Pengertian Genetika – Setiap orang yakni telah dilahirkan dengan adanya suatu gen yang berbeda. Tidak seorang pun dilahirkan terhadap gen yang sama dalam gen manusia lainnya.
Adanya suatu sifat temurun terhadap gen dari orang tua ke anak yakni akan diperiksa terhadap adanya sikap disiplin dalam biologi, yakni genetika.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Genetika. Untuk ulasan selengkapnya, yuukkk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Genetika ?
Pengertian Genetika merupakan adanya suatu cabang biologi yang meneliti adanya pewarisan sifat-sifat dalam organisme dan suborganisme (seperti prion dan virus). Singkatnya, bisa dikatakan bahwa adanya suatu genetika termasuk dalam ilmu gen dan semua aspeknya.
Istilah “Genetika” yakni telah diperkenalkan kepada William Bateson dalam surat pribadi terhadap Adam Chadwick dan digunakan dengan adanya suatu Konferensi Genetika Internasional ke-3 dalam tahun 1906.
DNA memainkan sebuah peran yang sangat penting dalam hal genetika. DNA adalah bahan genetik dasar yang mengendalikan sifat-sifat makhluk hidup dan diekspresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak semuanya merupakan protein (dapat dinyatakan untuk RNA dengan reaksi katalitik seperti SNRP).
Sejarah Perkembangan Genetika
Istilah genetika yakni sudah pertama kali digunakan oleh Adam Chadwick dalam tahun 1906, tepatnya di sebuah konferensi internasional yang membahas mengenai genetika. Adam Chadwick yakni telah menemukan dalam suatu istilah genetik dari seorang ilmuwan bernama William Bateson dalam surat yang ditulis terhadapnya.
Istilah genetika tersebut yakni dasarnya berasal dari adanya suatu konsep pewarisan dan konsep gen yang telah ditemukan. Konsep genetika sering disebutkan ketika mulai berkembang pada awal 1900 ketika salah satu tulisan Gregor Mendel ditemukan kembali.
Pada masa awal perkembangannya, adanya berbagai orang yang percaya terhadap konsep tersebbut yang telah ditemukan dengan Gregor Mendel. Pada pemeriksaan lebih dekat, konsep teori pewarisan atau pewarisan telah diterapkan dan ditemukan sejak zaman prasejarah.
Pada zaman prasejarah, adanya orang kuno menerapkan pengetahuan mereka di mana anggota keluarga tidak diizinkan untuk menikah. Orang-orang pada saat itu percaya bahwa adanya ikatan pernikahan dengan antara anggota keluarga akan menyebabkan keturunan yang begitu sangat buruk.
Setelah beberapa ribu tahun nanti, adanya berbagai teori yang akan muncul yang dibawa dengan para ahli di bidang biologi mengenai teori pewarisan gen dari orang tua kepada keturunan yang masih digunakan sampai sekarang.
Gangguan Genetika
Gangguan genetik yakni daoat disebabkan dengan adanya suatu perubahan terhadap mutasi DNA yang dapat diturunkan karena mutasi terjadi pada telur atau sperma. Pada umumnya, adanya gangguan tersebut yakni dapat dibagi menjadi 4 kategori, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Gangguan Gen Tunggal
Gangguan genetik yang bisa begitu mudah dengan melacak dari generasi ke generasi biasanya merupakan kelainan gen tunggal, yakni hanya satu gen yang tidak dapat bekerja secara baik.
b. Gangguan Multifaktorial
Selain memahami terhadap genetika dan kelainan genetik, semakin diakui bahwa dengan adanya banyak penyakit manusia disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan sejumlah gen. Risiko terkena penyakit multifaktorial ini sulit diprediksi dibandingkan dengan kelainan genetik tunggal.
Arti sebenarnya dari kontribusi genetik terhadap kejadian penyakit dibandingkan dengan faktor lingkungan disebut faktor keturunan. Misalnya, skizofrenia mempunyai suatu tingkat pewarisan 85%, yang berarti bahwa kerabat atau keluarga penderita skizofrenia sangat mungkin mengembangkan skizofrenia.
Prinsip Genetika
Perkembangan dalam suatu genetik yakni sebagai suatu ilmu tidak dapat dilepaskan dari adanya suatu eksperimen yang dilakukan oleh Mendel pada Pisum sativum. Mendel yakni telah berhasil menjelaskan dengan bagaimana orangtuanya meneruskan sifat-sifat itu terhadap anak-anak dengan persilangan antara tanaman terhadap sifat yang telah berbeda.
Pisum sativum mempunyai suatu keunggulan yang dapat digunakan dalam percobaan genetik karena mudah diperoleh dan memiliki varietas yang jelas yang dapat dibedakan, termasuk warna biji, bentuk biji dan warna bunga. Pisum sativum mempunyai bunga yang lumayan besar untuk memfasilitasi pembiakan buatan.
Ketika disilangkan terhadap sifat lain, Mendel menyilangkan tanaman dengan bunga ungu dengan tanaman bunga putih dan tanaman bunga ungu (F1). Sifat bunga ungu tersebut yakni dapat dikatakan dominan. Jika F1 dilintasi dengan F1, F2 akan dihasilkan dengan rasio ungu : putih = 3: 1. Sifat yang telah diamati disebut dengan fenotip, sedangkan dalam sebuah faktor kontrol disebut dengan genotipe.
Ketika menyeberang dengan dua properti yang berbeda, misalnya putaran kuning (RRYY) dengan hijau keriput (rryy), putaran kuning F1 (RrYy) dihasilkan. Ketika F1 dibandingkan dengan F1, rasio putaran kuning, bulat hijau, lipatan kuning, lipatan hijau dengan rasio 9: 3: 3: 1 ditentukan. Dari persimpangan tersebut, yakni adanya hukum segregasi atau hukum Mendel I dan hukum Mendel II atau hukum pemisahan bebas ditentukan.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Genetika. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.