Apakah Anda ingin melakukan investasi reksadana? Jika demikian reksadana indeks dapat menjadi pilihan paling tepat. Kehadiran dari instrumen ini sangat recommended bagi seorang investor yang menginginkan adanya transparansi dalam melakukan kegiatan investasi.
Seperti sudah diketahui reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin populer selama beberapa tahun terakhir. Tidak hanya bagi seorang profesional saja, tetapi para pemula investasi juga tertarik untuk terjun ke dalam dunia ini.
Dari beberapa pilihan reksadana, maka indeks ini dapat menjadi pilihan terbaik. Jika Anda masih belum asing dengan istilah ini, berikut kami berikan ulasan terkait pengertian reksadana dan contohnya untuk jenis indeks di bawah ini.
Pengertian Reksadana Indeks
Reksadana indeks merupakan salah satu jenis reksa dana yang proses pengelolaan dananya akan diinvestasikan pada saham atau obligasi berdasarkan indeks tertentu. Reksadana jenis ini akan memberikan hasil investasi sesuai dengan indeks acuan yang digunakan.
Adapun indeks di dalam ini berkaitan dengan indeks harga saham sekaligus obilgasi. Terdapat sejumlah acuan indeks yang sering digunakan di dalamnya seperti IDX30, LQ4 hingga SRI Kehati.
Agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, maka pihak manager investasi juga wajib mengalokasikan setiap portofolio investasi yang telah dikelola pada emiten saham. Meskipun begitu mereka tidak perlu secara aktif mengelola portofolio disebabkan karena strategi di dalamnya adalah passive management.
Sedangkan untuk fokus utama dalam reksa dana indeks adalah membuat portofolio mereka seperti acuan yang digunakan. Ini akan mengakibatkan biaya buat melakukan analisa perusahaan yang menjadi emiten dapat berkurang cukup banyak.
Ini menjadi alasan mengapa biaya operasional di dalam reksa dana ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis lainnya. Walaupun begitu sebelum terjun ke dalamnya, Anda harus ingat bahwa risiko dari reksadana ini cukup tinggi bahwa lebih dari 80 persen lho.
Perbedaan Reksadana Indeks dan Saham
Reksadana indeks adalah salah satu jenis reksadana yang sangat cocok bagi para investor dengan investasi jangka panjang. Ini tentu mempunyai kemiripan dengan keberadaan reksadana saham, tetapi ternyata keduanya juga mempunyai sejumlah perbedaan.
Adapun perbedaan yang paling terlihat adalah terkait proses pengelolaan dari portofolionya. Yang mana reksadana saham akan cenderung dikelola secara aktif oleh pihak manager investasi dan pihak manager investasi mempunyai peran memilih mana saham yang akan dibeli dan dijual.
Sedangkan untuk jenis indeks akan dikelola secara pasif karena mengikuti adanya indeks tertentu yang digunakan sebagai acuan nantinya. Secara singkat keberadaan dari jenis ini bertujuan buat menghasilkan tingkat return sama seperti return indeks yang digunakan sebagai bahan acuan tadi.
Disamping itu, untuk performa dari reksadana indeks juga akan dipengaruhi oleh adanya kondisi pasar. Misalnya jika kondisi pasar tengah baik, maka kinerja juga akan mengalami peningkatan, namun apabila kondisi ekonomi sedang tidak stabil, harga saham juga akan mengalami penurunan.
Bagaimana Cara Kerja Reksadana Indeks
Untuk kinerja dari reksadana indeks ini biasanya hampir mirip dengan indeks yang digunakan sebagai bahan acuannya. Sedangkan untuk baik atau tidaknya performa dari reksadana juga tidak akan bisa diukur berdasarkan seberapa besar imbal hasilnya, tetapi akan diukur dari selisih antara kinerja produk dan acuannya.
Itulah yang menjadi alasan walaupun kinerja dari RD indeks tengah lebih tinggi dari acuannya dan selisih besar, tetap saja kinerjanya kurang bagus. Adapun istilah antara reksadana dan acuannya dikenal dengan sebutan tracking error.
Anda harus ingat bahwa semakin kecilnya selisih, maka semakin bagus pula kinerja RD indeks berkaitan. Bahkan kendati skor untuk tracking error adalah 0, performa dari reksadana dapat dianggap sempurna karena menyamai performa dari acuannya.
Contoh dari Reksadana Indeks
Dari pengertian diatas, Anda mungkin masih harus mengetahui ulasan penting lainnya terkait dengan reksadana ini yakni contoh reksadana indeks. Dengan memahami contohnya itu, Anda bisa mengetahui dengan baik seluk beluk terkait dengan instrumen investasi ini.
Di dalam reksadana indeks ini ternyata juga terdapat sejumlah contoh yang bisa dimanfaatkan oleh investor sebagai instrumen untuk investasi. Meskipun begitu, Anda tetap harus selektif saat tengah memilihnya.
Tips dari kami adalah lihat selisih yang terdapat pada pengembalian (return) dengan indeks acuannya. Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah contoh dari reksadana jenis ini:
IDX30
Untuk jenis indeks yang pertama ini paling umum digunakan oleh para investor dan mampu mengukur performa dari 30 saham dengan kapitalisasi besar. Adapun saham yang masuk ke dalam IDX30 ini biasanya berasal dari 30 terbaik dari indeks LQ45 dengan adanya kriteria tertentu.
Adapun kriteria yang digunakan tersebut biasanya adalah tingkat likuiditas, frekuensi trannsaksi, fundamental hingga hari transaksi di pasar reguler. Ada beberapa contoh dari IDX30 ini seperti BNI AM Indeks IDX30, principal Idex IDX30 hingga Sucorinvest IDX30.
SRI KEHATI
Berikutnya adalah indeks SRI KEHATI atau sustainable and responsible investment (SRI) kehati yang merupakan buatan dari Yayasan KEHATI. Kinerja dari indeks ini akan mengacu pada United Nations Principles for responsible Investment.
Untuk proses penerbitannya sendiri juga harus melakukan kerjasama dengan pihak BEI terlebih dahulu. Contoh indeks Sri Kehati hari ini yang bisa dipilih para investor seperti BNP Paribas SRI KEHATI dan RHB SRI KEHATI Indeks Fund.
LQ45
Jenis acuan terakhir yang biasanya digunakan adalah LQ45 ini yang merupakan indeks pelengkap IHSG untuk mengukur 45 saham. Saham tersebut harus mempunyai likuiditas tinggi, kapitalisasi besar hingga fundamental dari perusahaan bagus.
Sama seperti dengan sebelumnya, jenis indeks inipun juga mempunyai beberapa contoh misalnya Avrist Indeks, Batavia LQ45 plus ataupun Mandiri Indeks LQ45. Anda bisa memilih sendiri manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat Reksa dana Indeks
Tidak bisa dipungkiri bahwa jenis reksadana ini semakin banyak digunakan oleh para investor. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya sejumlah manfaat yang bisa didapatkan investor diantaranya adalah.
Biaya Operasional Terjangkau
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa biaya operasional dari instrumen ini cukup murah dan terjangkau akibat proses pengelolaannya pasif. Dengan adanya proses pengelolaan pasif membuat manajer investasi tidak perlu membayar jasa analis guna mengambil keputusan.
Transparansi Portofolio
Alasan kenapa semakin banyak investor memilihnya adalah adanya transparansi terkait dengan portofolio investasi. Disinilah investor dapat mengetahui kemana sajakah dana yang sudah diinvestasikan tersebut dialokasikan.
Risiko Lebih Rendah
Risiko yang rendah juga menjadi alasan kenapa instrumen ini semakin banyak dipilih. Terlebih lagi risiko untuk produk inipun juga dapat terukur dengan baik karena bergantung pada indeks yang digunakan.
Reksadana menjadi instrumen investasi yang semakin banyak dipilih oleh investor seiring dengan berkembangnya waktu. Selain saham, reksadana jenis indeks dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin berinvestasi.
Sebab keberadaannya mempunyai sejumlah kelebihan terutama pada biaya yang terjangkau serta transparansi portofolio. Dengan reksadana indeks, dapat digunakan sebagai instrumen investasi jangka panjang.