Jaringan Epidermis – Sel-sel epidermis mempunyai fitur dan fungsi khusus yang terkait dengan fungsi utama organ yang tertutup. Sel epidermis juga dapat berkembang dan dimodifikasi menjadi sel rambut akar, sel rambut akar di spina dan stomata.
Seperti kulit dalam tubuh kita, epidermis adalah komponen pelindung pertama yang berjuang melawan kerusakan fisik yang disebabkan oleh adanya suatu patogen.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Jaringan Epidermis. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Jaringan Epidermis ?
Pengertian Jaringan Epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang ada di bagian luar. Jaringan ini yakni telah mencakup semua bagian tanaman dari akar ke batang ke daun. Biasanya epidermis hanya memiliki lapisan sel yang padat dan tipis.
Fungsi jaringan tersebut ialah untuk melindungi permukaan bagian dalam dan berfungsi sebagai pengganti bahan. Jaringan epidermis daun ada di bagian atas dan bawah daun. Seri epidermis daun tidak memiliki kloroplas, kecuali terhadap stomata, yang menutupi permukaan sel.
Epidermis bertindak sebagai perlindungan terhadap kehilangan air melalui penguapan (pembatasan keringat), kerusakan mekanis (contohnya dalam diinjak-injak), kekurangan makanan dan perubahan suhu (hujan, angin, dan lain sebagainya).
Epidermis yakni biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tetapi di beberapa tanaman sel protoderm di area daun seperti celah (permukaan) dan keturunannya dibagi menjadi epidermis berlapis-lapis (seperti terhadap beludru pada akar anggrek).
Mereka terdiri dari sel-sel yang tidak terspesialisasi. Ukuran dan bentuk struktur sel epidermis bervariasi dengan jenis tanaman yang berbeda. Tetapi setiap orang memiliki pertemuan.
Ciri-Ciri Jaringan Epidermis
Hal berikut ini yakni telah berlaku sebagai ciri-ciri dalam jaringan tersebut, yakni:
- Jaringan ini yakni telah mempunyai struktur sel yang padat sehingga tidak ada ruang antar sel.
- Memang, dalam suatu jaringan epidermis telah terdapat suatu kekurangan kloroplas.
- Memiliki sitoplasma hidup dan mengandung kristal garam, kristal silikat, dan bahkan garam.
- Jaringan epidermis memiliki atau mempunyai suatu ruang hampa besar yang mengandung antosianin.
- Memiliki dinding sel yang berbeda tergantung pada posisi dan jenis tanaman.
- Ada bagian kecil yang memiliki atau memiliki kloroplas, seperti tanaman yang hidup di air (hidrofit).
- Jaringan epidermis terdiri dari lapisan sel tunggal.
- Jaringan terdiri dari sel-sel hidup.
- Di bagian jaringan lain, dinding sel yakni begitu tetap tipis.
Bentuk Jaringan Epidermis
Berikut ini adalah tipe spesifik terhadap suatu jaringan atau sifat-sifat epidermis, yakni:
a. Sel Silika dan Sel Gabus
Silika yakni telah mengandung sebuah kristal silika dan sel gabus serta endapan suberine. Kedua sel secara alami berpasangan, biasanya berada di bagian sumsum tulang.
b. Sel Kipas atau Sel Bulliform
Sel-sel ini beberapa sel lebih besar dari sel-sel epidermis lainnya, yang memiliki berdinding tipis, ruang hampa besar, dan mengandung air. Fungsi sel kipas ini adalah sebagai membuka dan menutup daun.
c. Stomata
Storata adalah celah dan dua dalam bagian sel ditutup. Sel-sel penutup ini adalah dua sel khusus. Stomata dapat atau dapat ditemukan di batang, sarang lebah, daun, bunga hias dan ovarium dan biji-bijian. Posisi nolata dapat serupa dengan depresi (cryptofor) dan epidermis (fanerophore).
d. Litokis
Lithocyst adalah sel yang berisi epidermis normal dan tumbuh dalam. Sel-sel ini yakni telah mengandung di sebuah kristal kalsium karbonat yang dikenal sebagai sistol.
e. Rambut Akar
Rambut akar yakni termasuk dalam suatu modifikasi dari adanya epidermis yang telah berfungsi sebagai menyerap air di bagian dalam tanah.
e. Trikoma
Triocoma tersebut merupakan prototipe epidermal yang terdiri dari satu atau lebih sel yang digunakan sebagai karakteristik keluarga taksonomi. Fungsi trikoma di pabrik melindungi, antara lain, gangguan eksternal dan juga mengurangi penguapan.
Fungsi Jaringan Epidermis
Fungsi umum dalam suatu jaringan ini yakni telah tercantum di bawah ini:
1. Jaringan Pelindung
Dalam melindungi dan melindungi semua organ dalam tanaman. Ini termasuk akar, batang dan daun untuk menghindari kerusakan lingkungan.
Jaringan epidermis terdiri dari sel-sel padat yang melindungi dan melindungi organ-organ dalam tubuh dari perubahan infeksi di udara, kelembaban dan infeksi bakteri.
2. Tempat Penyimpanan Cadangan Air
Karena berfungsi sebagai cadangan air untuk tanaman. Ada sedikit protoplasma di epidermis daripada di jaringan lain, sehingga epidermis dapat menyimpan lebih banyak air. Selama musim kemarau panjang, cadangan air diangkut dalam epidermis dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
3. Membatasi Penguapan Pada Tumbuhan
Berfungsi sebagai pengatur proses keringat. Ada stomata di jaringan epidermis yang berguna untuk mengatur keringat, termasuk mengatur pada suhu tinggi. Jaringan epidermis dekat dengan penguapan sehingga tanaman tidak lepas dari cadangan air.
4. Tempat Penyerapan Air dan Unsur Hara
Sajikan untuk menyerap air dan nutrisi. Sel-sel epidermis yang terkandung dalam akar dapat menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Pada akarnya adalah trikoma yang telah ditransformasikan menjadi akar rambut sehingga mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
5. Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
Ini berfungsi sebagai rumah untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ini terjadi ketika tanaman menghasilkan pernapasan dan fotosintesis. Proses ini terjadi di daun, karena dalam sebagian besar daun memiliki lapisan yang menyebarkan oksigen dan karbon dioksida.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Jaringan Epidermis. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.