Logam adi atau sering juga disebut logam mulia merupakan jenis yang tidak teroksidasi sehingga tahan terhadap karat. Teksturnya juga keras, tidak lapuk, dan tahan banting. Meski begitu, bahan ini mudah dibentuk sehingga kerap dijadikan sebagai perhiasan.
Karena ketersediaan di alam terbatas, nilai dari bahan tersebut cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, banyak orang menjadikannya sebagai instrumen investasi. Agar lebih jelas terkait bahan ini, silakan simak penjelasan berikut.
Beberapa Contoh Logam Mulia
Mengingat karakteristik dan ketersediaannya di alam, nilai logam mulia terus-menerus naik sehingga beberapa dijadikan sebagai investasi. Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk logam adi dengan nilai cukup mahal.
1. Emas
Contoh pertama adalah salah satu logam yang sudah tidak asing lagi di masyarakat karena banyak sekali dijadikan perhiasan. Nilai emas cenderung terus meningkat dari tahun per tahun. Sampai tulisan ini dibuat, harga 1 gram emas berkisar di angka Rp1.000.000.
Menariknya, Indonesia ternyata termasuk dalam salah satu negara penghasil emas di dunia. Komoditas ini memang memiliki jumlah permintaan yang tinggi karena dapat diaplikasikan ke berbagai fungsi mulai dari perhiasan, barang elektronik, pembuatan pesawat, dan lain-lain.
Dengan nilai yang terus meningkat, emas termasuk zat paling cocok untuk Anda jadikan sebagai investasi. Anda bisa membeli emas dalam bentuk batangan ke lembaga resmi seperti ANTAM, pegadaian, atau sebagainya yang telah terdaftar secara hukum.
Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, investasi emas dapat dilakukan secara digital. Berbagai platform e-wallet, e-commerce, atau mobile banking sudah memfasilitasi penggunanya menabung emas dalam nominal relatif kecil sehingga sangat cocok untuk pelajar.
2. Rhodium
Selanjutnya adalah rhodium. Bahan ini mempunyai titik lebur hingga 1.964 derajat celcius. Keberadaannya terbilang langka sehingga rhodium termasuk salah satu yang termahal di dunia. Keunggulan dari material ini adalah tahan terhadap karat.
Oleh karena itu, rhodium kerap digunakan sebagai lapisan perhiasan terutama yang terbuat dari emas supaya mencegah korosi atau berkarat. Afrika Selatan, Kanada, dan Rusia adalah tiga negara penghasil rhodium terbesar di dunia.
Lalu, berapakah harga atau nilai dari bahan tersebut? Dilansir dari beberapa sumber yang ada, setidaknya satu gram rhodium mempunyai nilai sekitar Rp3.960.000. Tentu saja nilai ini akan semakin meningkat seiring ketersediannya yang mulai berkurang.
Selain tahan karat, rhodium juga mempunyai beberapa kelebihan lainnya, yakni warna lebih mengkilap serta tahan banting. Terkait cara perawatan sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda cukup menghindarkan dari goresan atau bahan kimia, sedangkan untuk membersihkannya hanya perlu menggunakan air hangat saja.
3. Perak
Selain emas, perak juga merupakan bahan yang cukup populer di masyarakat untuk dijadikan berbagai macam benda seperti perhiasan. Meskipun tidak semahal emas, namun perak masih bisa digunakan sebagai barang investasi walaupun tidak signifikan hasilnya.
Pasalnya, perak memang lebih mudah ditemukan di berbagai tempat. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya negara penghasil perak seperti Peru, Australia, Polandia, Chili, Argentina, Kanada, dan Bolivia. Meskipun sering digunakan sebagai bahan perhiasan, perak juga memiliki fungsi lain.
Beberapa aplikasi perak yang lain antara lain sebagai bahan alat elektronik, penghantar listrik, alat makan, hingga mata busi. Aplikasi tersebut tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki, yakni mudah melebur tidak mudah berkarat, serta tahan terhadap udara. Saat ini, harga per satu gram perak berada di kisaran Rp11.000.
4. Rhenium
Rhenium mungkin masih asing bagi sebagian orang karena tergolong langka. Hal tersebut menyebabkan harganya menjadi sangat tinggi, bahkan termasuk dalam daftar termahal. Rhenium mempunyai bentuk seperti bubuk dan bisa terkonsentrasi menjadi sebuah produk dengan tingkat kepadatan mencapai 90%, sebuah angka yang sangat tinggi.
Saat diolah, bahan ini akan menjadi lunak sehingga lebih mudah dibentuk, digulung, maupun ditekuk. Biasanya rhenium digunakan sebagai bahan pembuatan jet militer performa tinggi dan juga dalam pembuatan mesin roket.
Informasi terbaru mengatakan bahwa satu troy ons rhenium mempunyai nilai sebesar Rp19.700.000. Angka tersebut sangat sebanding mengingat letaknya yang terdapat di kerak bumi sehingga proses menambang cenderung sulit serta membutuhkan banyak biaya.
5. Iridium
Istilah iridium diadopsi dari kata Iris dalam Bahasa Yunani dengan arti pelangi. Bahan ini mempunyai titik leleh sangat tinggi seperti emas. Bahkan, dalam tabel periodik, iridium merupakan unsur yang mempunyai ketahanan terhadap korosi paling tinggi.
Dari data terbaru, nilai satu ons iridium adalah sekitar Rp69.000.000. Karakteristik utamanya sebagai bahan dengan kepadatan tinggi membuat iridium jarang sekali digunakan oleh manusia. Sebagian besar bijih yang mengandung bahan ini hanya terdapat sedikit saja iridium.
Untuk menemukannya, saat ini masih beberapa negara saja yang memiliki seperti Rusia, Myanmar, Alaska, Afrika Selatan, dan Brasil. Dari hal tersebut, biasanya iridium akan dikombinasikan dengan bahan lain seperti platinum untuk nantinya digunakan dalam berbagai keperluan seperti kontak listrik, pena, atau perhiasan.
6. Palladium
Contoh logam mulia berikutnya adalah palladium. Sering kali bahan tersebut digunakan untuk pembuatan alat kedokteran gigi, barang elektronik, maupun perhiasan. Meski begitu, tidak jarang juga komponen otomotif dibuat menggunakan palladium.
Satu gram palladium mempunyai nilai sekitar Rp.1.099.000. Logam tersebut dapat ditemui di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Zimbabwe, Rusia, dan Afrika Selatan.
7. Platinum
Platinum mempunyai beberapa ciri seperti dapat ditempa, berwarna putih berkilau, serta tidak bersifat reaktif. Oleh karena itu, platinum kerap digunakan sebagai perhiasan, alat laboratorium, dan peralatan kedokteran gigi. Sedikit lebih rendah dari sebelumnya, satu gram platinum memiliki nilai sekitar Rp525.000. Sementara itu, negara sebagai penghasil paling banyak adalah Afrika Selatan.
8. Ruthenium
Terakhir adalah ruthenium. Bahan ini memiliki iri berwarna putih agak perak, keras, namun juga rapuh. Hanya ada beberapa tempat saja yang mempunyai kekayaan alam tersebut. Pada umumnya, ruthenium dipakai untuk membuat peralatan elektronik dan jarang dimanfaatkan sebagai perhiasan. Satu troy ons saat ini memiliki nilai sekitar Rp3.960.000.
Kelebihan dan Kekurangan Sebagai Instrumen Investasi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, logam adi memiliki nilai yang akan terus meningkat seiring berkurangnya ketersediaannya sehingga kerap dijadikan sebagai investasi. Meski begitu, Anda juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan apabila ingin berinvestasi di instrumen tersebut.
Keunggulan paling bisa dirasakan adalah mampu memberikan stabilitas peningkatan nilai. Jadi, dapat dikatakan risikonya cenderung rendah sehingga pemula pun bisa mencoba berinvestasi. Selain itu, perkembangan nilai juga dapat dipantau dengan mudah. Biasanya semakin memburuk kondisi ekonomi, maka nilai investasi ini akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Akan tetapi, ada juga kekurangan yang harus dipahami, yakni pertumbuhan nilainya tergolong lambat. Meskipun mengalami kenaikan, namun dalam jangka pendek pertumbuhan tersebut tidak akan terlalu besar. Oleh sebab itu, investasi ini lebih cocok digunakan untuk kepentingan jangka panjang.
Beberapa pilihan logam mulia di atas bisa Anda pertimbangkan jika hendak menjadikannya aset investasi. Dengan mengetahui karakteristik dan nilai setiap jenis, maka Anda akan lebih mudah memilih dan menilai mana paling cocok untuk saat ini.
Meski begitu, tetap saja masing-masing logam memiliki keunggulan masing-masing, baik digunakan sebagai bahan pembuatan peralatan, perhiasan, dan sebagainya. Jadi, pengetahuan tersebut sangat penting juga dimiliki bagi yang berkecimpung di industri seperti itu.