Di kalangan para investor, portfolio investasi merupakan sekumpulan data terkait aset penting untuk memetakan profit dari investasinya. Keberadaan dari portfolio semacam ini sangat penting terutama untuk menghindari potensi kerugian.
Terlebih lagi jika keadaan dari ekonomi global sedang tidak stabil, maka portfolio tersebut menjadi semakin penting. Kesalahan perhitungan pada keadaan tersebut tentu akan membawa investor pada kerugian dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para investor pemula untuk mengetahui apa dan bagaimana cara pembuatan dari portfolio tersebut. Nah, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang informasi tersebut.
Apa yang Dimaksud Dengan Portofolio Investasi?
Secara umum, portofolio Investasi adalah kumpulan berbagai aset berharga seperti mata uang asing, saham, obligasi, deposito, uang tunai, emas, tanah, dan lain sebagainya.
Pada investasi portfolio, terdapat dua macam kategori, yakni taktis dan strategis. Kategori strategis dipakai dalam pembelian aset berharga yang bisa memberikan keuntungan dalam jangka waktu panjang.
Sementara pada kategori taktis meliputi penjualan dan pembelian aset guna memenuhi keperluan dana pada jangka waktu pendek. Sebagai investor, sangat penting untuk membuat portfolio tersebut untuk mendata jenis aset apa saja yang dimilikinya.
Dengan adanya data tersebut, investor bisa mengantisipasi aset yang sedang menurun karena adanya ekonomi global yang tidak stabil. Alhasil, potensi kerugian yang bisa saja dialami dapat menjadi lebih terkendali.
Dari penjelasan tersebut bisa dikatakan bahwa investasi portofolio adalah kumpulan data yang bisa digunakan para investor dalam diversifikasi asetnya. Dengan begitu, mereka tetap bisa memperoleh keuntungan meskipun nilai aset yang dimilikinya di pasar global sedang mengalami penurunan.
Mengenal Berbagai Jenis Portfolio Investasi
Terdapat beberapa jenis portfolio investasi yang perlu Anda pahami. Dengan begitu, Anda dapat menjadi investor sesuai dengan kebutuhan dan profil diri sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis dari portfolio tersebut.
1. Portfolio Pendapatan
Jenis pertama adalah portfolio pendapatan. Jenis tersebut sangat cocok dipilih untuk para investor dengan pendapatan dalam kurun waktu tertentu ataupun teratur. Dividen merupakan hasil bagi keuntungan dari kepemilikan saham sesuai periode yang telah disepakati.
Semakin besar sahamnya, maka otomatis dividen ataupun nilai dari pendapatannya yang diperoleh bisa jadi lebih besar.
2. Portfolio Pertumbuhan
Jenis portofolio pertumbuhan lebih fokus dalam hal peningkatan keuntungannya. Tujuan utamanya adalah dapat menumbuhkan aset investasi yang dipunyai oleh para investornya. Biasanya, jenis ini banyak disukai oleh investor profil tinggi yang ingin mengantisipasi tingginya return.
Fokus dari investor yang memakai jenis portfolio ini adalah pada sektor industri yang berpotensi atau sedang berkembang untuk memperoleh profit di kemudian hari.
3. Portfolio Nilai
Jenis yang terakhir adalah portfolio nilai yang cocok bagi investor yang memilih untuk mengelola aset berdasar dari pergerakan nilainya. Dalam hal ini, investor akan menerapkan strategi dalam pembelian aset ketika harganya rendah dan pada saat harga melambung tinggi asetnya dijual.
Strategi tersebut dimaksudkan supaya bisa memperoleh keuntungan secara maksimal. Namun, untuk bisa mendapatkannya diperlukan analisis serta penentuan strategi secara matang dalam membaca pergerakan harga pasar.
Langkah Membuat Portofolio Investasi
Setelah melihat dan memahami maksud portofolio investasi hingga jenis-jenisnya, selanjutnya Anda akan diberikan informasi tentang langkah dan cara pembuatannya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa diperhatikan dalam proses pembuatannya:
1. Mengatur Alokasi Dananya
Hal paling penting sebelum memutuskan membuat portfolio ini adalah pastikan bahwa aliran dari dananya sudah secara konstan masuk. Alokasi semacam ini sangat penting untuk dikelola setelah kebutuhan pokok dipenuhi jika mempunyai pendapatan bulanan.
Selain itu, pastikan juga Anda sudah menentukan secara mantap apa tujuan dari investasinya. Jika memang untuk jangka panjang, maka bisa dipilih aset berharga dengan nilai stabil atau bahkan cenderung mengalami kenaikan.
Jika diperuntukkan dalam jangka pendek, maka bisa pilih jenis aset dengan tingkat likuiditas tinggi atau dapat dicairkan secara mudah dan cepat. Tujuannya tentu agar sewaktu-waktu dibutuhkan, dananya bisa cari sesegera mungkin.
2. Menyesuaikan Profil Risiko
Setelah membuat alokasi dana, investor dapat melihat secara lebih cermat untuk memahami seperti apa profil risiko dirinya sendiri. Bagi investor dengan penghasilan yang tidak tergantung pendapatan rutin biasanya lebih berani ambil risiko tinggi dengan pilih aset high return.
Akan tetapi, bagi investor pemula tentu sebaiknya jangan langsung memulai dengan profil seperti itu. Pilihlah saja aset dengan risiko rendah yang memiliki kenaikan nilai secara stabil supaya bisa memperoleh keuntungan pada periode waktu tertentu.
3. Susun Portofolio Investasi
Langkah berikutnya adalah lakukan penyusunan portofolio secara sistematis. Untuk para pemula bisa melakukannya dengan pengelompokan menjadi obligasi dan ekuitas. Sementara bagi yang berpengalaman, dapat dibagi berdasarkan risk and return.
4. Melakukan Evaluasi Rutin
Perlu dipahami bahwa portofolio ini merupakan hal yang tidak berlaku secara permanen. Artinya, pengelolaan dan pembuatannya dapat disesuaikan berdasarkan dengan kebutuhan dan keadaan investasi di periode waktu tertentu.
Jika investasi yang dilakukan belum kunjung mendatangkan profit dalam satu periode, maka Anda dapat kembali menyusun rencana berbeda di lain hari.
Perhatikan juga berbagai faktor penting lain seperti risiko kerugian, kondisi keuangan, hingga pemenuhan terhadap kebutuhan masa depan yang bisa dibantu oleh portfolio-nya.
Tips Mengatur Dan Mengelola Portofolio Investasi
Apabila ingin dapat melakukan investasi secara aman, hal paling penting untuk diperhatikan dalam pembuatan portfolio-nya adalah menyesuaikan alokasi dari dananya sesuai kondisi dan kemampuan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda bisa melihat beberapa tips penting berikut ini.
1. Kelola Dana Secara Baik
Tips pertama adalah lakukan pengelolaan dana keuangan investasi secara baik. Langkah tersebut sangat penting supaya Anda bisa memperoleh keuntungan optimal pada periode waktu yang telah ditentukan.
Fokuslah dalam hal penempatan dana dan pengelolaan terhadap risiko. Alokasikan sumber dana yang dimiliki pada kebutuhan investasi sesuai dengan keperluan Anda.
Anda bisa membagi aset berdasar risiko kerugian, keuntungan, dan tingkat likuiditas. Dengan melakukan hal tersebut, setiap risiko kerugian dapat diantisipasi tanpa harus menyebabkan kelumpuhan total pada finansial Anda.
2. Pahami Aset Investasi
Selanjutnya, memahami tentang kepemilikan aset investasi juga merupakan hal penting untuk dilakukan. Pasalnya, ha tersebut merupakan langkah untuk menciptakan investasi lebih aman dan menghasilkan profit secara maksimal.
Oleh karena itu, tetapkanlah terlebih dahulu tujuan berinvestasi sebelum membuat portfolio. Hal itu perlu dilakukan agar rancangan strategi yang dibuat bisa berjalan baik dan sesuai keinginan.
3. Pahami Kebutuhan Investasi
Tidak selalu dana yang diperoleh dialokasikan dalam keperluan investasi. Justru, Anda harus memahami kapan harus menggunakan dana tersebut untuk keperluan investasi supaya tidak membawa pada kesulitan finansial.
Pastikan pengalokasian dari dananya dilakukan dengan proporsional. Artinya, penuhilah terlebih dahulu kebutuhan dan keperluan pokok sebelum mengalokasikan dana ke investasi.
Bagi para pemula, tidak harus memasang target profit terlalu tinggi. Sebaiknya, para pemula memilih untuk menyesuaikan kebutuhan investasi dengan kemampuannya supaya tidak mendapatkan kerugian berarti.
Melihat dan memahami penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan akan portfolio investasi ini sangat penting bagi investor. Terlebih lagi bagi Anda para investor yang baru saja terjun atau biasa dikenal sebagai pemula.
Pastikanlah bahwa Anda sudah memahami tentang pengertian, jenis, dan juga cara pembuatan dari portfolio-nya. Dengan begitu, kegiatan investasi yang dilakukan dapat berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan sesuai harapan.