Dalam aktivitas terkait bisnis, pastinya Anda sudah pernah mendengar istilah net profit margin atau margin keuntungan bersih. Istilah tersebut sering dipakai untuk menunjukkan berapa keuntungan dari bisnis yang dimiliki.
Umumnya, pada suatu perusahaan bisnis akan melakukan perhitungan laba bersih setelah dikurangi dengan biaya pajak dan juga operasional. Perhitungan keuntungan dilakukan dalam periode tertentu setelah menjalankan bisnis.
Lalu, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan margin keuntungan bersih tersebut? Nah, untuk mencari tahu seperti apakah penjelasan dari pertanyaan tersebut, silakan Anda simak pada ulasan di bawah ini.
Pengertian Dan Fungsi Net Profit Margin
Margin keuntungan bersih atau net profit margin adalah indikator yang dipakai dalam melakukan penilaian kesehatan keuangan suatu bisnis yang sedang dijalankan. Indikator tersebut umumnya juga terkait dengan strategi yang digunakan dalam bisnisnya.
Dengan mengetahui margin tersebut, pebisnis dapat menilai apakah strategi yang digunakan sudah tepat atau belum. Untuk mengetahui tentang pengertian dari margin tersebut, Anda bisa simak penjelasannya berikut ini.
1. Apa itu net profit margin?
Secara umum, pengertian dari net margin adalah persentase penghasilan yang diperoleh dari suatu bisnis dan menghitung semua aliran dana dari biaya pajak hingga operasional. Berbagai aliran dana tersebut kemudian diukur dan dihitung untuk diketahui berapa persentase keuntungannya.
Semakin tinggi nilai dari persentase margin tersebut maka menunjukkan bahwa aktivitas bisnis yang dijalankan efisien dan berhasil. Namun, jika nilai persentase sangat kecil maka itu mengindikasikan bahwa terdapat kesalahan dalam menjalankan bisnisnya.
2. Fungsi
Fungsi dari margin laba bersih ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan bisnis seperti efektivitas dalam mendapatkan laba atau keuntungan bersih dalam bisnisnya. Tidak hanya itu, fungsi margin tersebut juga sebagai penentu harga jual produk setelah menghitung biaya operasional, produksi, serta laba bersih.
Selain itu, adanya persentase margin seperti ini juga bisa memacu motivasi dari para pekerja untuk meningkatkan kualitasnya. Mereka bisa memperoleh bonus dalam jumlah lebih besar saat persentase margin tinggi.
Rumus Net Profit Margin
Perhitungan margin ini dapat dicari dengan mengetahui berapa laba bersih atau net income bisnis dan penghasilan total bisnis yang didapatkan pada suatu periode waktu tertentu. Jadi, dengan kata lain perhitungan tersebut dapat dituliskan ke dalam rumus seperti berikut.
Net Profit Margin = (laba bersih / pendapatan total) x 100%.
Melihat rumus di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua komponen dalam perhitungannya, yakni laba bersih dan juga pendapatan total. Setiap komponen tersebut mempunyai rumus perhitungannya masing-masing seperti berikut:
Laba Bersih = Pendapatan Total – Biaya Operasional – Pajak
Pendapatan Total / Revenue = Harga Jual x Jumlah Produk / Jasa yang Terjual
Berdasarkan rumus tersebut, bisa diketahui bahwa laba bersih perusahaan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh setelah mengurangi pendapatan total dengan biaya pajak dan operasional. Sementara pendapatan revenue merupakan jumlah total pendapatan yang diperoleh dari aktivitas bisnis selama periode waktu tertentu.
Faktor yang Memengaruhi Net Profit Margin
Besaran persentase dari margin profit bersih dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Berbagai faktor tersebut antara lain adalah penjualan, harga pokok, pajak, dan juga biaya operasional. Untuk lebih jelas tentang faktor tersebut langsung saja ikuti penjelasannya di bawah ini.
1. Penjualan / Revenue
Peningkatan dalam hal pendapatan dapat memberikan pengaruh terhadap persentasenya. Akan tetapi, perusahaan perlu juga memperhatikan biaya produksinya supaya tidak mengalami peningkatan karena adanya peningkatan biaya produksi karena bisa mengurangi nilai margin profit net.
2. Biaya Operasional
Dalam hal ini biaya operasional yang dimaksud meliputi biaya distribusi, biaya produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Apabila perusahaan bisa mengendalikan semua biaya operasional tersebut maka margin bisa mengalami peningkatan seiring penjualannya yang meningkat.
3. Pajak
Selanjutnya, pajak juga dapat memengaruhi besaran nilai dari marginnya. Biasanya, biaya pajak ini termasuk dalam hitungan laba bersih sehingga apabila pendapatannya lebih besar dari pajaknya maka nilai marginnya dapat meningkat tetap.
4. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok ini merupakan biaya yang dikeluarkan dalam produksi barangnya. Secara umum, harga tersebut meliputi biaya tenaga kerja, produksi, dan bahan baku. Apabila harga pokok ini meningkat, maka laba kotor bisa menurun.
Hal tersebut dapat terjadi karena peningkatan biaya produksi bisa mengurangi keuntungan perusahaan. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan memberikan pengaruh terhadap margin profit bersihnya dengan menurunkan nilai persentasenya.
Berbagai faktor di atas sudah seharusnya menjadi perhatian bagi perusahaan dalam menjaga kesehatan keuangannya. Dengan mengendalikan setiap faktor tersebut diharapkan persentase marginnya dapat meningkat.
Strategi Dalam Meningkatkan Net Profit Margin
Dalam upaya meningkatkan besaran persentase marginnya, terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan. Dengan menerapkan strategi tersebut diharapkan margin dapat mengalami peningkatan sehingga perusahaan bisa mendapatkan untung secara efisien.
Berikut ini adalah berbagai macam strategi yang bisa digunakan dalam upaya membuat margin profit meningkat:
1. Meningkatkan Jumlah Penjualan
Strategi pertama yang bisa digunakan adalah dengan meningkatkan penjualan. Penjualan tersebut dapat meningkat dengan cara melakukan kampanye terencana dan memakai media dalam mempromosikan produknya.
Hal seperti itu dinilai dapat membuat visibilitas dari merek menjadi lebih meningkat. Tidak hanya itu saja, penawaran promosi serta diskon juga dapat menarik konsumen sehingga berpotensi untuk meningkatkan jumlah penjualan produknya.
Selain itu, perbaikan terkait pengalaman pelanggan juga sangat penting dalam peningkatan penjualannya. Dengan pengalaman pembeli yang ditingkatkan dapat memberikan pengaruh terhadap penjualan perusahaan.
2. Mengurangi Biaya Operasional
Memotong biaya operasional tentunya juga bisa membantu dalam peningkatan marginnya. Dalam hal ini bisa dilakukan evaluasi biaya yang tidak terlalu dibutuhkan sehingga tidak memerlukan pengeluaran biaya terlalu banyak.
Pemakaian teknologi bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi biaya operasional tersebut. Selain itu, otomatisasi proses juga dapat mempercepat proses produksi hingga pemasaran produk sehingga lebih efisien.
3. Mengelola Pajak Secara Efektif
Pengelolaan pajak dengan menghindari bunga dan denda mengharuskan perusahaan menghindari kesalahan ataupun keterlambatan perhitungan pajaknya. Tidak hanya itu saja, perusahaan bisa menggunakan insentif pajak serta mengurangi biaya konsultasi.
4. Mengurangi Harga Pokok Penjualan
Strategi berikutnya yang bisa digunakan adalah dengan mengurangi harga pokok penjualan perusahaan. Harga pokok penjualan tersebut juga bisa memberikan pengaruh terhadap laba bersih dari perusahaan.
Pada saat harga pokok penjualan tersebut dikurangi maka akan membuat laba bersih dari perusahaan menjadi lebih tinggi. dengan begitu, persentase dari marginnya akan mengalami peningkatan dalam periode tertentu.
Kurang lebih seperti itu strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan persentase dari marginnya. Dengan menerapkan strategi tersebut diharapkan perusahaan bisa memperoleh keuntungan bisnis lebih meningkat lagi.
Memahami tentang net profit margin sangat penting bagi Anda yang bergelut dalam dunia bisnis. Pasalnya, margin tersebut dapat menjadi salah satu indikator suatu perusahaan untuk dapat menilai kesehatan dari usahanya.
Kemudian, terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi nilai persentase dari marginnya. Faktor tersebut antara lain adalah biaya pokok penjualan, biaya pajak, biaya operasional, dan penjualan.