Pengertian Anabolisme – Hasil anabolisme bermanfaat dalam fungsi-fungsi penting. Hasilnya adalah glikogen dan protein, yang merupakan bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat yang digunakan untuk menyalin informasi genetik.
Anabolisme adalah jalur yang terdiri dari beberapa senyawa organik yang dapat dengan mudah diubah menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Anabolisme pada energi cahaya disebut sebagai fotosintesis, anabolisme energi kimia disebut sebagai kemosintesis.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Anabolisme. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Anabolisme ?
Pengertian Anabolisme adalah sebuah proses pembuatan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses-proses ini membutuhkan energi eksternal, sehingga energi digunakan sebagai mengubah koneksi yang kompleks menjadi koneksi yang lebih kompleks.
Ini berarti bahwa energi yang dibutuhkan tidak hilang dalam proses ini. Sebaliknya, mereka disimpan dalam bentuk ikatan kimia dalam senyawa kompleks atau bahan yang baru terbentuk. Energi yang digunakan dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya atau energi kimia. Anabolisme pada energi cahaya disebut sebagai fotosintesis, anabolisme energi kimia disebut sebagai kemosintesis.
Respons sel dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, reaksi anabolik adalah reaksi pembentukan di mana molekul besar disintesis dari molekul kecil atau sederhana. Anabolisme yakni dapat membutuhkan sebuah energi dan dalam prosesnya disebut dengan reaksi endogen.
Kedua, reaksi katabolisme adalah reaksi degradasi. Katabolisme adalah penguraian molekul yang bisa menjadi disederhanakan besar. Energi yang dilepaskan disebut reaksi eksergonik. Reaksi gabungan dari anabolisme dan katabolisme disebut metabolisme (pembentukan dan pemecahan). Misalnya dalam proses katabolisme ialah bernafas, sedangkan contoh dalam sebuah proses anabolisme ialah fotosintesis.
Ciri Anabolisme
Adapun Ciri dari anabolisme diantaranya sebagai berikut:
- Termasuk dalam rekasi penyusun.
- Substrat adalah koneksi sederhana.
- Hasil dalam reaksi yakni berupa senyawa kompleks.
- Dibutuhkan dalam sebuah energi.
- Memiliki sifat endotermik.
- Bisa atau dapat direplikasi terhadap kemosintesis atau fotosintesis.
Proses Anabolisme
Anabolisme adalah jalur yang terdiri dari beberapa senyawa organik yang dapat dengan mudah diubah menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Prosesnya membutuhkan energi eksternal. Energi yang digunakan dalam reaksi tersebut bisa berupa energi kimia atau energi cahaya.
Jadi energi dapat mengikat koneksi sederhana ini dan menjadi koneksi yang lebih kompleks. Energi yang dibutuhkan tidak hilang, tetapi disimpan dalam bentuk ikatan kimia dalam senyawa kompleks yang terbentuk. Dalam reaksi anabolik, energi yang dibutuhkan juga berasal dari reaksi katabolisme.
Reaksi dalam sel-sel ini bisa atau jatuh ke dalam 2 kategori, yakni:
- Reaksi anabolisme, adalah reaksi reaksi di mana molekul besar disintesis dari molekul sederhana atau kecil. Proses anabolik membutuhkan energi dan proses ini disebut dengan reaksi endogen.
- Reaksi katabolisme, adalah reaksi kerusakan. Katabolisme ini adalah penguraian molekul besar menjadi molekul yang lebih sederhana, disertai dengan energi yang disebut reaksi eksogen.
Reaksi dalam suatu gabungan dari katabolisme dan anabolisme disebut sebagai metabolisme (pemecahan dan pembentukan). Contoh dari sebuah proses katabolisme ini adalah bernafas, sedangkan dalam sebuah contoh terhadap proses anabolisme adalah fotosintesis.
Hasil anabolisme bermanfaat dalam fungsi-fungsi penting. Hasilnya adalah glikogen dan protein, yang merupakan bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat yang digunakan untuk menyalin informasi genetik.
Lipid, protein dan bahkan karbohidrat kemudian membentuk struktur tubuh dari makhluk hidup, baik intraseluler maupun ekstraseluler. Jika bahan disintesis lebih cepat dari binatang, organisme tumbuh.
Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme
Adapun berbagai peranan dalam hormon ini, yakni:
a. Hormon Pertumbuhan
Hormon tersebut yakni dapat diproduksi di kelenjar pituitari (kelenjar kecil di bawah otak). Fungsinya untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Hormon pertumbuhan luar biasa ketika seorang anak bisa atau bisa tumbuh di atas rata-rata (gigantisme). Sementara itu, jika mereka terlalu kecil atau dapat menyebabkan ketinggian yang di bawah dapat disebut dengan dwarfisme (rata-rata).
b. Insulin
Hormon tersebut yakni dapat diproduksi oleh pankreas. Insulin tersebut mempunyai fungsi mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi dan bahkan menghemat energi. Sel-sel ini tidak dapat atau tidak dapat menggunakan glukosa tanpa insulin.
c. Insulin-like Growth Factors (IGF-1 dan IGF-2)
Faktor dalam sebuah pertumbuhan mirip insulin merangsang produksi protein dan lemak. IGF-I dan IGF-2, yang bekerja dengan hormon pertumbuhan, memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang dan semua jenis jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu dan selama proses reproduksi. Kemudian dapat mengatur produksi hormon pertumbuhan terhadap kelenjar hipofisis serta kadar gula darah.
d. Estrogen
Estrogen adalah hormon wanita yang diproduksi di ovarium (juga di plasenta selama kehamilan). Hormon estrogen bertanggung jawab untuk memperkuat jaringan tulang. Perkembangan fitur tubuh wanita seperti payudara berperan dalam menarik jaringan di dalam rahim (endometrium) dan dalam mengatur dalam sebuah siklus menstruasi.
e. Testosteron
Testosteron adalah adanya sebuah hormon pria yang diproduksi di testis. Testosteron menyebabkan pembentukan sperma dan perkembangan karakteristik pria seperti suara yang lebih berat, otot yang lebih besar dan bahkan pertumbuhan rambut pada tubuh dan wajah.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Anabolisme. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.