Jika Anda ingin melakukan investasi, maka emas dinar dapat menjadi pilihan terbaiknya. Sebab pilihan logam mulia tersebut relatif aman sekaligus banyak diminati selama beberapa tahun terakhir oleh kalangan investor.
Tentu saja keberadaannya dapat menjadi opsi selain emas batangan ataupun perhiasan. Jangan khawatir! Sebab dengan berinvestasi pada jenis emas tersebut tetap akan memberikan keuntungan cukup menggiurkan kepada masyarakat.
Seperti sudah diketahui bahwa kegiatan investasi menjadi salah satu jenis kegiatan yang banyak dilakukan oleh masyarakat untuk menyiapkan dana di masa depan. Jika Anda ingin berinvestasi pada jenis logam mulia tersebut, maka pastikan mengetahui apa itu dinar terlebih dahulu.
Mengenal Emas Dinar
Emas dinar adalah koin atau keping emas yang sering digunakan sebagai alat untuk melakukan kegiatan transaksi. Tetapi di era modern seperti sekarang, dinar justru lebih banyak digunakan untuk investasi dibandingkan dengan alat transaksi.
Dinar emas menurut islam sendiri merupakan alat tukar resmi sekaligus aset yang mampu memberikan manfaat di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga sangat berkaitan erat dengan pembayaran zakat, hudud, mahar pernikahan dan lainnya.
Penggunaan sebagai alat pembayaran yang resmi sendiri dilakukan sejak jatuhnya kesultanan Utsmaniyah dan kesultanan muslim di Jawa Tengah. Sesudah peristiwa itulah, membuat pencetakan logam muliah tersebut semakin banyak di negara muslim.
Di negara Indonesia sendiri, pencetakan dan standarisasi produk logam mulia tersebut harus melewati ISO 17025 dari pihak komite Akreditasi Nasional (KAN). Selain itu juga harus melalui London Bulion Market Association serta World Islamic Trade Organization.
Berat Koin
Tidak bisa dipungkiri bahwa dinar adalah salah satu pilihan investasi yang tengah populer di era sekarang. Tetapi apakah Anda sudah tahu berapa berat koin tersebut sebenarnya? Berikut kami berikan penjelasan lengkapnya.
Adapun besaran dari emas dinar sendiri akan mengacu pada ketentuan hukum syariat yang ada. Jadi untuk berat 1 dinar emas berapa gram adalah 1/7 troy ounce atau sekitar 4,25 gram. Di dalam ini ternyata juga terdapat besaran 1/2, 1/4 , 2 ataupun 4 dinar.
Adapun untuk satu keping koin dinar sendiri terbuat dari emas 22 atau 24 karat dan besarannya juga mengikuti syariat islam seperti penjelasan sebelumnya. Meskipun begitu, terdapat juga koin dinar yang mempunyai ukuran setengah ataupun seperempat dari dinar.
Secara umum bentuk koin dinar sendiri adalah bundar dan terdapat cetakan ayat Al Quran ataupun ukiran bernuansa alami di dalamnya. Meskipun begitu, desain logam tersebut biasanya akan berbeda dan tergantung pada pencetaknya.
Perbedaan Antara Dinar dan Dirham
Selain dinar, sebenarnya terdapat logam mulia lainnya yang biasa digunakan oleh para investor yakni dirham ini. Dirham adalah uang logam yang bahan pembuatannya dari perat dengan salah satu sisinya bertuliskan kalimat tahlil sekaligus hamdalan.
Sedangkan untuk sisi lainnya dapat menunjukkan tanggal pencetakan sekaligus nama pemimpin dari negara yang sudah mencetak dirham tersebut. Untuk nama dirham sendiri berasal dari bahasa Persia yakni Drachma dan digunakan sebagai alat tukar di masa lalu.
Hampir sama dengan dinar, keberadaannya juga dapat digunakan untuk pembayaran zakat. Tetapi sekarang justru lebih banyak digunakan untuk berinvestasi ataupun hanya sekedar koleksi pribadi saja. Serupa tapi tak sama, berikut perbedaan dinar dan dirham.
Kandungan Logam Mulia Di dalamnya
kedua logam mulia satu ini, ternyata sama-sama mempunyai kandungan logam mulia di dalamnya. Untuk emas dinar mempunyai kandungan emas murni 22 karat atau 21 karat, sedangkan dirham tersendiri dari logam mulia dengan kandungan perak 99,95 persen.
Harga Per Keping
Perbedaan berikutnya terletak pada harga setiap keping dari kedua koin tersebut. Untuk harga dinar cenderung lebih tinggi karena di dalamnya terdapat kandungan emas murni dengan harga beli Rp3.258.260 per keping.
Sedangkan untuk harga dirham memang cenderung lebih murah dan bahkan hanya puluhan ribu saja. Untuk sekarang harga per kepingnya sendiri hanya sekitar Rp62.725 saja.
Berat Koin
Berat koin dinar sendiri akan mengacu pada hukum islam dimana mempunyai berat sebesar 1 mitsqal atau 1/7 troy ounce atau 4,25 gram. Sementara 1 dirham berapa gram adalah sekitar 3,11 gram atau 1/10 troy ounce.
Bentuk Koin
Masih ada perbandingan dari kedua jenis logam mulia tersebut yakni pada bentuknya. Sceara umum bentuk kedua koin tersebut bundar seperti koin biasa dan mempunyai desain bernuansa islami ataupun ukiran sederhana di dalamnya. Meskipun begitu baik dirham atau dinar mempunyai bentuk berbeda tergantung pada pihak pencetaknya.
Kelebihan Dinar
Tidak bisa dipungkiri bahwa dinar dan dirham adalah dua instrumen investasi yang cukup banyak mempunyai peminat dari berbagai kalangan. Meskipun begitu, dinar lebih banyak dipilih oleh masyarakat karena menawarkan sejumlah kelebihan di dalamnya diantaranya adalah.
Mudah Didapatkan
Salah satu keuntungan yang bisa Anda rasakan jika ingin berinvestasi pada instrumen tersebut adalah mudah didapatkan. Sebab sekarang sudah banyak dijual oleh sejumlah agen seperti bank syariah hingga PT Antam.
Harga Cenderung Naik
Disadari atau tidak nilai dari logam mulia biasanya akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, aset satu ini juga dapat bertahan di tengah inflasi maupun situasi perekonomian yang tidak stabil di dunia.
Tidak heran jika Anda berinvestasi pada logam mulia ini akan mendapatkan keuntungan, terutama kalau menjadi investasi jangka panjang.
Bisa Untuk Mahar Pernikahan
Tidak hanya dapat digunakan sebagai investasi saja, tetapi emas ini juga dapat digunakan sebagai mahar untuk pernikahan. Ini tentu dapat menjadi pilihan terbaik selain hanya sekedar alat sholat ataupun uang.
Mudah Dibagi
Dibandingkan dengan emas batangan yang harus dijual seluruhnya walaupun hanya membutuhkan dana setengahnya saja, maka untuk dinar mudah dibagi. Hal tersebut mungkin karena bentuk dari dinar yang berupa koin kecil.
Mempunyai Nilai Standar
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa dinar ternyata mempunyai nilai standar tersendiri. Dimana untuk setiap kepingnya ternyata setara dengan emas 22 karat atau beratnya sekitar 4,25 gram.
Kekurangan
Meskipun mempunyai sejumlah kelebihan di dalamnya tetapi dinar juga mempunyai sejumlah kekurangan terutama bagi seorang investor. Misalnya saja, Anda harus menyiapkan ruang penyimpanan yang aman agar logam tersebut tidak sampai hilang.
Disamping itu, untuk bisa merasakan keuntungan dari instrumen tersebut, setidaknya Anda harus menunggu lebih dari lima tahun ke depan. Bahkan investor juga diharuskan melakukan pembayaran pajak tambahan nilai sebesar 10 persen.
Kekurangan lainnya adalah persediaan dinar akan dipengaruhi oleh produksi emas yang ada di dunia, kondisi global sekaligus nilai tukar rupiah terhadap USD. Jika Anda membelinya di toko emas biasa, maka akan dihargai dengan harga seperti emas biasa.
Selain ada emas batangan, logam mulia dinar juga bisa menjadi pilihan terbaik untuk berinvestasi. Terlebih lagi keberadaannya dapat digunakan sebagai investasi jangka panjang, koleksi pribadi atau bahkan untuk mahar pernikahan.
Koin tersebut juga mempunyai kandungan emas murni sehingga bisa menjadi instrumen yang cukup menguntungkan. Meskipun begitu, jika Anda tertarik berinvestasi pada emas dinar, maka harus memilih tempat terpercaya.