeluaran.
Hal ini seperti anggaran pengeluaran untuk rekruitment, pemasaran hingga melakukan promosi. Dalam hal pemasaran, perusahaan dapat menggunakan sistem otomatis atau AI agar bisa memangkas anggaran promosi yang memang tidak digunakan.
Selektif dalam Melakukan Rekruitment
Sebagai sebuah respon terhadap penurunan pendapatan terjadi selama Covid-19, tidak sedikit perusahaan memutuskan untuk melakukan rekrutmen berlebihan dengan tujuan agar bisa meningkatkan produktivitas karyawan serta menambah pendapatan.
Namun cara tersebut ternyata salah dan bahkan memiliki dampak buruk terhadap stabilitas finansial perusahaan. Kondisi semakin buruk terjadi karena biaya tinggi muncul untuk membayar gaji serta tunjangan karyawan.
5 Dampak Tech Winter
Fenomena dari Winter ini juga banyak sekali memberikan dampak cukup serius terhadap semua perusahaan teknologi atau bahkan rintisan. Berikut adalah 5 dampak yang sangat terlihat:
Berkurangnya Investasi
Selama terjadinya Tech Winter, para investor harus sangat berhati-hati saat menanamkan modalnya. Kondisi tersebut juga yang menyebabkan turunnya pendanaan untuk startup serta perusahaan teknologi saat ini sedang berkembang. Hal tersebut juga bisa menghambat pertumbuhan juga ekosistem teknologi.
Semakin Banyak PHK
Bukan hanya berpengaruh terhadap investasi saja, namun bisa membuat sebuah perusahaan terpaksa melakukan PHK atau memberhentikan perekrutan yang dilakukan sementara. Hal ini terpaksa dilakukan agar bisa selalu menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Perusahaan Rintisan Bangkrut
Dengan adanya aksi menahan modal yang dilakukan oleh investor, dalam hal ini periode Tech Winter juga bisa membuat sebuah perusahaan startip tidak dapat dana tambahan untuk pertumbuhan serta pengembangannya. Inilah yang pada akhirnya membuat sebuah perusahaan terpaksa gulung tikar atau bangkrut.
Pertumbuhan Bisnis Semakin Melambat
Pada saat periode tersebut, perusahaan rintisan mungkin akan mengalami tekanan finansial. Hal tersebut terjadi karena pendapatan yang semakin menurun hingga adanya pemangkasan anggaran agar bisa bertahan di tengah kondisi kesulitan ekonomi. Kondisi tersebut juga bisa mengakibatkan penundaan atau bahkan sebuah kegagalan dalam mengamankan dana yang memang dibutuhkan.
Berkurangnya Inovasi
Selama periode tersebut, mungkin nantinya akan terdapat kelambatan dalam inovasi dikarenakan perusahaan rintisan serta investor yang sangat berhati-hati. Situasi tersebut juga akan mengakibatkan terjadinya penurunan inovasi, layanan, teknologi baru hingga pengembangan produk. Agar bisa menghemat biaya, maka pertimbangkanlah dengan hati-hati saat melakukan perekrutan dan mempertimbangkan alternatif lainnya seperti menggunakan jasa outsourcing.
Setelah mengetahui lebih detail mengenai artinya Winter Tech, banyak sekali tips yang bisa dilakukan untuk perusahaan agar bisa selalu bertahan di kondisi tersebut. Setiap perusahaan baik rintisan atau besar, memang harus belajar dari masa sulit yang ada dan melewatinya serta dapat memanfaatkannya untuk berkembang.