Bagi Anda yang sudah mengenal dunia perkreditan, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah fixed rate. Istilah tersebut biasanya dipakai pada mekanisme pembayaran cicilan seperti pada KPR.
Jenis suku bunga seperti itu dianggap lebih minim dalam hal risiko karena tidak mengalami perubahan nilai hingga tenor berakhir. Akan tetapi, tentu risiko pada jenis perhitungan bunga ini tetaplah ada.
Pasalnya, apabila sampai terjadi kesalahan dalam pemilihan suku bunga dan perhitungannya, maka bisa berakibat sangat fatal. Nah, untuk memahami fix rate lebih jauh, Anda bisa lihat penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Fixed Rate?
Pengertian dari fixed rate adalah sebuah sistem perhitungan bunga flat atau datar berdasarkan kesepakatan awal saat peminjaman. Pada periode peminjaman, suku bunga setiap bulan mempunyai perhitungan dan besaran sama.
Secara umum, metode seperti ini membuat perhitungan pinjaman menjadi lebih sederhana jika dibandingkan dengan suku bunga lainnya. Pasalnya, jumlah perhitungan dari bunganya sifatnya tetap selama periode tertentu.
Apabila dilihat dari investasi obligasi, suku bunga ini merupakan kupon dari pihak penerbit dalam hal ini negara atau perusahaan kepada investornya di periode tertentu sampai jatuh tempo. Artinya, para investor dapat memperoleh kupon imbal hasil tersebut dalam jumlah sesuai kesepakatan awal investasi.
Dalam praktiknya, penerbit yang menetapkan kupon/imbal hasil fix rate ini adalah obligasi korporasi dan pemerintah. Pihak pemerintah umumnya mengeluarkan produk berupa Surat Berharga Negara (SBN) seri Obligasi Negara Ritel serta Sukuk ritel dengan kupon fix rate.
Sementara jika dilihat dalam lingkungan perbankan, suku bunga tetap ini mengacu pada besaran pokok awalnya. Biasanya, perhitungan cicilan seperti ini berlaku untuk jenis pinjaman dalam jangka waktu singkat atau pendek seperti peralatan elektronik, motor, hand phone, sampai rumah.
Keuntungan Fixed Rate di Investasi
Sistem perhitungan fixed rate seperti ini sebenarnya menghadirkan berbagai keuntungan menarik. Hal itu karena memang besaran dari bunga pinjamannya tidak akan mengalami perubahan alias tetap sampai masa tenor berakhir.
Nah, berikut ini merupakan berbagai macam keuntungan dari fix rate yang perlu untuk Anda ketahui.
1. Mempunyai Risiko Investasi Lebih Kecil
Keuntungan pertama memilih terjun ke dalam investasi obligasi fixed rate adalah risikonya terbilang relatif kecil. Meski dalam kasus ini risiko tetap ada seperti gagalnya pembayaran oleh penerbit surat karena tidak dapat memenuhi pokok dan bunga pinjamannya.
Namun, risiko semacam itu saat ini masih sangat jarang terjadi. Bahkan, biasanya kegagalan pembayaran pokok tersebut hanya terjadi pada para penerbit atau perusahaan yang tidak terpercaya dan kualitasnya kurang baik.
Untuk mengurangi risiko seperti itu, Anda dapat pilih saja produk obligasi dari pemerintah seperti Surat Berharga Negara. Pasalnya, jenis penerbit tersebut hampir tidak pernah mengalami atau mempunyai risiko gagal bayar sehingga investasi Anda bisa lebih aman.
Selain itu, pada SBN pemerintah juga memberikan jaminan pemberian imbal hasil dan pokok pinjaman. Hal tersebut telah tertuang dan terlampir secara resmi pada Undang-Undang mengenai Surat Utang Negara (SUN).
2. Menjadi Alternatif Mendapatkan Pasif Income
Saat membahas tentang obligasi sebelumnya dikatakan bahwa instrumen tersebut dapat memberikan kupon imbal balik secara berkala. Apabila bunga dari kupon tersebut dihitung memakai sistem fix rate maka tentu bisa menjadi sumber pendapatan pasif menjanjikan.
Bisa dikatakan, hal itu sama saja seperti adanya gaji yang datang secara konsisten dan nilainya stabil. Untuk Anda para investor yang menginginkan tambahan pasif income, maka memilih untuk berinvestasi pada obligasi adalah pilihan tepat.
Namun, pastikan Anda memilih instrumen yang menawarkan dan memakai sistem kupon fix rate. Dengan begitu, pemasukan pasif bisa diperoleh secara rutin tanpa perlu mengkhawatirkan adanya penurunan dari nilainya.
Kondisi tersebut juga membuat obligasi dengan sistem bunga tetap ini pas dijadikan pilihan diversifikasi. Jika Anda telah mengalokasikan investasi pada instrumen lainnya, maka bisa mencoba untuk membeli instrumen surat utang atau obligasi dengan kupon fix rate.
Investasi tersebut nantinya dapat menjadi sebuah diversifikasi sangat menguntungkan. Pasalnya, Anda sebagai investor dapat memperoleh jumlah keuntungan secara stabil dalam waktu rutin sesuai dengan kesepakatan pembelian surat berharganya.
3. Cocok Untuk Pemula
Masalah bagi orang yang ingin terjun ke dunia investasi adalah masih ragu dan takut untuk mengalami risiko kerugian. Hal tersebut sebenarnya sangat wajar dikhawatirkan oleh para pemula mengingat pengalamannya masih belum banyak.
Namun, untuk mengatasi rasa khawatir dan ketakutan akan kerugian tersebut, investor pemula dapat memilih jenis instrumen obligasi atau surat utang. Pasalnya, jenis investasi tersebut mempunyai risiko kerugian rendah.
Terlebih lagi, jika obligasi tersebut menggunakan sistem suku bunga tetap, maka bisa jadi pilihan investasi aman dengan penghasilan konstan. Selain itu, pembelian dan transaksi dari instrumen ini juga sangatlah mudah, aman, dan juga praktis.
Telah banyak platform-platform digital yang menyediakan fitur pembelian investasi semacam ini. Bahkan, untuk dapat memulai investasi tersebut biaya atau modal yang dibutuhkan juga sangat terjangkau sehingga siapa saja bisa mencoba untuk memulainya.
4. Imbal Hasil/Profit Stabil
Telah dapat diketahui bersama bahwa profit atau imbal hasil dalam investasi surat utang atau obligasi akan lebih stabil nilainya dengan sistem fix rate. Dalam hal ini, investor akan mendapatkan besaran nilai kupon sama terhitung dari saat menjadi pemegang surat hingga waktu jatuh tempo.
Seperti diketahui, besaran dari nilai kupon tersebut merupakan sumber keuntungan yang bisa didapatkan pada instrumen investasi seperti obligasi ini. Menariknya, nilai dari kupon tersebut sifatnya stabil sehingga dari awal sudah bisa dilihat berapa imbal hasil yang didapatkan oleh investor.
Sebagai contohnya, Anda melakukan investasi di produk SBN Syariah dengan tenor 3 tahun. Pada kurun waktu tersebut akan diterima nilai imbal hasil tetap seperti dengan ketentuan yang telah dibuat bersama sebelumnya.
Pastinya, imbal hasil tersebut sudah dipotong pajak sebelum diberikan kepada pihak investornya. Jadi, Anda sudah tidak perlu khawatir lagi tentang berapa besaran pajak untuk dibayarkan saat menerima imbal hasilnya.
Berdasarkan hal itu, apabila dibandingkan dengan jenis investasi lainnya atau obligasi tanpa sistem fix rate, maka hasilnya akan sangat berbeda. Pendapatan imbal hasilnya mungkin saja dapat berbeda-beda dalam setiap bulannya.
Sebagai seorang investor, imbal balik seperti ini sangatlah perlu diperhatikan. Pasalnya, jika besaran imbal baliknya sifatnya stabil setiap bulan, maka sebagai investor tentu Anda akan merasa aman dan nyaman dalam melakukan investasinya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa fixed rate ini merupakan sistem suku bunga yang besarannya tetap. Artinya, Anda sebagai peminjam dapat lebih mudah dalam perhitungan karena jumlahnya stabil setiap bulan.
Sistem seperti itu ternyata juga dapat dijadikan pilihan tepat dalam menjalankan investasi seperti surat hutang atau obligasi. Dengan memilih obligasi dengan sistem tersebut, Anda bisa memperoleh keuntungan seperti imbal hasil stabil, risiko kecil, bisa jadi pasif income, dan pastinya cocok bagi investor pemula.